TRIBUNHEALTH.COM - Video truk yang dijarah warga Ponorogo viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak warga berebut menjarah bawang merah dari sebuah truk yang tengah melaju.
Akibat insiden ini, pemilik truk menderita kerugian yang tak sedikit.
Kendati demikian, dirinya sudah mengikhlaskan kerugian akibat dijarah oleh warga Ponorogo.
Dilansir TribunHealth.com dari TribunJatim.com, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Kisah Keluarga Hidup di Hutan, 40 Tahun Terisolasi dari Dunia Modern, Plastik Transparan Dikira Kaca
Viral di media sosial

Sebelumnya viral di media sosial video sebuah truk di Ponorogo yang membawa bawang merah tetapi menjadi korban jarahan warga.
Kejadian tersebut terjadi saat kirab di Ponorogo, warga diduga salah paham mengira bawang tersebut bisa diambil cuma-cuma dan bagian dari kirab.
Sang pemilik bawang tersebut kini mengikhlaskan bawangnya dan malah tak mau ganti rugi.
Video yang pertama kali diunggah oleh akun @arifunna di TikTok. Video berdurasi 28 detik segera menyebar di berbagai platform media sosial dan menjadi perbincangan hangat di antara netizen.
Respons netizen pun beragam. Sebagian besar netizen mengutuk tindakan warga yang secara agresif mengambil bawang merah dari mobil pickup tersebut.
Mereka menyayangkan, bahwa tindakan seperti itu melanggar etika dan merugikan orang lain.
Namun, ada juga netizen yang menunjukkan empati terhadap pemilik bawang merah dan pengendara mobil pickup.
Beberapa di antara netizen berharap, agar pelaku mendapatkan hidayah dan pemilik bawang merah itu tetap diberikan kelimpahan rezeki.
Baca juga: Tak Biasa, Anggota DPR RI Ikut Lomba Panjat Pinang, Posisi Paling Bawah, Nyentrik Pakai Make Up
Sampai ke telinga bupati

Saking viralnya, peristiwa penjarahan bawang merah di Ponorogo ini sampai ke telinga Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
“Iya saya sudah mengetahui bahwa di sosial media viral. Katanya kemarin ada penjarahan brambang (bawang merah) saat acara kirab budaya grebeg Tutup Suro,” ujar Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko, Jumat (18/8/2023).
Kang Giri menyebutkan, dia sebagai orang nomor satu di Bumi Reog akan bertanggung jawab atas kasus tersebut.
Kang Giri juga meminta maaf kepada pemilik bawang merah yang dijarah.
“Saya minta maaf. Juga mengingatkan kepada seluruh warga Ponorogo jangan melakukan hal-hal yang viral (penjarahan). Tidak bagus, itu mencederai martabat Ponorogo,” tegas Kang Giri, dikutip jatim.tribunnews.com dari Surya.co.id
Dia pun meminta bagi yang merasa dirugikan, baik petani bawang atau sopir pengangkut bawang merah yang dijarah segera menghubungi Pemkab Ponorogo.
“Bagi yang dirugikan bisa hubungi kami atau ke Pak Kapolres. Ada Instagram pribadi saya, bisa di-chat. Akan diselesaikan dan saya bertanggung jawab penuh,” pungkasnya.
Baca juga: Pernikahan Pasangan Artis Ini Berawal dari Cinlok Main Film, Sempat Dituding Jadi Sebab Perceraian
Bupati temui pemilik truk

Bupati Sugiri Sancoko turut menanggapi adanya berita viral terkait warganya itu.
Kang Giri, sapaan akrab Bupati Ponorogo menemui langsung sosok pemilik truk bawang viral dijarah warga.
Kasus viral penjarahan bawang merah itu ketika berlangsung momen Kirab Grebeg Tutup Suro di Ponorogo.
Berujung damai, pemilik truk ikhlas
Kasus akhirnya berujung damai.
Sosok pemilik yang dirugikan menyatakan memaafkan warga.
Pun tidak mau diganti sepeser pun kerugiannya oleh pihak panitia maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
Sosok pemilik truk bawang merah yang dijarah warga itu adalah Suyanto warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Suyanto dibicarakan karena mempunyai kebesaran hati itu.
“Semoga ikhlasnya pak Suyanto membawa berkah,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Sabtu (19/8/2023), seperti dikutip TribunJatim dari Kompas.com.
Dia mengatakan, dari informasi yang didapat, kerugian yang diderita karena diambil penonton kirab kurang lebih Rp 4 juta. Tetapi tidak mau diganti.
Baca juga: Dua Driver Ojol Tewas Tertabrak Pesawat, Niatnya Ingin Pulang Kampung untuk Hadiri Pernikahan Adik
Keterangan Kapolres
Saat dikonfirmasi, Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko membenarkan adanya peristiwa itu.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat Kirab Budaya Bantaringin di Pasar Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (15/8/2023).
"Benar adanya kejadian tersebut," kata Wimboko, Rabu (16/8/2023).
Kendati demikian, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan dari pihak yang dirugikan.
Pihak kepolisian juga belum mengetahui identitas pemilik bawang yang diambil warga tersebut.
Wimboko menuturkan, jajaran kepolisian sebenarnya sudah mengantisipasi dengan pengalihan arus saat kirab berlangsung.
"Hal ini akan menjadi evaluasi kami bersama dengan pihak penyelenggara kegiatan," ujarnya.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Ponorogo, Kirab Budaya Bantaringin merupakan event unggulan dalam Grebeg Suro di Ponorogo.
Acara yang berlangsung pada Selasa itu bahkan turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Beberapa acara lain dalam Grebeg Suro ini adalah ziarah makam, istigasah, dan buceng porak.
Dalam Kirab Budaya Bantarangin, ada iring-iringan kereta kuda, lengkap dengan serah terima pusaka di monumen yang berlokasi di Desa Sumoroto.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi mengaku bahwa kejadian itu di sekitar Pasar Sumoroto. Kejadian setelah kirab grebeg tutup suro.
“Mari buyaran (setelah selesai) kirab budaya wingi (selesai),” ujarnya kepada Tribunjatim, Kamis (17/8/2023).
*Diolah dari TribunJatim.com
(TribunHealth.com)