Breaking News:

Waspada Endometriosis, Jangan Abaikan Nyeri Haid Berkepanjangan

Wanita yang sudah memasuki usia remaja tentu saja akan mengalami menstruasi setiap bulannya. Menstruasi sering dikenal datang bulan atau haid.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.kompas.com
ilustrasi perempuan yang mengalami nyeri haid 

TRIBUNHEALTH.COM - Menstruasi merupakan siklus bulanan pada wanita.

Menstruasi sering dikenal dengan datang bulan dan bisanya dialami wanita setiap satu bulan sekali.

Ketika sedang menstruasi atau datang bulan, biasanya seorang wanita mengeluhkan rasa nyeri yang luar biasa pada perut.

dr. Luky Satria menyampaikan bahwa nyeri haid yang dialami wanita sebenarnya tidak selalu norma.

Terdapat nyeri haid yang masih bisa dikatakan normal dan tidak normal.

Keluhan nyeri haid yang dikatakan normal apabila tidak mengganggu aktivitas dan hanya terjadi pada hari pertama maupun kedua haid.

ilustrasi perempuan yang mengalami nyeri haid
ilustrasi perempuan yang mengalami nyeri haid (health.kompas.com)

Baca juga: Mengenal Cara Kerja Kawat Gigi yang Disampaikan oleh Dr. drg. Eddy Heriyanto Sp.Ort(K)

Hanya saja jika rasa nyeri tersebut berlangsung sepanjang masa haid, dan mengganggu aktivitas misalnya ketika seorang remaja perempuan ketika haid hingga tidak bisa masuk sekolah dan harus konsumsi obat-obatan akibat rasa nyerinya.

Jika perempuan mengalami keluhan nyeri yang hebat hingga mengganggu aktivitas, maka perlu diwaspadai.

Penyebab nyeri perut ketika menstruasi tergolong sangat banyak.

Salah satu penyebab nyeri ketika menstruasi yang sering terjadi ialah karena endometriosis.

2 dari 3 halaman

Tak hanya karena endometriosis saja, bisa juga nyeri tersebut diakrenakan mioma, adenomiosis dan lain-lain.

Baca juga: Kandungan Asam dari Makanan Maupun Bahan Kimia Bisa Menyebabkan Gigi Mengalami Erosi

Menstruasi yang terjadi karena luruhnya dinding rahim vagina atau disebut dengan endometrium.

Jika eseorang mengalami endometriosis, maka disebabkan oleh dinding rahim yang mengalami kelainan.

Dinding rahim tersebut tumbuh tidak pada tempatnya, tetapi tumbuh di tempat lain.

dr. Luky Satria menyampaikan bahwa dinding rahim bisa tumbuh dimana-mana, yakni bisa di usus, saluran kencing, indung telur, dan otot rahim.

Jika endometrium tumbuh pada indung telur, maka akan menjadi kista.

Apabila endometrium tumbuh pada otot rahim maka akan menjadi Adenomiosis.

Baca juga: Udara Pantai Belum Tentu Ringankan Asma pada Anak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis

Keluhan dari endometrium ini bisa bermacam-macam, hanya saja keluhan yang pasti dirasakan penderitanya ialah nyeri haid.

Orang yang mengalami endometriosis hanya mengalami dua keluhan, yakni karena nyeri atau karena sulit hamil.

dr. Luky Satria menyampaikan bahwa 10% wanita usia reproduksi mengalami endometriosis, bisa dikatakan 1 dari 10 perempuan mengalaminya.

3 dari 3 halaman

Sebagai perempuan, sangat perlu untuk mewasapadai nyeri haid.

Apabila nyeri haid sudah mulai dirasa mengganggu aktivitas sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

dr. Luky Satria menyampaikan, untuk mendiagnosis endometriosis tidaklah mudah, ketika melakukan pemeriksaan terlihat normal ternyata mengalami endometriosis.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Luky Satria, Sp.OG. Seorag dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Rabu (4/11/2017)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comEndometriosisnyeri haidMenstruasi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved