TRIBUNHEALTH.COM - Adakah cara ataupun olahraga yang bisa dilakukan untuk menghindari PCOS?
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Robby Adrian menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube di laman Tribun Lampung News Video.
"Yang paling utama, itu olahraga pastinya. Karena pada pasien PCOS ini kalau dia sudah obesitas, dia harus ada target minimal menurunkan berat badannya kurang lebih sepuluh persen," kata dr. Ronny Adrian
Misalnya berat badan 75 kg, sangat tidak mungkin bila mengurangi setengah dari berat badan.
Baca juga: Pola Hidup Sangat Berpengaruh Terhadap PCOS, Ini Penjelasan dr. Ronny Adrian Sp.OG
Kurangilah secara bertahap 10 persen dan targetnya sekitar 7 sampai 8 kg.
"Biasanya kalau berat badannya turun, tubuh kita ini mempunyai mekanisme sistem yang baik sekali. Sehingga adaptasinya cepat, hormon-hormonnya bisa bekerja seperti normal kembali," imbuhnya
Yang kedua, tentunya yaitu olahraga.
Olahraganya apa saja?
"Bebas. Tapi tentunya apa saja yang bisa sesuai dengan kemampuan kita. Kita bisa bersepeda, zumba atau lari, kardio, beban pun bisa dan lain-lain," lanjutnya
Pada intinya, jika memiliki masalah obesitas atau berat badan bisa menjadi pemicu dari PCOS.
Baca juga: Kerap Dianggap Sepele, Ternyata Ini Tanda-tanda PCOS
Untuk hidup yang lebih sehat tentunya pola hidup harus dijaga dan tentunya bisa diatasi dengan berolahraga.
Bila mengalami obesitas, tentunya bisa diatasi dengan menurunkan berat badan terlebih dahulu dan diimbangi dengan berolahraga.
Tanda-tanda PCOS seperti apa?
"Kalau tanda-tandanya itu, yang pertama dia tidak terjadi ovulasi (tidak terjadi menstruasi), artinya siklusnya ini tidak teratur tanda-tandanya. Kalau sudah tidak teratur, artinya sulit menentukan masa subur. Ini berhubungan dengan infertilitas," lanjutnya
Maka dari itu banyak pasien-pasien PCOS mengeluh tidak bisa hamil.
"Tanda-tandanya itu bisa terjadi hiperandrogen, penumpukan hormon androgen pada perempuan," jelasnya
Baca juga: dr. Ronny Adrian Sp.OG Beri Penjelasan Mengenai PCOS yang Harus Diwaspadai Wanita
Sedangkan hormon androgen ini seharusnya ada pada laki-laki.
Bila terjadi penumpukan androgen pada perempuan, akhirnya tumbuhlah kumis tipis, jambang, tangan dan kaki berbulu.
Salah satunya kelainan pada androgen ini sendiri ialah:
- Banyak tumbuh bulu
Misalnya kumis, jambang, bulu kaki, bulu tangan dan tidak seperti wanita pada umumnya.
- Gangguan ovulasi
"Dari gangguan ovulasi ini tidak subur, artinya tidak terjadi siklus menstruasi yang normal seperti biasanya. Sebagaimana kita ketahui bersama menstruasi yang normal itu 24 sampai dengan 38 hari," ujar dr. Ronny
Baca juga: Orang Kurus yang Mengalami Hiperandrogen Berisiko Mengalami PCOS, Begini Penjelasan dr. Ronny
Pada pasien PCOS, ternyata siklus menstruasinya di bawah 24 hari atau lebih dari 38 hari.
Artinya dalam satu tahun, menstruasi kurang dari delapan kali, sehingga sulit untuk menentukan waktu suburnya.
Waktu subur ini tergolong penting, karena fungsinya untuk penderita PCOS yang sudah menikah.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Ronny Adrian Sp.OG. Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RSIA Mutiara Putri.
(TribunHealth.com/PP)