TRIBUNHEALTH.COM - Akhirnya terungkap sosok penyeberang jalan yang dihindari oleh Bus Sugeng Rahayu sebelum tabrakan hebat dnegan Bus Eka di Jalan Ngawi - Maospati, Geneng, Ngawi, Kamis (31/8/2023) dini hari.
Penyeberang jalan tersebut bernama Atik Sujiati (57) warga Tambakromo, Geneng, Ngawi.
Melansir Surya.co.id, Atik Sujiati meninggal dunia dalam kecelakaan itu bersama sopir Bus PO Sugerng Rahayu, Agus Susanto (28) dan Sopir Bus PO Eka, catur Prasetyo.
Keberadaan Atik Sujiati ketika kecelakaan itu iungkap oleh Direktur Ditlantas polda Jatim Kombes M Taslim Chairuddin.
Baca juga: Juragan Kain yang Sudah Tua Selingkuh dengan Keponakan Istri Terbongkar, Berakhir Dibuat Malu
Kombes M Taslim Chairuddin mengatakan, berdasarkan keterangan saksi dan kondektur Bus PO Eka, yang telah dimintai keterangan penyidik Unit laka Satlantas Polres Ngawi, kedua bus tersebut melaju dari awah berlawanan.
Bahwa, semula Bus PO Sugeng Rahayu melaju dari arah Selatan ke Utara, sedangkan Bus PO Eka melaju dari arah sebaliknya, di ruas jalan tersebut.
Akibatnya, laju Bus PO Sugeng Rahayu memakan haluan ruas lajur jalan kendaraan dari arah sebaliknya di sisi kanan. Ruas lajur tersebut, tepat dilintasi oleh Bus PO Eka.
"Menurut keterangan saksi yang ada di TKP dan kondektur Bus Eka, sopir Bus Sugeng Rahayu bermaksud menghindari pejalan kaki Atik Sujiati yg menyeberang jalan sehingga mengambil haluan ke arah kanan, jalur bus eka arah ke selatan," ujarnya, Kamis (31/8/2023).
Tabrakan pun tak dapat terhindarkan. Taslim menambahkan, bodi sisi depan kedua bus tersebut saling bertabrakan.
Baca juga: Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama September 2023, Bisa Dimanfaatkan untuk Berwisata
Benturan yang kuat antar dua kendaraan tersebut, turun menyapu tubuh pejalan kaki.
"Karena kurang memperhatikan arus lalin yang ada serta kurang hati-hatinya dan jarak, sudah dekat, sehingga terjadi tabrak depan kanan Bus Sugeng Rahayu, depan kanan Bus Eka, dan pejalan kaki," katanya.
"Dengan kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan pada kendaraan dan korban manusia mengalami luka-luka selanjutnya korban dibawa ke RSUD Geneng Ngawi, RSUD dr Soeroto Ngawi dan RS Widodo Ngawi, untuk mendapatkan perawatan dan Ver dari dokter," pungkasnya.
Sebelumnya, Unit Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jatim terjun ke lokasi kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu dengan Bus Eka, Jalan Raya Ngawi - Maospati, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Kamis (31/8/2023).
Polisi menggunakan alat 3D Scanner, untuk membaca lokasi kejadian serta mengetahui kendaraan yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Baca juga: Rektor UBB Siap Sesuaikan Aturan Skripsi Dihapus, Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Paling Lama 2 Tahun
Agar lebih maksimal, petugas juga melakukan rekayasa lalu lintas.
Kendaraan yang berjalan dari arah Madiun ke Ngawi, dialihkan ke Jalan Desa Tambakromo. Begitu juga arah sebaliknya, diarahkan ke Jalan Desa Geneng.
"Hari ini kami membantu penyidik laka di Polres Ngawi untuk melaksanakan pengecekan dan pengambilan foto," ujar Kasi Tatib Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim Kompol Rini Pamungkas
Nantinya, lanjut dia, hasil penyelidikan akan diserahkan ke Kasat Lantas Polres Ngawi, untuk digunakan proses penyelidikan lebih lanjut proses.
"Semua masih tahap pengumpulan saksi saksi, maupun barang bukti dan data data dari TAA nanti," bebernya.
"Soal update kami serahkan ke Polres. Karena kami fokus masalah pengambilan data, kami belum bisa prediksi penyebabnya, tergantung jumlah data yang bisa kami ambil hari ini dan keterangan saksi," tuntasnya.
Kernet Bus Sugeng Rahayu Membaik

Baca juga: FKG dan RSGMP Unand Sumatera Barat Studi Banding ke FKG Unhas
Kabar terbaru menyebut, kernet bus Sugeng Rahayu yang dilaporkan terlempar keluar dan tergeletak di jalan saat kecelakaan ini mulai membaik.
Kernet itu bernama Muhammad Pariyanto, asal Kabupaten Lamongan masih dirawat di RSUD Widodo Ngawi.
Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Ahmad Fahmi Adhi Atma, mengatakan, sampai saat ini jumlah korban yang luka luka sebanyak 16 orang. Sementara korban meninggal dunia adalah 3 orang. Yakni 2 sopir bus dan 1 pejalan kaki.
"Kondisi kernet sempat kritis dan harus dilarikan ke ICU RSUD Widodo. Saat ini sudah mulai stabil," ujar AKP Fahmi.
Dirinya menambahkan, hal ini tak lepas dari penanganan intensif RSUD Widodo. Disatu sisi juga, para tenaga kesehatan terus monitoring kondisi kesehatan korban tersebut.
"Soal penyebab kami masih pendalaman. Apakah faktor human error atau ada orang yang menyebrang, masih kami analisa," tuntasnya.
Terpisah, Kasi Pelayanan RSUD Geneng Dr Mulyono Sigit mengatakan, rata-rata pasien yang dirawat menderita luka ringan dengan berbagai penyebab.
Baca juga: UPDATE Penjelasan Polisi Soal Adu Moncong Bus Sugeng Rahayu vs Eka di Ngawi, 3 Orang Meninggal
"Mulai benturan hingga mengakibatkan patah di kaki, tangan sampai klavikula atau tulang penghubung bagian atas tulang dada dengan tulang belikat di bahu atau pundak," ujarnya.
Dia memaparkan, dari 15 korban luka ringan, 9 diantaranya dirujuk ke RSUD Dr Soeroto dan RSUD Widodo Ngawi. Tujuannya adalah supaya mendapatkan penangan lebih lanjut.
"6 diantaranya diperbolehkan rawat jalan karena luka ringan di tangan, kaki, sama pelipis di bagian kepala," terangnya.
Dia juga menambahkan, adapun efek benturan yang mereka alami, disertai tanda tanda mual, dan badan merasa tidak nyaman.
"Para nakes masih melakukan observasi lebih lanjut serta upaya CT Scan," tutupnya.
Pengkuan Korban Selamat
Sri Utami dan Sukarjan tidak menyangka, bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY, yang ia tumpangi mengalami tabrakan hebat dengan Bus Eka.

"Kami naik bus dari Kertosono. Keperluan hendak mengunjungi saudara ke Magelang. Berangkat dini hari," ujar Sri Utami, saat dirawat dengan luka ringan di RSUD Geneng, Kamis (31/8/2023).
Selama perjalanan, Sri Utami bersama Sukarjan tidur pulas dan duduk di kursi nomor 5 sebelah kiri. Mereka terbangun usai mendengar suara kencang.
"Jam 5 pagi kami keluar dari bus. Sambil gigil udara dingin saya lihat kondisinya sudah hancur. Kecepatan bus cukup kencang," tuturnya.
Baca juga: 8 Cara Atasi Gerd, Kunyah Permen Karet hingga Meninggikan Kepala saat Tidur
"Terkejut setelah melihat bus ringsek. Kami cuma luka ringan. Habis ada kecelakaan kami diarahkan ke RSUD Geneng Ngawi," ungkapnya.
Sementara Sukarjan mengaku sering naik bus Sugeng Rahayu, ketika ada kepentingan berkunjung ke keluarga di Magelang maupun di Jogjakarta.
"Domisili kami Kertosono Nganjuk. Sering naik bus biaya murah kalau pulang ke rumah saudara atau sekedar menjenguk," pungkas pria dengan luka ringan itu.
(TribunHealth.com)