TRIBUNHEALTH.COM - Apakah hiperemesis gravidarum sama seperti morning sickness?
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Sigit Setiaji menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
"Hiperemesis gravidarum berbeda dengan morning sickness. Morning sickness hanya terjadi saat pagi hari, dan ibu hamil mengalami mual muntah. Sedangkan hiperemeris gravidarum, ibu hamil mengalami mual muntah yang terus menerus atau ekstrim," ujar dr. Sigit Setiaji.
Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu menjaga kehamilan Anda.

Baca juga: Menstruasi Tidak Teratur Menyebabkan Sulit Hamil? Ini Kata dr. Nana Sarnadi,Sp.OG, MMRS
Pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum, maka akan mengeluhkan mual dan muntah sepanjang hari.
Mual dan muntah pada hiperemesis gravidarum melebihi 5-10x dalam sehari, sehingga bisa dikatakan sangat ekstrem.
Seringnya mual muntah membuat ibu hamil merasa tidak nyaman pada kehamilannya.
"Ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum dikarenakan sering mencium aroma bau-bauan seperti parfum ataupun aroma masakan," lanjutnya.
"Faktor ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum karena bau-bauan, peningkatan hCG, atau asam lambung yang meningkat secara drastis," imbuh dr. Sigit.
Baca juga: Apakah Benar Konsumsi Susu Persiapan Hamil, Asam Folat, dan Vitamin E Bisa Mempercepat Kehamilan?
Faktor penyebab hiperemesis gravidarum secara klinis adalah peningkatan kadar hCG, kadar Hormon chorionic gonadotropin atau hormon pada ibu hamil yang meningkat sangat tinggi sehingga menyebabkan ibu hamil mual dan muntah yang berlebih.
Gejala-gejala hiperemesis yang paling sering dialami ibu hamil yakni :
- Mengeluhkan pusing
- Hidung terlalu sensitif
Misalkan menyium aroma parfum ataupun aroma masakan.
- Air liur yang berlebih
- Asam lambung yang meningkat
- Sulit BAB atau konstipasi
Baca juga: Ibu Hamil Tidak Bisa Melakukan Peeling dan Beberapa Kandungan Skincare Meskipun Memiliki Back Acne
Gejala hiperemesis gravidarum tergolong sangat banyak, dari ujung kepala hingga ke bawah bisa dirasakan oleh ibu hamil.
"Hiperemesis gravidarum paling sering terjadi ketika trimester 1 dan 2 atau biasa disebut diantara dibawah 16 minggu - 20 minggu dibawah kehamilan 4 bulan. Karena pada saat itu plasenta belum terbentuk, sehingga hormon hCG masih tinggi," katanya.
Tetapi apabila plasenta sudah terbentuk pada usia kehamilan 16 minggu, hormon mulai menurun maka mual muntah semakin berkurang.
Usia kehamilan kurang dari 4 bulan akan sering mengalami hiperemesis gravidarum.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Sigit Setiaji Sp.OG., M.Kes., M.H. Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Hermina Solo dan owner Mommies Clinic.
(TribunHealth.com/PP)