TRIBUNHEALTH.COM - Umumnya orang-orang tahu bahwa penyakit jantung hanya dialami oleh usia lanjut saja.
Apakah usia muda memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah dibandingkan dengan yang sudah berumur?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. dr. Antonia Anna Lukito menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube KompasTV.
"Kalau kita amati sekarang penyakit jantung lebih bergeser ke usia yang lebih muda. Terutama sekitar 30 hingga 40 tahun," ujar Dr. dr. Antonia Anna Lukito.

Baca juga: Gagal Pernapasan dan Jantung Diduga Jadi Penyebab Meninggalnya Artis Iqbal Pakula, Ini Penjelasannya
Kenapa demikian?
"Karena mereka sangat fokus terhadap pekerjaan. Sehingga melalaikan waktu untuk beristirahat, waktu untuk berolahraga itu membuat mereka menjadi manusia yang non aktif," lanjutnya.
Gejala apa yang ditunjukkan pada orang dengan penyakit jantung?
"Pasien yang mulai serangan jantung yang benar-benar serangan jantung biasanya saat beraktivitas, mereka merasakan ada rasa dada tidak nyaman dan rasa lebih capek daripada biasanya atau seharusnya. Dan juga kadang-kadang seperti dada tertekan atau deg-degan atau merasa sesak," katanya.
Baca juga: dr. Bayushi Sebutkan Gejala Khas Penyakit Jantung, Nyeri Dada yang Menjalar ke Anggota Tubuh Lainnya
Saat seseorang merasakan nyeri dada atau terserang penyakit jantung, pertolongan seperti apa yang harus dilakukan oleh orang sekitar?
"Usaha pertama kita adalah kita menenangkan orang tersebut. Kita menyandarkan ke kursi atau sofa dalam posisi yang rileks dan setengah duduk. Kemudian kita mencoba bertanya apakah mempunyai obat jantung. Tetapi kalau orang ini masih muda benar-benar belum ada, biasanya kita anjurkan adalah pemberian aspirin," pungkasnya.
"Sepele aspirin, tapi aspirin sangat mengencerkan darah kita, sehingga bila ada penyumbatan agak tertolong. Tetapi kalau kita tidak punya apa-apa kita terpaksa segera call ambulans," lanjutnya.
Baca juga: Dokter Sebut Jenis Olahraga yang Tepat bagi Penderita Penyakit Jantung saat Jalani Puasa
Kalau pasien tenang, dia membutuhkan oksigen yang lebih sedikit, sehingga jantung tidak perlu bekerja keras.
Karena jantung pada saat serangan jantung harus diistirahatkan.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan Dr. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP (K) . Seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Siloam Hospitals Lippo Village.
(TribunHealth.com/PP)