TRIBUNHEALTH.COM - dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. menjelaskan langkah penanganan yang tepat jika seorang anak mengalami campak.
Seseorang yang telah teridentifikasi campak, dianjurkan segera melakukan pengobatan.
Disamping itu penderita juga biasanya Jdianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri, lantaran penyakit ini bisa menular.
Baca juga: Tips Mendapatkan Kulit Tubuh yang Cerah, Gunakan Lotion hingga Sunblock, Berikut Ulasan dr. Anggy
Namun sayangnya, anjuran isolasi mandiri ini rasanya akan sangat sulit jika diterapkan pada anak kecil.
Bila demikian langkah penanganan seperti apa yang sebaiknya perlu dilakukan?
Untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh, klik disini
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon, Sindy memberikan tanggapannya.
Menurut penjelasannya, sebenarnya anjuran isolasi mandiri hanya berlaku jika pasien memiliki ibu yang tengah mengandung.

Jika ibu sedang tidak dalam masa mengandung, maka anak tak perlu menjalani isolasi.
"Jadi sebenarnya kalau mamahnya tidak hamil silahkan saja, tidak usah isolasi. Karena mamahnya pasti kan juga akan mengurusi anaknya," ungkap Sindy.
Dalam hal ini, anak diperbolehkan tidak melakukan isolasi asal keluarga memahami proses penularannya.
Baca juga: Perlunya Memenuhi Asupan Gizi saat Menjalankan Isolasi Mandiri, Begini Penjelasan dr. Marya Haryono
Seperti:
- Kontak langsung
- Saliva
- Bersin dari batuk

- Minum dan makan dalam satu gelas atau piring yang sama
Perbedaan Campak dan Rubella
Campak dan rubella adalah penyakit yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.
Baca juga: Waspada Terkena Rubella saat Hamil, Dokter Singgung Anak Bisa Lahir Tuli hingga Alami Microchepaly
Keduanya sama-sama berbahaya jika dialami oleh seorang anak.
Campak itu akan sangat berbahaya jika terkena pada anak-anak, terutama jika keluhannya sangat berat dan anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi.
"Kalau belum dilakukan booster dan tidak ada kekebalan bisa agak berat, sampai ke paru, otak, dan telinga," kata Sindy.

Lebih terperinci lagi, jika terkena campak jerman maka bahayanya pada ibu hamil.
Namun keluhan yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibanding jenis campak yang lain.
Proses penularan campak jerman ini biasanya didapat dari anak-anak usia sekolah yang kemudian mengenai ibu hamil.
Baca juga: Campak dan Rubella Merupakan Penyakit yang Mirip tetapi Berbeda
"Ibu hamil yang terkena campak jerman itu bahaya sekali untuk janinnya," ucap Sindy.
Terlebih jika campak ini dialami ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama.
Akibatnya bisa mengalami kongenital rubella syndrom yang mengakibatkan gangguan:
- Jantung

- Kebutaan
- Tuli.
Untuk itu jangan sampai seorang ibu hamil terkena campak jerman.
Sebagai langkah antisipasinya, pastikan saat anak memasuki usia sekolah mendapatkan vaksinasi campak.
Baca juga: Berisiko Tuli Akibat Mendengar Headset dengan Volume Terlalu Keras dan Tanpa Jeda
Penjelasan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)