Breaking News:

Jenis Kulit Oily dan Acne Prone Skin Perlu Trial and Error dalam Memilih Sunscreen dan Moisturizer

Jenis kulit berminyak dan acne prone skin tentu tidak bisa asal pilih skincare saja.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
Ilustrasi penggunaan pelembab pada kulit berjerawat 

TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang yang memiliki jenis kulit oily atau berminyak dan acne prone skin tentunya akan sulit dalam memilih skincare.

Pasalnya, ditakutkan bila produk skincare tersebut memicu atau menyebabkan jerawat semakin parah.

Dokter dan owner NAPSkin, dr. Nila Purnama Sari menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Batam.

"Orang dengan oily dan acne prone skin nyari sunscreen dan moisturizer yang cocok aja belum tentu lo dapet. Itu harus dicoba satu-satu, jadi trial and error. Jadi cari dulu pertama sunscreen yang kalau dipakai itu cocok dulu, gak muncul bruntusan dulu, gak muncul jerawat dulu. Oke, baru nanti tambahin moisturizer ya," ujar dr. Nila Purnama Sari

Ilustrasi penggunaan pelembab pada kulit berjerawat
Ilustrasi penggunaan pelembab pada kulit berjerawat (kompas.com)

Baca juga: Tatalaksana Jerawat Sesuai dengan Tingkat Keparahannya, Ini Kata dr. Nila

Jika sudah dapat basic skincare dan barrier sudah bagus, maka kulit tidak akan mudah berjerawat.

"Gimana mau jaga barrier kalau misalnya jerawatnya meradang-radang. Obati dulu jerawatnya, jerawatnya udha reda, tinggal bekasnya, baru nanti perkuar barrier dengan basic skincare," lanjutnya

"Bekas jerawat itu kan ada tiga, kalau jerawatnya udah mereda, udah mati, tinggal bekasnya. Bekas jerawat itu ada tiga," imbuhnya

Terdapat 3 jenis bekas jerawat yaitu:

- PIH (Post inflammatory Hyperpigmentation)

Bekas jerawat yang kehitaman seperti flek-flek.

Baca juga: Pentingnya Memilih Moisturizer dan Sunscreen Sesuai Jenis Kulit, Ini Alasannya

2 dari 3 halaman

- PIE (Post-inflammatory Erythema)

Bekas jerawat yang kemerahan.

- Scar

"Scar ini sudah melibatkan kerusakan jaringan. Scar ini ada yang ke bawah, orang awam bilangnya bopeng, namanya Atrophic scar, ada yang justru ke atas (hypertrophic scar). Kalau pernah lihat orang yang banyak jerawatan di hidung, itu hypertrophic scar. Itu juga salah satu bekas jerawat," terang dr. Nila Purnama Sari  

Pengertian dari Acne adalah peradangan kronis yang terjadi pada unit kelenjar Pilosebasea.

Pilosebaceous yakni, pilo adalah rambut dan sebasea adalah kelenjar minyak.

Baca juga: Tatalaksana Jerawat Sesuai dengan Tingkat Keparahannya, Ini Kata dr. Nila

"Jadi di kulit kita ini kan ada kelenjar rambut dan kelenjar minyak. Jadi namanya unit pilosebasea. Jadi ada rambut-rambut halus di pipi kita dan ada kelenjar minyaknya. Jadi terjadi peradangan kronis di situ," imbuhnya

Bentuknya bisa polimorfik, bisa banyak seperti komedo, papule, pustule dan nodule.

Kenapa bisa terjadi acne?

"Patogenesisnya adalah seperti ini, itu kan kelenjar ada salurannya ya. Acne itu pokoknya terjadi jika ada sumbatan di saluran unit pilosebasea. Harusnya dia itu alirannya yang keluar untuk melapisi kulit supaya gak tering itu aliran minyaknya harus lancar.  Gak boleh ada sumbatan di pori-pori. Jika terjadi sumbatan di situ, itulah  awal mula terjadinya acne." pungkas dr. Nila Purnama Sari

3 dari 3 halaman

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Batam, bersama dengan dr. Nila Purnama Sari. Seorang dokter dan owner NAPSkin.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comSunscreenkulitSkincaredr. Nilla Mayasari M.Kes. Sp.KFR-K Kadedemes Ringworm (Dermatofitosis)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved