TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit endometriosis dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan jika tidak mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Bahkan endometriosis yang tidak diobati juga dapat mempengaruhi kesuburan seorang wanita.
Endometriosis sendiri merupakan kondisi ginekologi umum yang terlihat pada wanita usia produktif.
Endometriosis merupakan suatu kondisi di mana jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) cenderung tumbuh di mana saja di luar ovarium, meliputi di saluran telur, usus, kandung kemih, dan setiap organ di sekitar rahim lainnya.
Gejala umum dari kondisi ini meliputi dismenorea (nyeri haid), hubungan seksual yang menyakitkan, menstruasi berat, nyeri saat buang air kecil dan besar, darah dalam air kencing, diare, atau sembelit.
Jika mempengaruhi ovarium, suatu kondisi yang dikenal sebagai endometriosis ovarium atau kista coklat, kondisi ini dapat merusak cadangan telur ovarium, yang dapat menyebabkan masalah infertilitas.
Baca juga: Waspada Endometriosis, Jangan Abaikan Nyeri Haid Berkepanjangan
4 stadium endometriosis

Endometriosis diklasifikasikan menjadi 4 tahap.
Selama tahap I, endometriosis minimal dan seseorang mungkin tidak mengalami rasa sakit.
Pada stadium II, penyakit akan menjadi penyakit ringan dan jaringan parut akan terbentuk.
Stadium III berarti kelainan sedang dengan kista yang ada di ovarium dan bahkan kista coklat dengan ukuran lebih besar dan perlengketan yang bisa menyakitkan.
Pada stadium IV, akan terdapat banyak kista dan adhesi, yang melibatkan kandung kemih dan usus besar, yang dapat mengganggu.
Baca juga: Pengidap Endometriosis Lebih Berisiko Alami Kanker Ovarium, Berikut Ini Penjelasannya
Efek samping dari endometriosis yang tidak diobati

Jika tidak mendapatkan penanganan yang sesuai, endometriosis dapat memberikan dampak berikut.
- mengalami nyeri panggul karena jaringan endometrium tumbuh di luar rahim yang menyebabkan nyeri.
- menyebabkan menstruasi yang berat, perdarahan yang menyakitkan di antara periode, dan nyeri panggul.
- memicu masalah infertilitas karena jaringan endometriosis dapat merusak lapisan rahim, mempersulit sel telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan, menyebabkan kegagalan siklus IVF , dan membuat kehamilan menjadi tidak mungkin.
- dapat merusak indung telur, membuat wanita lebih sulit untuk hamil.
- dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, bayi dengan berat lahir rendah, dan persalinan sesar.
- adhesi endometrium di dekat usus, kandung kemih, dan rektum menyebabkan inkontinensia, dan kesulitan buang air kecil, atau buang air besar.
- menyebabkan sembelit, diare, dan radang kronis di seluruh tubuh.
- dapat menyebabkan depresi, kecemasan, stres, frustrasi, dan agitasi pada wanita dan dapat sangat mengganggu kualitas hidup.
Pengobatan endometriosis

Pemeriksaan klinis, termasuk pemeriksaan vagina jika perlu, harus dipertimbangkan pada orang dengan kemungkinan endometriosis untuk menemukan nodul yang dalam atau endometrioma (lesi kistik) meskipun akurasi diagnostiknya terbatas.
Laparoskopi, MRI, dan ultrasonografi sering digunakan untuk mengidentifikasi endometriosis.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)