Breaking News:

Trend dan Viral

Curhatan Ibu di Mandailing Natal, Anak Dicabuli & Diancam Dibunuh Sejak Maret 2023

Pilu, kisah seorang ibu yang di Mandailing yang mengaku bahwa putrinya diduga dicabuli hingga 2 kali dan mendapatkan ancaman dibunuh.

Editor: Putri Pramestia
style.tribunnews.com
Curhatan Ibu di Mandailing Natal, Anak Dicabuli & Diancam Dibunuh Sejak Maret 2023 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah video viral di TikTok curhatan seorang ibu di Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Seorang ibu yang nampak didampingi oleh tiga anaknya ini mengaku sangat tertekan lantaran sempat diancam akan dubunuh oleh pelaku penncabulan anaknya.

Ibu tersebut mengaku bahwa putrinya diduga dicabuli sampai 2 kali.

Sehingga ada ancaman dari pelaku dan tidak bisa keluar dari rumah, bahkan tidak bisa sekolah sejak bulan Maret 2023.

Melansir dari laman TribunStyle.com, video tersebut awalnya diunggah akun @majeliskopi08 pasa Sabtu (3/6/2023) hingga viral di media sosial.

Dalam video tersebut, sang ibu memohon kepada presiden dan aparat penegak hukum agar menindaklanjuti kasus yang menimpa keluarganya.

Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu menjaga daya tahan tubuh.

Curhatan Ibu di Mandailing Natal, Anak Dicabuli & Diancam Dibunuh Sejak Maret 2023
Curhatan Ibu di Mandailing Natal, Anak Dicabuli & Diancam Dibunuh Sejak Maret 2023 (style.tribunnews.com)

Baca juga: TEGA, Suami Tak Beri Nafkah Istri Sepeser Pun Meski Memiliki Gaji Rp 35 Juta Perbulan, Ini Alasannya

Bahkan, sejak bulan Maret 2023 lalu, keluarga ini tidak berani keluar rumah karena ancaman tersebut.

Yang paling menyedihkan, anak-anaknya juga tidak berani ke sekolah lantaran mengalami trauma karena peristiwa pencabulan dan pengancaman tersebut.

Selamat sore pak Presiden, pak Kapolri, pak Kapolda Sumatera Utara, pak Kapolres Madina,

2 dari 4 halaman

Kami memohon meminta bantuan kepada orang bapak, atas kejadian yang menimpa kami sekeluarga,

Kami diancam dibunuh, dari mulai pencabulan anak saya, sampai datang pelaku ke rumah saya, memukul saya, memukul anak saya, dan mengancam suamiku akan dibunuh,

Pelaku mengancam kami semua, dan anak saya dari bulan 3 tidak pernah sekolah,

Bahkan kami takut keluar rumah, trauma anak-anakku, jadi sampai sekarang enggak sekolah anak-anakku pak Kapolres.

Kami susah makan karena enggak bisa keluar, enggak bisa kerja dari mulai bulan 3 gara-gara ancaman si pelaku,

Baca juga: Mantan Komisaris Polisi Asal Klaten Tak Malu Banting Stir Jadi Petani Cabai: Karena Hasilnya Lumayan

Karena kata si pelaku, kemana pun kami jumpa akan dibunuh, makanya takut kami keluar pak."

Demikian pernyataan si ibu melalui video yang diunggah akun @majeliskopi08 tersebut yang telah ditanggapi 16 ribu warganet.

Informasi yang dihimpun Tribun-Meda.com, korban dugaan pencabulan dan pengancaman ini di kawasan Desa Singkuang I, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

Korban diduga dicabuli oleh keluarganya sendiri ketika berjalan menuju ke sekolah.

Bahkan, terduga pelaku kembali melakukan aksi bejatnya yang ke dua kalinya di kamar korban sendiri.

3 dari 4 halaman

Sebelum melakukan aksinya, terduga pelaku mengancam anak perempuan yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP ini dengan pisau.

“Pertama, pertengahan bulan 4 tahun 2022, anak saya dicabuli di tengah perjalanan menuju sekolah,

Kedua kalinya ahir bulan 4 di kamar putri saya,

Pelaku masuk dari pintu belakang,

Setiba di kamar, pelaku langsung mengancam anak saya dengan pisau,

'Kau jangan berteriak, kubunuh kau nanti', kata pelaku.

Seterusnya dia melakukan aksi bejatnya.”

Demikian pengakuan korban kepada ibunya, sebagaimana dikutip dari media lokal Warta Mandailing.

Ayah Korban, ST Lase menceritakan, dirinya telah melaporkan AN alias AF terduga pelaku pencabulan ke Polres Madina.

Ia juga telah melaporkan keluarha oknum pelaku atas dugaan kasus penganiaytaan terhadap keluarganya.

ilustrasi kekerasan seksual pada anak
ilustrasi kekerasan seksual pada anak (kompas.com)

Baca juga: 5 Mitos Seputar Kanker Ovarium, Benarkah Hanya Menyerang Wanita yang Sudah Berumur?

4 dari 4 halaman

“Dugaan pencabulan ini saya laporkan pada tanggal 22/7/202 ke Polres Madina, terduga pelaku saat ini sudah ditetapkan pihak kepolisian DPO, sementara kasus penganiayaan yang saya laporkan masih tahap pengembangan pihak kepolisian,”ujarnya.

Meski sudah melaporkan atas dugaan pencabulan dan penganiayaan tersebut ke pihak kepolisian, keluarga dan orang suruhan terduga pelaku terus mengintai bahkan mengancam keluarga korban hingga kini mereka tidak bisa nyaman tinggal di desa sampai sekarang.

“Tiap malam kami diintai, rumah dilempari dan di takut-takuti hingga kami tidak bisa beraktivitas beberapa bulan terakhir ini,”ujar ST Lase.

ST Lase berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus yang menimpa keluarganya dan pelakunya segera ditangkap.

“Saya bertahan di rumah, takut terjadi apa-apa sama anak dan istri kalau saya pergi dari rumah, kami tak bisa mencari nafkah, anak-anak juga sudah beberapa bulan tidak bisa masuk sekolah, karena dihantui ketakutan dari oknum keluarga pelaku di kampung ini,”jelas ST Lase.

Tanggapan Pihak Polres Madina

Sementara, Gadis AKP Budi Sihombing, Kapolsek Muara Batang yang dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa perkara ini sedang ditangani oleh Satreskrim Polres madina. "Sedang ditangani Satreskrim Polres Madina," ujarnya singkat.

Halnya dengan Kaur Bin Ops (KBO) Polres Madina Ipda Bagus Seto mengatakan, perkara ini telah ditangani oleh Polres Madina.

Bahkan, Polres Madina memberikan penanganan hukum yang cukup maksimal dalam kasus yang dialami keluarga korban.

Baca juga: Infeksi Jamur Rongga Mulut Jarang Timbulkan Rasa Sakit, Ini Prevalensi Kejadiannya di Indonesia

"Mulai tawaran pendampingan perlindungan dari personel Polsek MBG terkait alasan takut keluar rumah sudah kita berikan hingga bantuan sembako,"terang Bagus.

Polres Madina, kata Ipda Bagus, juga sudah menetapkan tersangka terkait kasus pencabulan yang dilaporkan.

"Kita bukan diam dalam penegakan hukum perkara ini. Tersangka sudah DPO," katanya.

Menurutnya, tim Reskrim Polres Madina telah beberapa kali turun ke lokasi untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku pencabulan yang dilaporkan, namun belum juga berhasil. "Keberadaan pelaku sampai saat ini belum berhasil kita peroleh,"ujarnya.

Pihaknya pun mengajak seluruh masyarakat memberikan bantuan informasi apabila melihat atau mengetahui keberadaan pelaku agar segera menghubungi pihak kepolosiain atau pihak Polres Madina.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comberita viralviral di media sosialvideo viralViralViral di TikTokpencabulanAncaman Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved