TRIBUNHEALTH.COM - Kehadiran kapal tak dikenal membuat para nelayan di Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungaiselan, Bangka Tengah merasa resah.
Paslanya, kapal yang berukuran tersebut mengambil besi-besi bangkai kapal peninggalan jaman Belanda yang berada di perairan tersebut.
Melansir Bangkapos.com, aksi pengambilan besi-besi oleh kapal tak dikenal itu diketahui oleh warga dan para nelayan Desa Tanjung Pura, Minggu (27/8/2023) malam.
Para warga beramai-ramai menyaksikan aksi kapal itu mengambil besi-besi bangkai kapal peninggalan Belanda menggunakan crane yang ada di atasnya.
Ansori (40) merupakan salah satu di antara puluhan nelayan yang menyaksikan dan merasa geram dengan adanya peristiwa tersebut.
Baca juga: Inilah Sosok Reski, Bocah SD yang Viral Tak Punya Kaki dan Tangan yang Disuapi Teman Sekelas
Padahal, kata dia, masyarakat Tanjung Pura sangat menjaga dan mempertahankan bangkao kapal itu agar jangan sampai diangkat (diambil).
“Kami masyarakat Desa Tanjung Pura itu melarang supaya itu jangan diangkat, karena itu kapal sejarah. Itu juga tempat orang mencari makan, tempat orang mancing karena itu spot berkumpulnya ikan, semacam terumbu karang lah,” kata Ansori, Senin (28/8/2023).
Apalagi kata dia, bangkai kapal yang sudah ada berpuluh-puluh tahun lamanya itu masih dalam keadaan cukup utuh.
Menurut Ansori, lokasi bangkai kapal tersebut berada sekitar 5 km dari dermaga Desa Tanjung Pura.
“Itu memang sudah menjadi sejarah turun-temurun kami. Itu spot mancing dan sumber ekonomi masyarakat sini,” sambungnya.
Baca juga: SELAMAT Lansia Dapat Rp 600 Ribu, Ini Cara Cek Bansos BLT PKH Bulan Agustus 2023
Oleh karena itu, nelayan setempat merasa geram melihat ada kapal tidak dikenal mengambil besi-besi itu hingga berton-ton banyaknya.
“Mungkin sudah berton-ton yang diangkut, harapan kami itu (besi bangkai kapa”-red) diturunkan kembali ke titik yang semula,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ansori menyebutkan bahwa tadi malam sejumlah awak kapal tidak dikenal itu sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Kapal tersebut pun kini telah menghentikan operasinya mengambil besi bangkai kapal bekas jaman belanda itu.
“Tapi kapalnya (kapal tidak dikenal-red) masih di sana, cuma masih terus diawasi oleh Polairud dan ada beberapa juga ABK yang diamankan polisi. Kami para nelayan juga terus memantau," terangnya.
Terpisah, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengaku bahwa dirinya mendapatkan kabar tersebut tadi malam dari Kades Tanjung Pura dan Camat Sungaiselan.
Baca juga: TBC pada anak dan Orang Dewasa Sebenarnya Sama atau Tidak? Ini Kata Dr. dr. Rini Savitri
“Saya enggak tau itu apa permasalahannya, baru tau tadi malam. Saya juga enggak tau itu kapal asing dari mana, karena ada yang menuduh saya yang mengizinkannya (ngambil besi bangkai kapal-red),” ungkap Algafry.
Maka dari itu, setelah mendapat laporan tersebut, dirinya pun langsung memberi tahu pihak kepolisian untuk segera menindak lanjuti hal itu.
"Semalam saya langsung melaporkan ke Kapolres untuk menindak lanjuti hal itu," terangnya.
Kapolres Bangka Tengah, AKBP Dwi Budi Murtiono mengatakan bahwa setelah mendapatkan informasi tersebut, ia langsung melalukan kroscek ke Kapolsek Sungaiselan, kabag OPs dan Kasat Polairud.
Baca juga: Apa Penyebab Nyeri Haid Intens yang Sering Hilang Timbul? Simak Penuturan dr. Binsar
"Ternyata mereka juga mendapatkan informasi yang sama dan melakukan pengecekan secara bersama-sama dengan tim gabungan dari Ditpol Airud Polda Babel dan beberapa masyarakat," ungkap Budi.
Kata Budi, ada dua orang dari kapal tersebut yang diamankan oleh Ditpol Airud Polda Babel yaitu apten dan satu ABK.
"Cuma untuk lebih pastinya bisa ditanyakan ke Ditpol Airud Polda Babel karena sementara ini kami juga masih menunggu perkembangannya," imbuhnya.
(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra) (TribunHealth.com)