TRIBUNHEALTH.COM - Detik-detik menegangkan! pekerja perkebunan kelapa sawit berinisial FD (38) digigit buaya saat mengisi ulang air tangki di anak sungai.
Hal ini terjadi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Diketahui, korban berhasil terlepas dari terkaman buaya setelah diselamatkan temannya.
Kepala Polisi Resor (Kapolres) Ketapang AKBP Tommy Ferdian mengatakan, korban mengalami luka gigitan buaya di bagian kaki kiri dan kaki kanan, betis, paha dan tulang belakang.
“Korban diduga diterkam saat saat sedang mengisi ulang air tangki racun rumput di anak sungai.
Di mana kondisi anak sungai tersebut dipenuhi dengan semak belukar,” kata Tommy dalam keterangan tertulis, Minggu (30/7/2023).
Baca juga: Atasi Rambut Rontok dengan Cara Alami, Jangan Terlalu Sering Keramas!
Kronologi kejadian
Tommy mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi Kamis (27/7/2023) pagi.
Saat itu, korban bersama temannya yang merupakan pekerja perkebunan kelapa sawit hendak melakukan aktivitas sehari-hari, yakni menyemprotkan racun rumput.
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com korban dan temannya berpencar ke jalur yang berbeda saat bekerja.
Namun tak lama kemudian, terdengar suara korban berteriak.
“Ternyata korban sudah ditarik ke dalam sungai,” ucap Tommy.
Pekerja lain yang melihat itu langsung melakukan pertolongan dan menyelamatkan korban.
Baca juga: CARA MUDAH Dapatkan Bulu Mata Lebat dan Lentik dengan Bahan Alami
90 menit penyelamatan
Proses penyelamatan terhadap korban memakan waktu lama.
Buaya menggigit tubuh FD hingga kurang lebih selama 90 menit.
“Korban berhasil diselamatkan oleh teman-teman dengan cara menarik tangan korban dan mengangkat korban ke darat dan langsung dibawa ke rumah sakit,” ujar Tommy.
FD telah dirujuk ke Rumah Sakit Imanudin, Pangkalan Bun, Kalteng untuk dirawat intensif.
Baca juga: Isu Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus Sabyan Ditanggapi Ririe Fairuz yang Menagih Undangan Pernikahan
Dari peristiwa tersebut Kapolres Ketapang mengimbau kepada para pekerja kebun sawit agar berhati-hati.
“Kepada perusahaan agar memonitoring wilayah perusahaan yang sekiranya masih ada ditemukan hewan liar yang membahayakan para pekerja,” tutup Tommy.