TRIBUNHEALTH.COM - Ereksi merupakan keadaan penis membesar, mengeras, dan menegang.
Kondisi ini terjadi akibat timbulnya perubahan otot, saraf, dan pembuluh darah di dalam struktur anatomi penis.
Ereksi biasanya terjadi saat pria menerima rangsangan seksual baik melalui sentuhan, penglihatan, suara, maupun fantasi seksual.
dr. Binsar Martin menyampaikan, pentingnya untuk tahu derajat ereksi pada seorang pria.
Hal tersebut disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS yang dilansir TribunHealth dalam tayangan YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual.
Baca juga: Sering Dianggap Nafus Pria Lebih Besar dari Wanita, dr. Binsar Sebut Nafsu pada Pria dan Wanita Sama

Baca juga: Memiliki Hasrat tapi Bangkitan Tidak Ada, Apakah Termasuk Impotensi? Begini Penjelasan dr. Binsar
Menurut dr. Binsar Martin, terdapat empat tingkatan derajat ereksi pada pria.
- Derajat pertama seperti tape
dr. Binsar Martin menuturkan, derajat pertama adalah derajat yang paling lembek.
Seorang pria dikatakan impotensi jika pria mengalami ereksi pada derajat satu.
Pada derajat ini, pria tidak memiliki potensi untuk ereksi dan sulit untuk masuk.
- Derajat kedua seperti pisang
Pada derajat ini, Mr. P bisa masuk, namun dalam kondisi yang tidak nyaman.
- Derajat ketiga seperti sosis
- Derajat keempat seperti mentimun
Menurut dr. Binsar Martin, ereksi derajat empat adalah derajat yang diidam-idamkan para pria sampai dengan usia lanjut.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sebut Perut Buncit pada Pria Dapat Membatasi Aktivitas dalam Hubungan Seksual

Baca juga: dr. Binsar Martin Sebut Perut Buncit pada Pria Terjadi Karena Adanya Penurunan Hormon Testosteron
"Jadi dikatakan impotensi itu ketika ereksi pada pria berada di derajat satu."
"Derajat satu itu paling lembek, ketidakmampuan untuk menghadapi atau membuat ereksi atau mempertahankan ereksi," jelas dr. Binsar Martin.
Lantas, bagaimana supaya terjaga pada derajat tiga atau derajat sosis?
dr. Binsar Martin menjelaskan, untuk menjaga ereksi tetap berada pada derajat sosis, maka pria tersebut harus menjalankan pola hidup sehat, memperbaiki pola makan hingga rutin berolahraga.
Pasalnya yang menjadi masalah adalah banyak pria usia muda yang tidak menjaga pola makannya.
"Intinya begini, problem ereksi itu tidak bisa ditemukan atau terjadi sesaat."
"Ereksi itu akan menurun 10-15 tahun yang akan datang dan tidak ada gejalanya."
Baca juga: Seorang Pria dengan Perut Buncit Berisiko mengalami Impoten, Begini Penjelasan dr. Binsar Martin

Baca juga: Lakukan 5 Tips Foreplay Berikut Ini Agar Kualitas Hubungan Intim Semakin Meningkat
"Misalnya 5 tahun lalu sudah mulai menurun, tapi diabaikan," terang dr. Binsar Martin.
Menurut dr. Binsar Martin, untuk mejaga ereksi tetap berada di derajat sosis cenderung sulit karena berkaitan dengan pola hidup.
Definisi ereksi yang bagsu adalah bisa membuat ereksi sejak dari pendahuluan atau foreplay.
"Yang menjadi problem adalah di kala dia tidak bisa menjaga ereksi dan mempertahankannya."
"Tidak bisa dicegah karena berkaitan dengan gaya hidup, makanya dikatakan problem degeneratif."
"Semakin sehat pria, semakin menjaga pola makan, maka semakin bisa dia mempertahankan ereksi sampai di usia lanjut," lanjut dr. Binsar Martin menjelaskan.
Baca juga: 7 Tips Meningkatkan Kesuburan Wanita Agar Cepat Hamil, Salah Satunya Jaga Berat Badan Tetap Ideal
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS dalam tayangan YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual.