Breaking News:

Apa Penyebab Nyeri Haid Intens yang Sering Hilang Timbul? Simak Penuturan dr. Binsar

Menstruasi adalah siklus bulanan pada wanita. Banyak wanita yang mengeluhkan nyeri ketika sedang menstruasi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
parapuan.co
ilustrasi seorang wnaita yang mengalami keluhan nyeri haid 

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa wanita memang mengelukan nyeri keika sedang haid atau menstruasi.

Biasanya nyeri muncul 1 atau 2 hari sebelum menstruasi.

Namun, ada beberapa wanita yang mengalami nyeri yang sangat dan terjadi secara intens, ternyata nyeri tersebut tidak hilang setelah menstruasi selesai.

Penyebabnya apa?

Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.

"Saya catat di sini ada 4 penyebab," ujar dr. Binsar

ilustrasi wanita yang mengalami nyeri haid
ilustrasi wanita yang mengalami nyeri haid (shopping.tribunnews.com)

Baca juga: Apakah Nyeri Haid Adalah Hal yang Normal? Simak Kata dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

4 penyebab nyeri inten saat menstruasi:

- Endometriosis

Endometriosis ialah adanya jaringan endometrium di luar rahim, di tuba valopi atau di ovarium.

- Tumor jinak rahim atau Fibroid

2 dari 3 halaman

- Infeksi Pelvic Inflamatory Disease (PID)

Pelvic Inflamatory Disease (PID) adalah radang pada panggul wanita dikarenakan adanya bakteri, sehingga menimbulkan nyeri.

"Kalau ini bakteri tidak teratasi infeksinya, hati-hati dengan namanya kehamilan ektopik. Kalau nanti dia terjadi pembuahan, risiko kehamilan ekstopik atau kehamilan di luar rahim itu lebih besar," lajut dr. Binsar

Baca juga: Jaga Kesterilan Sex Toys, dr. Binsar Sampaikan Bahaya Penggunaan Sex Toys Tidak Steril

- Adenomiosis

Adenomiosis adalah kelainan pada endometrium yang bertumbuh, masuk ke dalam ototnya.

"Tapi ini jarang ya," lanjutnya

- Stenosis serviks atau mulut rahim yang menyempit

Apa yang menjadi faktor risiko?

"Nah ini perlu tahu faktor risiko yang namanya nyeri haid. Pertama umur di bawah 30 tahun itu harus tahu. Usia di bawha 30 tahun memiliki risiko untuk mengalami nyeri haid," kata dr. Binsar

Kedua, siklus menstruasi pertama umur berapa. Kalau seorang wanita itu kan 12 atau 13 tahun. Kalau usia mentruasi pertama dia di bawah 11 tahun, risiko nyeri haid sangat tinggi, lebih tinggi. Yang ketiga, dalam periodde menstruasi pernah mengalami perdarahan yang hebat, hati-hati. Dan yang berikut adlaah menstruasi yang tidak teratur," imbuhnya

Baca juga: Wanita yang Merasa Depresi, Adakah yang Sampai Ketagihan Melakukan Masturbasi? Ini Kata dr. Binsar


Jangan pernah menganggap enteng siklus menstruasi yang tidak teratur.

3 dari 3 halaman

"Bagi seorang remaja, bagi seorang wanita di bawah 30 tahun. Maka, mengalami nyeri haid akan semakin sering dan belum pernah melahirkan pastinya," jelasnya

Nyeri haid akan berkurang pada usia yang semakin menua, estrogen semakin menurun dan sudah memiliki anak.

"Perokok dalam catatan saya, literatur. Kenapa dikatakan perokok? Kita tahu faktor risiko merokok akibat adalah pembuluh darah mengalami Aterosklerosis atau penyempitan. Jadi itu juga berlaku di pembuliuh darah rahim. Sehingga bisa kita bayangkan, waktu kontraksi otot rahim, maka pembuluh darah yang sudha sempit makin sempit. Sehingga oksigen yang dibutuhkan otot rahim berkurang sekali dan akhirnya nyeri yang sangat pada seorang wanita yang memiliki kehidupan sebagai seorang perokok," terang dr. Binsar

Yang terakhir adalah bagaimana riwayat keluarga. Kalau ada keluarga memiliki riwayat nyeri haid, maka biasanya wanita, anak, remaja atau keturunannya akan mengalmi juga nyeri haid." pungkasnya

Ini disampaikan pada Channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexologist.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comnyeri haiddr. Binsar Martin SinagaMedical Sexologistsakit
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved