TRIBUNHEALTH.COM - Apakah Anda mengalami disfungsi ereksi?
Disfungsi ereksi merupakan kondisi ketika penis tidak bisa ereksi atau mempertahankan ereksi.
Kondisi ini memang kerap mengganggu dalam hubungan rumah tangga.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengatakan jika kondisi ini bisa diperbaiki.
"Sangat bisa. Jadi tidak perlu dan jangan sampai putus asa. Saya cuman saran satu, jangan pernah ada perceraian karena ada ereksi yang berkurang, karena kasus yang saya terima banyak sekali. Bercerai karena ereksi suaminya hilang," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Jalan Rumah Nenek Ditutup Tetangga Pakai Bahan Bangunan, Harus Angkat Motor Tiap Mau Lewat

"Saya katakan bisa diperbaiki. Saya punya suatu kasus bahkan sudah sampai mau panggil pengacara karena bukan setahun dua tahun, 7 tahun nikah, amburadul," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Jadi akhirnya saya perbaiki dan hamil. Akhirnya tidak jadi cerai. Jadi saya katakan, segala sesuatu bisa diperbaiki, jangan terburu-buru ambil keputusan," saran Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan Kesehatan Seksual (21/07/2022).
Baca juga: VIRAL Video Rafael Diduga Beli Aset Grace Tahir dengan Uang Gratifikasi, Terancam Disita
"Seks pada seorang pria itu akan sulit sebetulnya, kalau wanita dia hanya punya kantung namanya vagina. Itukan kantung bahasa latin itukan," sambung Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Seks pada seorang pria ditentukan oleh ereksi penis karena organ kemaluan pria adalah penis.
Menurut dr. Binsar penis pria harus keras untuk melakukan suatu hubungan seks.
"Jadi bayangkan, pria itu sebetulnya mengalami kesulitan kalau tidak dijaga sedari awal," timpal Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Perlu diketahui jika 100 persen penis terdiri dari pembuluh darah, tidak ada jaringan tulang dan jaringan ikat di dalam penis.
Baca juga: Berikut Sosok Alfi Damayanti, Karyawan Cikarang yang Tolak Staycation Demi Perpanjang Kontrak
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengimbau untuk tidak pernah memijat penis.

"Banyak kasus nih, pengen besar (penisnya), ukurannya pengen panjang kemudian di pijat dan terjadilah perdarahan," ulas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Apabila penis dipijat maka bisa membesar dan pembuluh darahnya menjadi pecah, akibatnya akan terjadilah perlukaan.
"Dalam artian luka itu bukan bernanah, dalam artian dia bengkak, dan itu tidak lagi walaupun di posisi lemas darah itu menggumpal dan butuh waktu lama untuk dia diserap," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Sewa PSK untuk Lampiaskan Hasrat, Kakek 71 Tahun Tewas Overdosis Obat Kuat: Warung Soto Jadi Bukti
"Jadi harus hati-hati di sini, tidak pernah ada yang namanya perbaikan ereksi dengan cara dipijat, size is not matter. Kekerasan pada ereksi itu yang penting, bukan ukuran," papar Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Sehingga banyak mitos yang beredar terkait ereksi yang pada akhirnya membuat banyak pria mengalami masalah lantaran melakukan pemijatan pada penisnya.
Bahkan selain memijatnya, beberapa orang melakukan tanam silikon pada penisnya dengan prosedur penyuntikkan.
Dalam jangka waktu tertentu, silikon tersebut tidak bisa masuk lagi ke jaringan dan pada akhirnya berpisah dengan jaringan tersebut.
Baca juga: Sisi Unik Zodiak Leo, Virgo, dan Libra Pada Jumat, 12 Mei 2023 Intip Peruntunganmu
Tentu saja hal ini bisa menimbulkan masalah pada pria.

Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengatakan jika dalam jangka waktu lama tindakan ini bisa menyebabkan terjadinya kanker dan harus dilakukan operasi.
Baca juga: PILU, Istri Mati Tertabrak saat Menikah, Pria Malang Kini Harus Siapkan Pemakaman
Klik di sini untuk dapatkan referensi buku kesehatan.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Kesehatan Seksual edisi 21 Juli 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.