TRIBUNHEALTH.COM - Kini sosok Markus Tugiman sedang menjadi perhatian.
Hal tersebut usai Markus Tugiman bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu (6/8/2023).
Melansir Surya.co.id, Markus Tugiman bertemu dengan ganjar Pranoo dalam acara gelaran pembuka Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI Jawa Tengah.
Dulu, Markus Tugiman ialah seorang atlet Jawa Tengah.

Baca juga: Tak Hanya Suntikan, Berikut Tindakan Manajemen Nyeri yang Dijelaskan Dokter Spesialis Bedah saraf
Kini, dirinya sedang berjuang untuk membiayai hidup sehari-hari.
Markus kini menjadi seorang pemulung.
Tak hanya itu, Markus Tugiman juga kehilangan jari-jari tangan akibat penyakit kusta.
Lantas siapakah sosok Markus?
Markus Tugiman ialah mantan atlet balap sepeda dan sprinter.
Sosoknya dihadirkan oleh Ganjar Pranowo dalam pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprv) XVI Jawa Tengah.
"Dia atlet tour de java dan Pra Pon di Sulawesi Selatan, atlet balap sepeda dan sekaligus sebagai sprinter (pelari)," ucap Ganjar dalam sambutannya, dikutip dari kanal YouTube Diskominfo Pati Channel, Senin (7/8/2023), dilansir Tribunnews.com.
Ganjar kemudian mengundang Tugiman ke atas panggung untuk berdialog.

"Pak Tugiman dulu atlet apa?" tanya Ganjar.
"Balap sepeda," jawab Tugiman.
Tugiman juga mengaku sebagai pelari, bahkan cabang olahraga itu ia geluti terlebih dahulu sebelum balap sepeda.
"Waktu belum balap, saya sudah lari," tambah Tugiman.
Baca juga: Jerawat Masih Aktif Tak Disarankan Fokus Mencerahkan Kulit, Ini Kata dr. Nila
Ganjar lalu melempar pertanyaan soal kehidupan sehari-hari Tugiman.
Ia bertanya perihal pekerjaan Tugiman selepas tidak menjadi atlet.
"Sekarang kerjanya apa," tanya Ganjar lagi.
"Sekarang kerjanya mulung Pak," jawab Tugiman.
Tugiman bercerita, dirinya jadi pemulung lantran anggota badannya sudah tidak lengkap.
Ia kehilangan jari-jari tangannya karena penyakit kusta.
Ganjar selanjutnya bertanya, apakah Tugiman sudah memeriksakan penyakitnya itu.
Tugiman dengan tegas menjawab kusta yang dideritanya sembuh.
"Sudah sembuh, alhamdulillah," kata Ganjar mendengar jawaban Tugiman.
Ganjar dalam kesempatannya juga menawarkan kepada Tugiman terkait apa yang ia inginkan.
"Njenengan ketemu Pak Gubernur mau mintak apa," tanya Ganjar.
Mendengar tawaran Ganjar, Tugiman tampak kebingungan untuk menjawab.
Namun, pada akhirnya ia mengatakan tidak mau apa-apa dari Ganjar.
"Tidak usah Pak. Seikhlasnya lah," jawab Tugiman.
Baca juga: NASIB MALANG 3 Bocah Sejak Perceraian Ayah-Ibu, Tinggal di Rumah Kayu, Orangtua Nikah Lagi
Ganjar mengakhiri obrolannya dengan Tugiman dengan meminta tepuk tangan dari peserta cara pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI Jawa Tengah.
Sosok Wahyudi
Selain Tugiman, Ganjar juga menghadirkan mantan atlet altetik bernama Wahyudi.
Wahyudi merupakan atlet disabilitas yang berprestasi.
Ia berhasil memperoleh dua mendali perak dalam ajang Asean Para Games di Filipina beberapa waktu lalu.
Kini, Wahyudi pensiun dari dunia olahraga dan mengeluti bidang usaha mebel.
Ganjar juga sempat menawarkan permintaan apa yang ingin Wahyudi sampaikan.
"Saya minta Pak Gubernur sebagai pemimpin Jawa Tengah untuk memajukan olahraga ini betul-betul dalam keseriusan, karena sementara ini.
Sudah banyak atlet berprestasi diberi penghargaan sesuai, apalagi menjadi PNS di masa (pemerintahan Ganjar)," jawab Wahyudi saat.
"Untuk Anda sendiri minta apa?" tanya Ganjar.
"Saya sendiri tidak minta apa-apa Pak, seikhlasnya dari Pak Ganjar, karena seorang pejuang olahraga saya tidak pernah mengharapkan sesuatu yang bukan menjadi hak saya," jawab Wahyudi disambut tepuk tangan.
Baca juga: Pria 37 Tahun dan Gadis Ditemukan Sembunyi di Hutan Pulau Sapeken, Akui Sudah 2 Kali Bersetubuh
Ganjar Pranowo Pamit
Gubernur Ganjar Pranowo juga menjadikan momentum sambutan di Porprov sebagai momen perpisahan untuk insan olahraga Jawa Tengah sebagai gubernur Jateng.
"Porprov XVI di Pati adalah Porprov terakhir saya dan wakil gubernur," kata Ganjar, dilansir Surya.co.id dari TribunJateng.com.
Dia berharap, gubernur selanjutnya akan bisa memberikan dukungan yang lebih lagi dalam perkembangan olahraga Jaw Tengah.
"Saya harap akan hadir gubernur yang jauh lebih hebat dan membina olahraga lebih dahsyat lagi. aIni momen saya pamitan kepada insan olahraga Jateng," jelasnya.
Selama dipimpin Ganjar, Jawa Tengah dua kali mengalami PON, yaitu PON Jawa Barat 2016, dan PON Papua 2021.
Prestasi Jawa Tengah pun berbeda. Di PON 2016, Jawa Tengah berada di posisi ke-4. Jawa Tengah mengumpulkan sebanyak 32 medali emas, 56 perak dan 85 medali perunggu.
Sedangkan di PON Papua, posisi Jateng turun dua trap sekaligus yaitu di peringkat keenam dengan perolehan medali 27 emas, 47 perak, dan 64 perunggu.
Ganjar berharap, ke depan prestasi olahraga Jawa Tengah lebih baik dibanding saat di pimpin dirinya.
Baca juga: Masih Ingat Ayumi Sasaki? Paskibraka Nasional Keturunan Jepang Dulu Viral, Kini Siap Tes Akpol
Makanya dia mengingatkan apa yang disampaikan oleh Wakil Ketua umum III KONI Pusat, Andre Sutarjo bahwa Jawa Tengah harus peringkat lima di PON Aceh Sumut 2024 mendatang. Bahkan Ganjar berharap lebih baik dari itu.
"Saya punya catatan tentang olahraga kita. Catatan dari KONI pusat akan jadi perhatian kita bahwa kita akan siap meningkatkan dan menatap event berikutnya baik level Jawa Tengah, nasional, hingga internasional," katanya.
Atas harapan ini, Ganjar mengapresiasi langkah KONI Jateng yang meluncurkan aplikasi SISAKTI yang mengakomodasi perkembangan olahraga Jawa Tengah termasuk mantan atlet, atlet difabel dll.
''Saya mengapresiasi diluncurkannya aplikasi SISAKTI ini, sehingga perkembangan olahraga Jawa Tengah bisa kontrol,'' katanya.
Opening Ceremony Porprov XVI 2023 Jateng turut dimeriahkan band nasional Cokelat featuring Ahmad Albar dan Ian Antono.
(Tribunnews.com/TribunJateng.com) (TribunHealth.com)