Breaking News:

Apakah Perlu Rontgen atau MRI untuk Pemeriksaan Nyeri? dr. Ibnu Benhadi Beri Penjelasan

Nyeri merupakan masalah yang umum dikeluhkan. Nyeri bisa terjadi pada siapa saja.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
MRI 

TRIBUNHEALTH.COM - Untuk pemeriksaan nyeri, apakah perlu rontgen atau MRI?

Dokter spesialis bedah saraf, dr. Ibnu Benhadi menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Kompas.com.

"Itu kalau udah terus. Jadi kan baru pemeriksaan awal ya, kalau memang dokternya  gak nemuin sampai benar-benar nyerinya menjalar ke sini, atau mungkin dicek diangkat kakinya kok ketarik sampai pantat ikut ketarik. Jadi ada nyeri penjalaran, nah itu ada dugaan kalau nyerinya khas, nyeri disertai penjalaran, ada kemungkinan kalau orang awam ini menyebutnya saraf kejepit," ujar dr. Ibnu Benhadi

MRI
MRI (kompas.com)

Baca juga: Kabar Kenaikan Gaji PNS sesuai UU ASN Terbaru, Diumumkan 16 Agustus 2023, Kapan Berlakunya?

Kalau memang sudah saraf kejepit harus dilakukan foto rontgen.

"Ada gak struktur tulangnya berubah atau ada kelainan. Sampai kita harus MRI tulang belakang, bener gak ada ssaraf kejepit atau misal penonjolan diskus atau bantalan tulang rawannya yang menonjol. Menonjol menekan saraf yang lewat disitu. Nah, itu semua harus dipastikan," lanjutnya

Jika sudah dilakukan pemeriksaan dan dipastikan masalahnya, dokter akan memberikan saran.

"Kalau udah dilakukan pemeriksaan, dokter akan memberi saran, 'Oh ini cukup difisioterapi', cukup dimassage ringan, 'Oh ini harus operasi," jelas dr. Ibnu

Baca juga: ALASAN Semua Pasien BPJS Kesehatan Wajib Fingerprint, Mempermudah Layanan Bukan Mempersulit

Banyak orang yang mengabaikan, jika nyeri masih bisa ditahan, maka cukup ditahan saja.  Misalnya sedikit mengganggu, cukup minum obat nyeri.

Itu sebenarnya aman gak sih dok, kita konsumsi obat nyeri dalam jangka panjang?

"Kalau jangka panjang gak aman. Tapi kalau nyerinya baru datang sehari ini misalkan, dia habis pulang dari luar kota trus pegal, badan sakit semua, minum pereda nyeri it's okay gak masalah. Tapi tentunya dengan dosis yang terkontrol, artinya sesuai dengan aturan pemakaiannya,

2 dari 2 halaman

Dan minumnya pun juga mesti harus terjaga," tegas dr. Ibnu

Baca juga: Arsy Hermanysah Jatuh dari Ketinggian 2 Meter, Ashanty: Belum Diperbolehkan Sekolah

Nyeri merupakan suatu tanda atau alarm telah terjadi sesuatu pada tubuh kita.

Bahkan, terkadang nyeri bisa mengganggu aktivitas sehari-hari sampai mengganggu tidur.

Nyeri ini sebagai peringatan apakah ada bahaya di dalam tubuh dan kita harus lihat diagnostinya harus tepat dari mana sumber dan asalnya.

Perlu diketahui darimana sumber nyeri tersbut, apakah dari tulang, penjalaran dari saraf kejepit dari tulang belakang, ataukah lokal.

Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas.com, bersama dengan dr. Ibnu Benhadi, Sp.Bs (K). Seorang dokter spesialis bedah saraf dari Brain and Spine  Center RS Bunda Menteng.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comRontgennyeriMagnetic Resonance Imaging (MRI)dokter spesialis bedah sarafdr. Ibnu Benhadi Sp.Bs
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved