TRIBUNHEALTH.COM - Ian Kaskela sang vokalis Radja kini disomasi dan dituntut ganti rugi Rp 20 M gegara lagu 'Cinderella'.
Diketahui bila lagu Cinderella yang dipopulerkan oleh grup Band Radja diciptakan oleh Rival Achmad Labbaika alias Ipay.
Kini Ipay sebagai pencipta lagu Cinderlla yang membuat Band Radja, mengirimkan surat somasi ke Ian Kasela, melansir TribunJatim.com.
Dalam somasi yang dilayangkan pada Ian Kasela, Ipay menuntut ganti rugi Rp 20 M.

Baca juga: Hidup Susah tapi Ingin Bergaya Mewah, Pasutri Kompak Jual Anak demi Beli iPhone
Pengacara Ipay, Minola Sebayang menjelaskan, kliennya melayangkan somasi ke Ian Kasela, Selasa (25/7/2023).
Somasi tersebut dilakukan lantaran Ipay ialah pencipta tunggal lagu Cinderella yang sudah dipopulerkan oleh Ian Kasela bersama Band Radja.
"Somasi ini berlaku selama tiga hari," kata Minola Sebayang di kantornya, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023).
"Hari Jumat ini adalah hari terakhir somasi dan ada tuntutan hak ekonomi dalam somasi ini sebesar Rp 20 miliar," lanjutnya.
Minola Sebayang mengatakan, Ian Kasela sudah menerima somasi tersebut dan langsung menghubunginya untuk melakukan pertemuan dengan Ipay.
Minola menerima itikad baik Ian Kasela walaupun tidak tahu alasan vokalis Band Radja itu mau bertemu dengan Ipay.
"Dia bilang mau mencari solusi setelah disomasi," kata Minola Sebayang, mengutip Warta Kota.

Baca juga: Tak Hanya Kesehatan Mata, Konsumsi Wortel Punya Sederet Manfaat Kesehatan Lain
Lagu Cinderella sendiri berhasil menjadi single hits band Radja pada tahun 1996.
Namun Ipay tidak pernah menerima kontrak kerja sama dari Ian Kasela dan kawan-kawan.
Ipay merasa tidak menerima hak ekonomi dari lagu Cinderella yang dinyanyikan Ian Kasela bersama Band Radja.
Ia pun memeriksa ke Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) tahun 2002 terkait pendaftaran lagu Cinderella,
Ternyata hasilnya dalam data penciptanya hanya tertulis nama Ian Kasela.
"Yang kagetnya lagi, pas dicek ke LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional) tahun 2002, lagu Cinderella tertulis penciptanya Ian Kasela, bukan Ipay," sambungnya.
Selama lebih dari 20 tahun, Ipay pun tidak mendapatkan hak ekonomi dan hak moral atas lagu Cinderella dari Band Radja, sepeser pun.
"Lalu sejak 1996 pun Ipay tidak mendapatkan hak ekonomi dari lagu itu," sambung kata Minola Sebayang.
Baca juga: Begini Pertemuan Pertama Kamil dan Khansa Setelah 10 Tahun, Mahasiswa KKN yang Menikahi Bocah SD
Minola menyebut, selama ini, Ipay tidak mendapatkan kontrak soal royalti dari Ian Kasela maupun band Radja atau labelnya, untuk lagu Cinderella.
"Jadi memang selama ini Ipay menunggu itikad baik dari Ian Kasela. Cuma engga ada," ucapnya.
"Dalam penampilan di televisi, tertulis nama pencipta Ian Kasela dan Ipay. Padahal karya itu murni ciptaan Ipay sendiri," kata Minola Sebayang.
Ipay pun mengunkap alasannya baru melakukan somasi guna meminta hak ekonomi dan moral atas lagu Cinderella, yang dipopulerkan Ian Kasela bersama band Radja.
"Ini bukan hanya soal tuntutan hak ekonomi saja, tapi hak moral."
"Ipay mau melindungi karyanya saja dalam melakukan somasi ini, tidak lebih," ujar Minola Sebayang,.
"Tapi karena tak ada itikad baik, tentu saja Ipay gerah," jelasnya.
Menurut Minola Sebayang, harusnya Ipay mendapatkan sekian persen royalti dari lagu Cinderella yang dinyanyikan Ian Kasela bersama Radja.
"Maka dari itu Ipay melayangkan somasi. Dalam somasi ada tuntutan ekonomi di sini, karena karya memiliki hak ekonomi dan moral."
"Tertulis di sini, Ipay meminta ganti rugi pemasukan sebesar Rp20 miliar," ujar Minola Sebayang.
Baca juga: Pak RW Dikira Capres, Sering Diajak Foto Bareng Disangka Ganjar Pranowo, Wajah dan Rambut Mirip
"Saya tidak tahu rinciannya, silakan tanyakan ke Ipay," sambungnya.
Sementara itu Tantri Syalindri bersama kedua rekannya di band Kotak menggelar konferensi pers pada Rabu (26/7/2023) sore.
Konferensi pers ini dalam rangka menanggapi somasi yang dilayangkan oleh Posan Tobing terkait permasalahan hak cipta lagu.
Tantri Syalindri, Cella, dan Chua pun menegaskan bahwa mereka tak akan lagi membawakan lagu ciptaan Posan Tobing pribadi.
Namun untuk lagu yang diciptakan bersama, Tantri Syalindri menegaskan, akan terus menyanyikannya karena merasa punya hak.
"Kami akan tetap membawakan lagu yang diciptakan bersama, karena kami punya hak yang sama di lagu tersebut."
"Lagu yang diciptakan beliau (Posan Tobing) sudah enggak kami bawakan lagi," ujar Tantri Kotak dalam tayangan di kanal YouTube NIT NOT MEDIA.
"Tapi memang dari 2019 kita udah enggak membawakan ciptaan beliau sendiri, untuk pencipta satu lagi sejak mediasi 2022 kita enggak membawakan lagi."

Lebih lanjut Cella merasa jika tindakan Posan Tobing seharusnya tidak dilakukan.
Ia pribadi mengaku tak pernah menggubris ucapan Posan Tobing yang sudah mulai menyerang satu per satu dari mereka secara personal.
Cella pun mengambil langkah tegas lantaran harus menjaga perasaan orang-orang yang disayanginya.
"Dari awalnya banyak cuitan mulai dari tahun kemarin hingga sampai saat ini, meskipun kita banyak diam."
Baca juga: LULUS! Setelah 14 Semester, Akhirnya Mahasiswa Ini Lulus Kuliah, Tangis Histeris Warnai Saat Wisuda
"Banyak persoalan yang dituju menurut saya tidak terfokus dan akhirnya kita terkena serangan personal."
"Menurut saya kurang bijak dan kurang tepat. Kalau untuk perasaan saya, mungkin saya tidak tersinggung."
"Tapi apakah dengan istri saya (juga begitu)? Suami mereka, anak-anak mereka, orang tua mereka, kita enggak ada yang tahu," papar Cella Kotak.
Pernyataan Cella Kotak ini pun dibenarkan oleh Tantri Kotak dan Chua Kotak.
Ketiganya pun mengatakan bisa saja memaafkan Posan Tobing.
Namun mereka akan tetap membawa permasalahan ini ke jalur hukum untuk memberi efek jera pada Posan Tobing.
"Kalau memafkan pasti kita sesama manusia memaafkan, tapi seperti yang Tantri bilang (proses hukum tetap berlanjut)," tandas Chua.
(TribunHealth.com)