Breaking News:

Trend dan Viral

Curhatan Pilu Mahasiswa KKN: Berangkat 14 Orang, Pulang Tinggal 13, Satu Mahasiswa Meninggal Dunia

Mahasiswa yang jatuh sakit dan pada akhirnya meninggal dunia viral di media sosial, simak kisahnya berikut ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Tiktok @riskachyniii
Kisah Pilu Tim KKN di Lubuk Tigo Berangkat 14 Orang Tapi Pulang Hanya 13 Orang 

TRIBUNHEALTH.COM - Kisah pilu mewarnai tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lubuk Tigo, Kecamatan Lirik, Indragiri Hulu, Riau.

Salah satu mahasiswa membagikan kisahnya lewat akun Tiktok @riskachyniii pada Kamis (24/8/2023).

Dia mengatakan timnya awalnya berangkat sejumlah 14 orang.

Namun hanya 13 orang yang berhasil menyelesaikan KKN.

Satu mahasiswa lainnya justru sudah berpulang alias meninggal dunia.

Sontak kisah ini viral di media sosial.

Dilansir TribunHealth.com dari TribunJateng.com, berikut ini fakta-faktanya.

Baca juga: Mahasiswi Jadi Buruh Panggul Semen untuk Kuliah, Bayaran Cuma Rp 600 Perak Per Sak, Ingin Masuk TNI

Riska membagikan kisahnya bersama 13 teman saat melakukan KKN di Desa Seko, Lubuk Tigo.

Ia mengunggah foto timnya sebelum berangkat KKN dengan jumlah 14 orang termasuk dirinya.

Kemudian saat sudah sampai di Desa Seko, salah satu teman pria yang bernama Asnawi sakit.

2 dari 4 halaman

"Senam pertama kali setelah menginjak kan kaki di desa seko lubuk tigo.

Masih semangat bgtt. Tapi dinisi awal mula satu teman kami gak ikut karena sakit," tulisnya.

Pada hari berikutnya, kondisi Asnawi mulai membaik dan ikut rapat untuk acara peringatan 1 Muharram.

Kisah Pilu Tim KKN di Lubuk Tigo Berangkat 14 Orang Tapi Pulang Hanya 13 Orang
Kisah Pilu Tim KKN di Lubuk Tigo Berangkat 14 Orang Tapi Pulang Hanya 13 Orang (Tiktok @riskachyniii)

Asnawi juga tampak ikut menjalankan beberapa proker di SD serta ponpes yang ada di desa tersebut.

Namun, sakit Asnawi kambuh lagi sehingga ia harus absen dari beberapa kegiatan.

"Makan bersama juga kurang orang. Kondisi teman kami sakitnya kambuh.

Akhirnya kami harus terbiasa proker tanpa teman kami terlebih dahulu, dengan harapan ia bisa sembuh dan kembali beraktivitas,"

Meskipun begitu, Asnawi berusaha kuat dan sembuh.

Ia kembali mengikuti KKN dan menjalankan proker.

Sepeti memasang papan Asmahul Husna.

3 dari 4 halaman

Riska juga membagikan foto Asnawi mengajar anak-anak SD untuk pertama dan terakhir.

"Yeayy alhamdulilah, dia udah sehat lagi dan katanya pengen ngajar anak SD, untk pertama dan terakhirnya," tulis Riska.

Akan tetapi, kondisi Asnawi semakin memburuk hingga ia dinyatakan selesai mengikuti KKN.

"Kondisi teman kami memburuk, dan akhirnya cowo yang bisa ikut proker acara 17-an cuma ber-4.

Dan teman kami KKN nya dianggap selesai, karena harus mendapatkan pengobatan dan perawatan yang intensif.

Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan Porsi Makan yang Tepat untuk Menurunkan Berat Badan, Pilih Protein Rendah Lemak

Hingga akhirnya pada 20 Agustus 2023, Asnawi dinyatakan meninggal dunia.

"Malam harinya tepat 20 Agustus 2023 ketika semua acara selesai, kami mendapatkan kabar duka yg begitu menggores hati kami,"

Kepergian Asnawi ini pun membuat sedih teman-temannya.

Bahkan Riska dan teman-temannya tak bisa menghadiri acara pemakaman Asnawi.

Namun mereka bersama warga desa ikut mengikuti prosesi pemakaman secara online dan juga mengirimkan doa.

4 dari 4 halaman

"Dan pada akhirnya, kami cuma bisa melihat almarhum melalui video call keluarganya.

Kami semua sudah ikhlas dan kami senang mahasiswa KKN se kec Lirik dan masyarakat desa ikut mendoakan dan membacakan Yasin bersama pada malam pertama almarhum dikebumikan,"

Riska menjelaskan jika Asnawi mengalami sakit, namun tak merinci sakit apa yang dideritanya.

Berita Serupa: Bikin Haru, Selesai KKN di Banda Neira, Mahasiswa UGM Diantar Warga Dua Kampung hingga Pelabuhan

Video momen perpisahan mahasiswa KKN UGM Yogyakarta saat meninggalkan lokasi desa di Banda Neira, menjadi viral di media sosial.
Video momen perpisahan mahasiswa KKN UGM Yogyakarta saat meninggalkan lokasi desa di Banda Neira, menjadi viral di media sosial. (TikTok @jacgua_proexs)

Momen haru mewarnai kepulangan mahasiswa KKN dari Universitas Gajah Mada (UGM) di Banda Neira.

Saking membekasnya kehadiran mereka, penduduk dari dua desa sampai mengantar kepulangan mereka hingga pelabuhan.

Momen mengharukan ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan warganet.

Video tersebut diunggah ke TikTok oleh salah satu peserta KKN dengan nama akun @jacgua_proexs pada Jumat (11/8/2023).

Dilansir TribunTrends.com, berikut ini fakta-faktanya.

Baca juga: Insiden Pesawat Jatuh di Jalan Raya, Tabrak Pemotor hingga Tewas, Anggota Dewan Turut Jadi Korban

Tak kuasa menahan tangis

Dalam video tampak mahasiswa peserta KKN tersebut menaiki kapal dengan iringan lambaian tangan warga yang menunggu kapal berlayar.

Seorang mahasiswi pun tampak menyeka air matanya ketika para siswa yang melepas kepulangan mereka.

Diketahui dari keterangan unggahannya, mahasiswa UGM tersebut melaksanakan KKN di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

"Terharu banget diantar sampai pelabuhan. Terima kasih Banda Neira untuk 50 harinya dan sampai jumpa lagi," tulis @jacgua_proexs.

Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapatkan 665,8 ribu penayangan.

Baca juga: Rokok Elektrik atau Vape Sebabkan Radang pada Paru-paru, Tak Kalah Bahaya dari Rokok Konvensional

Diantar warga dari dua desa

Video momen perpisahan mahasiswa KKN UGM Yogyakarta saat meninggalkan lokasi desa di Banda Neira, menjadi viral di media sosial.
Video momen perpisahan mahasiswa KKN UGM Yogyakarta saat meninggalkan lokasi desa di Banda Neira, menjadi viral di media sosial. (TikTok @jacgua_proexs)

Tak hanya mengharukan, rupanya puluhan warga dari dua desa tampak berkumpul mengantarkan mahasiswa KKN UGM yang telah menyelesaikan tugasnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh pemilik akun Jacgua Proexs yang merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UGM.

Jacgua tergabung dalam tim KKN-PPM UGM untuk Kecamatan Banda, Maluku Tengah pada 23 Juni-10 Agustus 2023.

Mengutip Kompas.com, ia menjelaskan momen warga melepas kepergian mahasiswa KKN UGM itu terjadi di Pelabuhan Banda Neira, Kamis (10/8/2023).

Bahkan, lanjut Jacgua, mereka diantar oleh warga dari dua desa, yakni Desa Boiyauw dan Desa Lonthoir, Pulau Banda Besar.

"Pemuda, masyarakat umum, hingga kepala desa menunggu di pelabuhan sampai kapal (mahasiswa UGM) berangkat," ujarnya, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Finish Balap Karung, Wanita di Jambi Tiba-tiba Pingsan dan Meregang Nyawa, Niatnya Lomba 17-an

Inisiatif warga, harus naik perahu untuk ke pelabuhan

Jacgua menjelaskan pengantaran kepulangan ini merupakan inisiatif warga sendiri.

Padahal, mereka harus menaiki perahu untuk sampai ke pelabuhan.

Warga pun menyiapkan perahu untuk mereka bisa menyeberang dari dermaga desa menuju pelabuhan.

Tak hanya itu, momen haru terjadi saat mahasiswa KKN UGM hendak meninggalkan Jembatan Boiyauw sebelum menyeberang ke Pulau Neira.

Puluhan siswa secara tiba-tiba keluar dari sekolah diikuti warga desa yang ikut mengiringi mereka sampai naik ke kapal.

Tak ayal, momen ini membuat mahasiswa KKN terharu hingga menangis.

Ia mengaku tidak tahu secara pasti apa alasan warga rela melakukan hal ini.

"Di Desa Lonthoir, mahasiswa melakukan doa bersama warga di balai desa. Penuh air mata saat momen berpamitan tersebut dilakukan," ungkapnya.

"Tidak tahu alasan pastinya. Reaksi dari kami sangat terharu bahkan menangis karena berpisah dengan orang-orang yang sangat baik hati dan sayang terhadap kami," pungkas Jacgua.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comViralKKNmeninggal Dina Mariana Ebrahim Raisi Cromboloni Handry Satriago Sedekah Jariyah Mochtar Pabottingi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved