TRIBUNHEALTH.COM - Kanker serviks merupakan salah satu tumor ganas yang terjadi pada bagian leher rahim atau mulut rahim.
Sedangkan kanker itu sendiri ialah sel-sel pada kanker yang dapat menyebar dan bermodifikasi menjadi semakin banyak dan menyebar di jaringan sekitar.
Kanker serviks dapat mengenai siapa saja, namun terdapat faktor-faktor risiko yang bisa diidentifikasi.
Dilansir TribunHealth.com, dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.OG memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca juga: dr. Clarin Hayes Paparkan Bahaya hingga Empat Dampak Negatif dari Melakukan Seks Bebas

Baca juga: Jangan Cemas ketika Jalani Perawatan Saluran Akar, drg. Anastasia Jelaskan Tindakan yang Dilakukan
Menurut penuturan yang disampaikan oleh dr. Henry Jerikho, salah satu penyebab terjadinya kanker serviks ialah adanya infeksi virus yang bernama HPV atau Human Papilloma Virus.
Virus jenis ini termasuk kelompok virus yang menginfeksi leher rahim dan dapat menular melalui hubungan seksual.
Karena itulah, faktor risiko yang rentan mengalami kanker serviks adalah wanita yang sudah menikah.
Untuk itu, pentingnya melakukan pemeriksaan dini guna mencegah terjadinya kanker serviks.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Organ Reproduksi Sejak Dini

Baca juga: Yuanita Ani S. M.Kep.,NS Ungkap Alasan Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita
Berikut ini terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker serviks.
1. Pap Smear
Pap smear adalah pemeriksaan atau deteksi dini pada kanker serviks yang bertujuan untuk melihat keberadaan sel-sel yang mungkin dapat berkembang menjadi kanker.
Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel dari sel yang berada di serviks atau leher rahim.
2. Kalposkopi
Kalposkopi ini merupakan tes dengan menggunakan alat khusus yang bernama kalposkopi.
Alat ini nantinya akan digunakan untuk memeriksa bagian leher rahim atau mulut rahim, vagina, dan vulva untuk mendeteksi kanker serviks.
Baca juga: Pria Perlu Tahu, Penggunaan Celana Dalam yang Ketat Bisa Memengaruhi Kesehatan Reproduksi

Baca juga: Pahami Penyakit yang Bisa Muncul jika Tidak Merawat Organ Reproduksi
3. Kuratese Endoserviks (ECC)
Tes jenis ini dilakukan untuk memeriksa bagian leher rahim yang tidak terjangkau oleh kalposkopi dengan cara melakukan pengikisan pada bagian dalam serviks atau endoserviks.
Pengikisan ini menggunakan alat khusus yang berbentuk seperti sendok sebagai sampel untuk pemeriksaan.
dr. Henry menuturkan, pada tahap stadium awal kanker serviks umumnya tidak ketahui gejalanya karena gejalanya cukup normal seperti pada wanita yang masih menstruasi.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Berikan Tips Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
Gejalanya seperti keputihan hinggaa nyeri saat berhubungan atau setelah berhubungan.
Jika sudah terjadi perdarahan maka sudah memasuki stadium lanjut dan sudah ada perjalanan penyakit dari kanker tersebut.
"Jadi kalau misalnya disuruh mendeteksi kanker serviks dari hanya berdasarkan gejala cukup susah, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan."
"Harus punya kesadaran yang baik untuk melakukan deteksi dini pada kanker serviks agar terdeteksi sejak dini," terang dr. Henry.
Baca juga: Benarkah Minyak Zaitun Bermanfaat untuk Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi Wanita? Begini Ulasannya
Berikut ini terdapat vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini