TRIBUNHEALTH.COM - Medical sexolog, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube
"Kadar tetsosteron dibawah 400 ng/dL disebut dengan Hipogonad. Hipogonad akan bermanifestasi, salah satunya adalah terjadinya gangguan kontrol refleks ejakulasi. Sehingga ejakulasi berlangsung cepat atau ejakulasi dini," kata dr. Binsar Martin
Tidak menutup kemungkinan di masa sekarang, usia 30 tahun sudah mengalami Hipogonad.
Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anda.

Baca juga: Jangan Khawatir, Ejakulasi Dini bisa Disembuhkan, Terdapat 3 Kunci Penyembuhannya
"Saya menemukan kasus pada pria yang berusia 30 tahun mengalami hipogonad atau kadar testosteron yang rendah. Usia diatas 40 atau 45 tahun testosteronnya masih bagus tetapi terjadi ejakulasi dini, masalah tersebut bisa saja terjadi," lanjutnya
Tetapi akar permasalahan ejakulasi yang cepat adalah gangguan sistem saraf, sehingga kontrol reflek ejakulasi tidak terjadi.
Apakah ejakulasi dini bisa diobati?
"Ejakulasi dini bisa diobati namun perlu waktu. Karenakan mengobati gangguan saraf, sistem saraf dalam hal ini reflek ejakulasi tidak semudah membalik telapak tangan. Ereksi yang terganggu dan libido yang turun bisa diperbaiki dengan cepat," timpalnya
Baca juga: Rokok bisa Menjadi Penyebab Ejakulasi Dini? Simak Pemaparan dr. Dandy Tanuwidjaja Sp.U
Tetapi saraf atau ejakulasi yang terganggu membutuhkan waktu untuk disembuhkan.
"Ada obat untuk ejakulasi dini, tetapi perlu konsistensi dari penderita untuk mengikuti protokol pengobatan," pungkas dr. Binsar
Bagi seorang pria, ejakulasi merupakan satu fase yang bernama fase puncak dari suatu hubungan seksual.
Ejakulasi bisa cepat dan bisa lama (delay ejaculation) atau ejakulasinya terbalik pada penderita pasca operasi pembesaran prostat.
Angka keberhasilan pengobatan ejakulasi dini tergantung dari ketaatan penderita.
Baca juga: Kenapa Hasrat Hubungan Intim Lesu dan Sering Ejakulasi Dini pada Usia 30 Tahun?
Apalagi jika penderita ejakulasi dini menderita komorbid.
Misalkan pasien tersebut menerita hipertensi, diabetes, trauma tulang belakang atau trauma dari jaringan saraf.
Bahkan bisa juga pasien tersebut mengalami pasca stroke, kemungkinan terjadi ejakulasi dini sangat tinggi.
Bagi orang muda, frekuensi ejakulasi tertinggi ketika memiliki kebiasaan masturbasi.
Masturbasi yang terlalu sering akan menyebabkan ejakulasi dini saat memasuki pernikahan atau memiliki aktivitas hubungan seks yang teratur.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexologist.
(TribunHealth.com/PP)