TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit maag seringkali dianggap sebagai penyakit sejuta umat.
Pasalnya maag seringkali dikeluhkan oleh masyarakat dibanding sejumlah penyakit yang lain, terutama ketika sedang menjalankan ibadah puasa.
Untuk mengatasi keluhan maag timbul saat berpuasa, dokter biasanya akan menganjurkan penderita untuk konsumsi obaat maag.
Baca juga: Apakah Penderita Maag Boleh Melakukan Diet Puasa atau Intermittent Fasting?
Namun demikian, tentunya obat maag yang dikonsumsi tak boleh sembarangan. Terlebih jika penderita sudah memiliki maag kronis.
"Kalau sudah mempunyai maag kronis, artinya kambuh sering berulang itu harus berhati-hati konsumsi obat maag sembarangan," imbau dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.
Untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh ketika berpuasa, klik disini
Salah satunya perhatikan jenis obat bebas yang termasuk golongan antasida.
Jika sudah memiliki maag kronis, obat ini hanya akan bekerja sekitar 6 hingga 8 jam.
Sehingga melewati waktu tersebut, jangan heran jika asam lambung akan kambuh kembali.
Baca juga: Obat Paxlovid Dinilai Efektif Atasi Covid-19, WHO: Kurangi Risiko Kematian hingga 89 Persen
Oleh karena itu, jika memiliki maag kronis konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalankan ibadah puasa.
Hindari Maag Kambuh saat Puasa
Untuk menghindari maag kambuh saat berpuasa maka penderita harus memperhatikan porsi makanannya ketika berbuka dan sahur.
Yakni dengan mengurangi asupan makanan, meskipun porsi ini berbeda-beda pada setiap orang lantaran harus disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing.
"Itu sulit disamaratakan, karena berat badan setiap orang berbeda-beda, begitupula dengan tinggi badannya," ucap Jimmy.
Walau begitu bisa menerapkan rumus, 1 piring dibagi 4 dengan pembagian antara sayur, karbohidrat, dan lauk.
Baca juga: Porsi Makan yang Dianjurkan Dikonsumi Penderita Maag Agar Tidak Kambuh saat Berpuasa
Lebih lanjut, selain menerapkan porsi makan yang sesuai, penting memperhatikan jenis asupan makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Yakni dengan menghindari:
- Hindari makanan yang terlalu banyak lemak
- Hindari soda
- Hindari susu full cream
- Hindari kopi
"Karena semuanya itu meningkatkan asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung," imbuh Jimmy.
Baca juga: Bagaimana Membedakan Gejala Maag atau Asam Lambung dengan Batu Empedu?
Sehingga dapat diartikan, jika seseorang kerap mengeluhkan kembung dan sejumlah tanda maag yang lain, maka lambung tidak boleh lambat bergerak.
Selektif Memilih Sayuran
Dengan mengonsumsi makanan berserat efektif dapat menahan rasa lapar cepat muncul.
Namun sayangnya, anjuran mengonsumsi makanan tinggi serat tak berlaku bagi penderita maag.
"Problemnya apabila ada pasien memiliki sakit maag dengan keluhan sendawa, mual, dan perut kembung jika makan terlalu tinggi serat akan memperberat itu (keluhan maag)," ungkap Jimmy.
Oleh karena itu, penderita maag sebaiknya bijak dalam memilih jenis sayuran yang dikonsumsi. Hindari jenis sayuran yang terlalu banyak mengandung tinggi serat. Seperti:
- Kol
Baca juga: Berikut Jenis Buah-buahan dan Sayuran yang Bagus bagi Penderita Asam Urat, Simak dr. Mustopa, Sp.PD
- Brokoli
- Sawi.
Penjelasan dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)