Breaking News:

Trend dan Viral

Usai Jadi Tersangka, Dokter yang Tampar Balita di Makassar Buka Suara: Kasus Kecil, Masih Keluarga

Sosok dokter yang menampar balita di Makassar yang tengah viral di media sosial, kini buka suara.

Penulis: putri.pramestia | Editor: putri.pramestia
bangkapos.tribun.com
Usai Jadi Tersangka, Dokter yang Tampar Balita di Makassar Buka Suara 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Makmur, dokter yang menampar balita di Makassar yang tengah viral di media sosial, kini buka suara.

Dokter Makmur ialah pensiunan PNS dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur di RS Bahagia Makassar mengaku masih keluarga korban.

Setelah jadi tersangka mengenai kasus menampar balita, dokter Makmur meminta maaf.

Dokter Makmur mengaku jika masih ada hubungan keluarha dengan korban.

Selain itu, menurutnyam kasus dokter menampar balita ini juga kasus kecil.

Usai Jadi Tersangka, Dokter yang Tampar Balita di Makassar Buka Suara
Usai Jadi Tersangka, Dokter yang Tampar Balita di Makassar Buka Suara (bangkapos.tribun.com)

Baca juga: Ibu di Gresik Ngamuk ke Kapolri, 13 Kali Anak Gagal Ujian Sim, Ijen Listyo Penah Bahas: Saya Uji

Kini dokter Makmur berstatus sebagai tersangka pasca viral menjitak kepala anak bawah lima tahun (balita) hingga terungkur.

Ia telah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Mapolrestabes Makassar, Jl. Ahmad Yani, Senin (31/7/2023) siang.

Dihampiri setelah pemeriksaan, dokter Makmur mengaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarga sang anak inisal MAV (3) dan ayahnya Agung (27).

"Jadi (saya) atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarhga korbam," ucap dokter Makmur.

Dokter Makmur mengaku masih memiliki hubungan kekebaratan MAV dan ayahnya, Agung.

2 dari 4 halaman

"Termasuk keluarga juga dari Sinjai. Jadi sebenarnya keluarganya dia juga masih ada (hubungan) keluarga. Kan kalau di Sinjai itu tetangga," kata dokter Makmur.

Dokter Makmur juga mengaku tidak menyangka apa yang dilakukan itu viral di berbagao platform media sosial.

Padahal, kata dokter Makmur ksus tersebut tergolong bukan kasus luar baisa.

"Sebenarnya ini kasus sangat kecil, tetapi luar biasa eksposenya keluar," sebutnya.

Ia pun mengaku dalam insiden kekerasan tersebut tak ada niat berlaku kaskar terhadap MAV.

Baca juga: VIRAL Video Gita Gunawan TKW Taiwan, Tetangga Tak Kaget dan Kulik Gaya Pacaran

"Saya tidak ada niat, tidak ada rencana sesuai dengan sangkaan polisi," ucap mantan Dirktur RSUD Selayar ini.

Jadi Tersangka

Mantan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia, dokter Makmur ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Makassar.

Penetapan dokter Makmur sebagai tersangka buntut aksi kekerasan terhadap balita yang viral di media sosial.

Ia terekam CCTV warkop Nonna menjitak kepala anak berumur tiga tahun inisial MAV hingga tersungkur.

3 dari 4 halaman

Aksi kekerasan tersebut dipertontonkan Makmur, lantaran merasa diganggu ketika sedang main catur di warkop Nonna, Jl. Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis lalu.

Agung (27), ayah MAV pun melaporkan tindakan kekerasan dokter Makmur ke Polrestabes Makassar.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Polrestabes Makassar pun menetapkan dokter Makmur sebagai tersangka setelah melakukan pemeriksaan.

"Yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka, setelah pemeriksaan dilakukan subuh tadi," kata Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Alim Barhi, SE kepada tribun, Senin (31/7/2023) siang.

Makmur dijerat Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C UU RI, No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman hukumannya itu, tiga tahun delapan bulan penjara," ujar Iptu Alim Barhi.

Penetapan tersangka itu, lanjut Alim Barhi, berdasarkan hasil visum luka lecet yang dialami MAV.

Baca juga: Benar atau Tidak, Jika Makin Tua Akan Makin Mudah Merasakan Nyeri?

"Alat bukti, surat visum et repertum terhadap korban," ucapnya.

Namun demikian, Makmur tidak ditahan lantaran ancaman hukuman yang dipersangkakan di bawah kurungan lima tahun penjara.

Sosok Dokter Makmur yang Tampar Bocah di Makassar

4 dari 4 halaman

Sosok mantan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia, dokter Makmur viral menjitak anak tiga tahun hingga tersungkur, dikenal sosok pejabat yang baik dan ramah.

Selama empat bulan terakhir bekerja di rumah sakita yang berlokasi di Jl. Minasaupa, Kecamatan Rappicini, Makassar, ia dianggap berdedikasi.

Sebab, setiap tugas atau pekerjaan yang dibebankan terhadap dirinya selalu dikerjakan tepat waktu.

"Sebenarnya seharian dokter Makmur ini sangat bagus, dari sisi pekerja sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya," kata Konsultan Hukum RSU Bahagia Muhammad Fakhruddin, ditemui di kantornya, Minggu (30/7/2023) sore.

Muhammad Fakhruddin dan pejabat RSU Bahagia lainnya pun menduga, dokter Makmur memiliki permasalahan pribadi.

Dugaan itu dikuatkan dengan sikap dokter Makmur yang sepekan terakhir sebelum aksinya viral, kerap murung.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua agar Anak Memahami Tubuhnya saat Usia Pubertas?

"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah," ujar Fakhruddin.

"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," sambungnya.

Fakhruddin pun menduga, dari persoalan pribadinya itulah, dokter Makmur ke warkop Nonna Jl Anggrek Raya (TKP) untuk menghibur diri dengan bermain catur.

"Jadi karena mungkin dia ada masalah tujuan datang ke warkop untuk refreshing minum kopi sambil main catur," ucap Fakhruddin.

"Tapi tiba-tiba ada anak yang menggangu dengan refleks dia melakukan tindakan seperti itu," bebernya.

Dipecat tidak hormat

Imbas video viral anak tiga tahun dijitak hingga tersungkur di warung kopi, Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia, dokter Makmur, dipecat tidak hormat.

Pencopotan itu diputuskan manajemen dan pimpinan RSU Bahagia setelah melakukan rapat ihwal kelakuan dokter Makmur yang viral.

Hasil rapat itu memutuskan Makmur dipecat tidak dengan hormat dari jabatannya.

"Pihak rumah sakit sangat menyayangkan semoga ini menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan dan kita semua," kata Muhammad Fakhruddin.

"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 2 siang dan diputuskan pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," sambungnya.

Baca juga: Profil dan Biodata Bupati Indramayu, Nina Agustina yang Masa Lalunya Disenggol Panji Gumilang

Pemberhentian itu, lanjut Fakhruddin juga sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di RSU Bahagia.

Bahwa, setiap pegawai RSU Bahagia yang tersangkut masalah hukum harus diberhentikan.

"Ya diberhentikan langsung karena ketentuan di rumah sakit ini diatur bahwa setiap karyawan yang terlibat kasus hukum maka wajib diberhentikan oleh pihak rumah sakit," bebernya.

Ayah Korban Ngaku Diancam

Agung (27), ayah balita yang viral dijitak di warung kopi Nonna, Jl Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, mengaku sempat mendapat ancaman dari pelaku.

Pelaku berinisial M, yang merupakan oknum dokter di salah satu rumah sakit swasta di Makassar.

Agung menjelaskan, awalnya dirinya ditelpon N setelah video pemukulan anaknya itu viral di media.

"Pertama dia (M) telponka, pagi-pagi. Kan dia lihat mi itu video yang beredar, dia bilang eh jangan kau edit-edit itu video nah," ucap Agung ditemui di warkopnya.

Setelah itu, lanjut Agung, M pun melontarkan nada ancaman akan melapor balik ke polisi.

"Setelah bicara segala macam, disitu dia (M) bilang lagi, pokoknya saya akan laporkanko juga mengenai pencemaran nama baik," ujarnya menirukan percakapan dengan M.

"Jadi saya bilang, laporma pak. Karena saya mau melapor juga ini," sambungnya.

Baca juga: ANGIN SEGAR, Tenaga Honorer Sudah Masuk Database BKN Menpan-RB, Ada Kabar Baik Setelah November Ini

Jumat pagi, sehari pasca kejadian di Kamis malam, Agung pun mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk melaporkan penganiayaan terhadap anaknya.

"Pas saya sudah melapor, dia (M) telpon lagi minta maaf. Jadi saya bilang dari tadi pagi saya tunggu permintaan maafta tapi tidak ada," bebernya.
Kronologi Awal Dokter Tampar Balita di Makassar

Sebelumnya diberitakan, Viral balita bocah tiga tahun mengalami tindak kekerasan oleh pengunjung warkop di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kejadian itu diketahui berlangsung di Warkop Nonna, Jl Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis malam.

Tindakan kekerasan terhadap anak itu pun terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

Dalam rekaman terlihat, saat itu seorang pria tengah asyik bermain catur bersama temannya.

Kemudian datang seorang balita di meja tersebut dan mengambil biji catur yang sedang dimainkan oleh pria itu.

Secara spontan, pria tersebut langsung menjitak kepala balita itu hingga tersungkur ke lantai.

Tak sampai di situ saja, pria itu juga membentak bocah malang tersebut.

Kemudian bapak korban yang diketahui bernama Agung, menghampiri dan menegur pria itu.

Agung yang juga pemilik warkop mengatakan, awalnya si pengunjung bermain catur.

Namun di saat bersamaan, sang anak datang menghampiri dan menyentuh meja catur

"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung di tampar hingga ke lantai. Pas jatuh saya minta maaf," ucap Agung ditemui di warkopnya, Sabtu (29/7/2023) siang.

Baca juga: Sebenarnya Rasa Nyeri Itu Apa Sih? Simak Penjelasan dr. Ibnu Benhadi Sp.Bs

Seusai meminta maaf, Agung mengaku juga sempat memperbaiki meja catur si pengunjung tersebut.

Namun, si pengunjung tetap emosi hingga mengeluarkan kata-kata kasar.

"Saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentuk terus, sembarang dia bilang segala macam. Di situ pengunjung berhamburan," bebernya.

Akibat insiden itu, anak agung yang masih berumur tiga tahun mengalami luka lecet di bibir.

"Ada luka di anak saya sedikit lecet di bagian bibir gara-gara terbentur di kursi," ucapnya.

Insiden kekerasan terhadap anak itu, kata dia juga telah dilaporkan ke Polrestabes Makassar.

"Saya sudah melapor di Polrestabes kejadiannya hari kamis malam," sebutnya.

Pelaku pemukulan anak yang diduga pejabat salah satu rumah sakit swasta itu pun berpotensi di Polrestabes Makassar.

Pelaku yang Diketahui sebagai Dokter Makmur Terungkap

Terduga pelaku pemukulan balita berumur tiga tahun yang viral di warung kopi Nonna, Jl Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, ternyata oknum dokter.

Hal itu diungkapkan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar Iptu Alim Barhi saat dikonfirmasi tribun, Sabtu (29/7/2023) malam.

Pelaku berinisial M, kata Alim Barhi adalah dokter salah satu rumah sakit swasta di Makassar.

"Terlapor, atas nama Makmur. Sementara keterangan di laporan seorang dokter," kata Iptu Alim Barhi.

Alim Bahri menjelaskan, ayah sang balita, Agung melaporkan dugaan tindak kekerasan terhadap anak itu, pada Jumat kemari.

"Sudah melapor (orangtua korban), kejadiannya Kamis pukul 23.00 Wita, di warkop Nonna. Kejadian Kamis, Jumat orangtuanya melapor di Polrestabes," ujarnya.

Setelah menerima laporan orangtua korban, Alim Barhi dan jajarannya pun mengaku mendatangi lokasi untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Untuk itu, dirinya pun akan menjadwalkan pemanggilan terlapor dalam waktu dekat ini.

"Laporan Polisi baru tiba tadi di saya, sudah kita olah TKP, dilengkapi dulu mindik-mindiknya. Secepatnya lah kita panggil," jelasnya.

(*/tribun-timur.com) (TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comberita viralviral di media sosialvideo viralDokter MakmurMakassar Syakirah Andhi Pramono Iqbal Asnan Cucuru Bayao Kue Buroncong Pulau Lanjukang Pantai Barombong Bandeng Palurama
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved