Breaking News:

Jerawat On Off dan Tiba-tiba Bisa Tumbuh Banyak pada Wajah, Apa Penyebabnya?

jerawat merupakan masalah pada kulit yang kerap dikeluhkan. Adanya jerawat selain mengganggu juga membuat rasa percaya diri menurun.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
ilustrasi jerawat 

TRIBUNHEALTH.COM - Mungkin beberapa orang mengalami jerawat yang hanya muncul satu, kemudian sembuh, muncul lagi, dan sembuh, Tepati secara tiba-tiba jerawat tumbuh banyak pada wajah.

Kenapa bisa seperti itu?

Dokter dan owner NAPSkin, dr. Nila Purnama Sari menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Batam.

"Banyak faktor ya. Biasanya saya harus anamnesis lebih dalam dulu ya, kenapa, apa ada pengaruh skincare yang dipakai, skincarenya justru merusak kulit gitu ya. Kadang kan orang-orang gak tau yang dipakai itu betul-betul BPOM nggak, atau ada merkurinya, atau ada racikan dokter yang dijual bebas atau ngga, gitu ya," kata dr. Nila Purnama Sari

Ilustrasi jerawat
Ilustrasi jerawat (Pixabay)

Baca juga: Tatalaksana Jerawat Sesuai dengan Tingkat Keparahannya, Ini Kata dr. Nila

Terutama kayak merkuri, itu kan merusak barrier juga. Racikan dokter itu kan boleh terjual bebas ya, itu kan juga banyaka kandungan yang kalau gak cocok di kulit bisa bikin jerawat juga, ada namanya rebound steroid, ya banyak lah," lanjutnya

Jerawat tersebut adalah reaksi kulit, ada yang tahan dan ada juga yang tidak tahan.

"Makanya saya bilang, jenis kulit itu tu betul-betul sangat tergantung masing-masing. Sangat banyak banget. Misalnya pakai krim racikan dokter yang itu aman-aman aja, bagus-bagus aja. Nah, begitu dipakai yang lain belum tentu," imbuhnya

Jadi, skincare cocok di kita belum cocok di orang lain dan cocok di orang lain belum tentu cocok di kita walaupun brand skincarenya bagus.

Dalam pemilihan skincare benar-benar harus disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Jika Sedang Berjerawat Diperbolehkan Cuci Muka Menggunakan Sabun Bayi?

"Jadi jangan asal ikut-ikutan aja sih. Tetap sesuaikan sama jenis kulit masing-masing," tegas dr. Nila

2 dari 3 halaman

Lebih baik kenali dulu jenis kulitnya, baru memilih skincare yang sesuai dengan jenis kulit.

Lehmann ini mengklasifikasikan keparahan jerawat jadi 3 yaitu:

- Ringan

Ringan misalnya masih berupa komedo dan jumlahnya kurang dari 20 biji.

"Ataupun misalnya sudah mulai ada jerawat yang meradang, komedo itu kan gak readang ya, sudah ada jerawat yang meradangnya itu kurang dari 15 ya itu masih ringan," lanjutnya.

Belum ada nodul, nodul itu jerawat lebih gede lagi. Nah itu belum ada, nah itu yang ringan," imbuhnya.

Baca juga: Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Berpotensi Mengalami Jerawat, Terutama saat Puber

- Sedang

Sedang itu bila jumlah komedo dan jumlah meradang sudah mulai banyak, komedo sudah mulai dari 20 sampai 100.

- Berat

"Yang parah komedonya makin banyak lagi. Komedo itu leboh dari 100, trus itu jerawat yang udah meradangnya itu lebih dari 50. trus itu sudah mulai ada nodulnya lebih dari 5," jelas dr. Nila.

3 dari 3 halaman

"Pokoknya level keparahan itu makin banyak jumlah jerawatnya itu makin parah. Jadi berdasarkan jumlah lesinya itu ya, jumlah kelainan jerawatnya itu," katanya.

Awal mula terjadinya jerawat karena adanya sumbatan.

Sumbatan tersebut berupa komedo.

Baca juga: 3 Tingkatan Jerawat Mulai dari Ringan Hingga Berat, Ini Kata dr. Nila Purnama Sari

"Minyak yang sihasilkan bercampur bakteri, campur debu, kotoran dan segala macam kan jadi sumbatan,. Sumabtan itu lah yang pertama kali kita bilang komedo." pungkasnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Batam, bersama dengan dr. Nila Purnama Sari. Seorang dokter dan owner NAPSkin.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comJerawatMasalah Kulitdr. Nila Purnama sari
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved