TRIBUNHEALTH.COM - Apakah tumor otak dikarenakan keturunan, kenapa bisa muncul?
Dokter spesialis bedah saraf, dr. I Gde Anom A. Yudha menyampaikan tanggapannya pada Tayangan YouTube Tribun Jabar.
"Ya untuk tumor otak sendiri sampai sejauh ini masih terus diteliti. Yang sudah pasti terbukti bisa menyebabkan tumor otak itu baru satu sebenarnya dari sekian banyak yang kita identifikasi," kata dr. I Gde Anom

Baca juga: Tumor Otak yang Ketahuan Lebih Awal dan Segera Ditangani Bisa Sembuh Seperti Semula
Apa itu?
"Itu sinar radiasi. Misalnya kalau di daerah kita yang pernah kena bom atau nuklir itu zat radiasinya tinggi, salah satu bisa menyebabkan risiko tumor otak.,"
Paparan sinar X yang digunakan untuk rontgen jika berlebihan bisa menyebabkan tumor otak.
"Beberapa genetik ada yang diturunkan menyebabkan tumor otak, tapi gak selalu, gak semuanya ya.
Selebihnya memang sejauh ini masih multifaktorial dan terjadi begitu saja.
Baca juga: Adakah Perbedaan antara Tumor Otak dan Kanker Otak? Ini Pemaparan dr. I Gde Anom A. Yudha Sp.Bs
"Belum ada faktor risiko yang signifikan sekali. Misalnya orang tiap hari di rumah kok bisa tumor otak. Ya sudah berarti variasi selnya bisa terjadi tumor otak.
Keluhan nyeri kepala pada tumor otak terjadi secara terus menerus atau kronis progresif.
Seseorang tersebut akan mengalami nyeri yang tidak pernah hilang atau hilang timbul dan semakin berat.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, nyeri kepala tersebut semakin bertambah.
Apalagi ditambah dengan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan otak
yang tertekan oleh tumor otak ataupun otak yang menjadi tumor otak.
Baca juga: Jika Nyeri Kepala Sudah Mencapai Fase Tumor Otak, Bagaimana Ciri-cirinya?
Sehingga bisa terjadi kelumpuhan, gangguan bicara, intinya defisit neurologis atau gangguan pada sistem saraf.
Bisa terjadi kejang, bahkan yang lebih parah lagi sampai turun kesadaran dan tentu saja nyeri kepala harus diwaspadai.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. I Gde Anom A. Yudha Sp.Bs, FINO, FINSS, FICS. Seorang dokter spesialis bedah saraf RS EMC Tangerang.
(TribunHealth.com/PP)