lihat foto
TRIBUNHEALHTH.COM - Penyakit jantung selama ini identik dengan orang yang sudah berumur.
Namun belakangan, serangan jantung mendadak pada orang di bawah 45 tahun mulai marak terjadi.
Terkait hal ini Times of India berbicara secara eksklusif dengan Ahli Bedah Jantung serta Ketua Asian Heart Institute, Mumbai, Dr Ramakanta Panda, untuk mengetahui hubungan antara kesehatan jantung yang buruk pada orang muda.
“Kami telah melihat tren yang meresahkan - semakin banyak orang muda datang kepada kami di Asian Heart Institute dengan penyakit jantung kritis," katanya, dikutip TribunHealth.com.
"Ini memprihatinkan karena dua alasan. Pertama, pasien muda dengan penyakit jantung memiliki tingkat komplikasi yang lebih tinggi dari serangan jantung."
Baca juga: Kesehatan Jantung Anak Muda Makin Memburuk, Disebabkan Obesitas hingga Kebanyakan Duduk
"Kedua, ini adalah peringatan bahwa kesehatan jantung harus menjadi prioritas bagi semua orang, tanpa memandang usia," tandasnya.
Penyakit jantung dapat menyerang kapan saja, terutama dengan gaya hidup penuh tekanan yang kita jalani dan prevalensi penyakit gaya hidup seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi.
Sudah waktunya untuk mengubah pola pikir, yakni dengan menjaga kesehatan jantung kita dengan melakukan tindakan pencegahan, alih-alih menjalani gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan penyakit jantung dini.
Risiko serangan jantung pada orang muda
Baca juga: 10 Penyakit Jantung yang Jarang Diketahui, Termasuk Penyakit Kawasaki dan Sindrom Jantung X
Dibandingkan beberapa dekade yang lalu, penyakit jantung menjadi perhatian yang semakin meningkat bagi banyak orang India terutama yang muda dan ada beberapa alasan di baliknya.
Setidaknya, beberapa hal berikut turut berkontribusi pada angka serangan jantung pada orang muda.
- kurang olahraga
- pilihan diet yang buruk dengan rendah serat dan tinggi karbohidrat termasuk makanan olahan, permen, merokok, penggunaan tembakau
- gaya hidup yang buruk termasuk tidur larut malam, kurang tidur, menonton pesta
- polusi lingkungan
- predisposisi genetik
Hal ini menyebabkan banyak individu muda mengembangkan diabetes dan hipertensi yang tidak terdiagnosis, diam-diam meningkatkan risiko penyakit jantung tanpa menyadarinya.
Ini adalah bahaya laten yang sering tidak diketahui.
Penyakit jantung bisa terjadi tanpa gejala
Meskipun tidak memiliki gejala apa pun, Anda mungkin masih memiliki kondisi jantung yang mendasarinya.
Oleh karena itu, tes skrining jantung secara teratur sangat dianjurkan, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau faktor risiko lain seperti yang telah disebutkan.
"Tes ini dapat membantu mengidentifikasi masalah apa pun sejak dini, memungkinkan perawatan yang tepat sebelum kerusakan jantung yang signifikan terjadi,” penjelasan Dr Ramakanta Panda.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)
