TRIBUNHEALTH.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendukung ibu pekerja agar tetap bisa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Seperti diketahui, saat ini cuti melahirkan hanya diberikan selama 3 bulan saja.
Padahal ibu masih harus menyusui eksklusif selama 6 bulan.
Ini jadi alasan untuk mengampanyekan dukung ibu bekerja terus menyusui.
Pasalnya menyusui adalah penting karena ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.id, bayi yang tidak mendapatkan ASI, berisiko terserang penyakit-penyakit infeksi seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya.
Baca juga: Tips Pola Makan untuk Ibu Menyusui agar ASI Lancar, Perbanyak Protein dan Batasi Asupan Kafein

Lebih lanjut, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Maria Endang Sumiwi mengatakan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif akan lebih mungkin mengalami kekurangan gizi dan vitamin A.
Bayi juga berisiko terjadi alergi dan intoleransi laktosa.
Selain itu, ada peningkatan risiko beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.
“Inilah yang sangat ingin kita kampanyekan pada pekan ASI tahun ini yaitu kita mendukung ibu-ibu bekerja untuk terus menyusui karena pada umumnya kita cuma dapat cuti itu tiga bulan padahal lulus ASI eksklusif itu enam bulan,” kata Dirjen dr. Maria.
Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan supaya ibu yang bekerja tetap dapat memenuhi ASI eksklusif selama enam bulan.
“Ini kita sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak supaya ibu-ibu tetap bisa memberikan ASI eksklusif,” lanjut dr. Maria.
Baca juga: Hati-hati, Bayi yang Terinfeksi Jamur Rongga Mulut Bisa Menularkan ke Ibu Saat Sedang Menyusui

Peringatan Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2023, ini merupakan momentum yang tepat untuk semua pihak agar memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengakomodasi praktik menyusui.
Tiap minggu pertama bulan Agustus diperingati sebagai Pekan ASI Sedunia.
Tahun ini Pekan ASI sedunia mengangkat tema global “Enabling Breastfeeding: Making a Difference for Working Parents”, dan tema nasional “Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui” dengan dua slogan “Ibu Bekerja Tetap Menyusui Pasti Bisa” dan “Bantu Ibu Bekerja Tetap Menyusui”.
Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI