Breaking News:

Saran dari dr. William Halim Mengenai Miom agar Tidak Membahayakan, Ini Penjelasannya

Kebanyakan miom terjadi tanpa gejala atau bersifat asimtomatik. Namun tergantung dari letak dan ukuran miom tersebut akan menimbulkan gejala.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
GRAMEDIA
ilustrasi miom 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RS St Carolus Summarecon Serpong, Tangerang, dr. William Halim Sp.OG menyampaikan tanggapannya melalui tayangan YouTube Tribunnews Bogor.

"Saya baca jurnal dari 2019, jadi insiden ditemukannya keganasan pada wanita ini ditemukannya menurun. Jadi kan cukup bagus ya," kata dr. William Halim

"Tapi mungkin dari jurnal itu faktor yang menentukan adalah banyaknya jumlah dari fasilitas yang mendukung, SDM yang mendukung untuk mendeteksi awal." imbuhnya

Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan.

ilustrasi miom
ilustrasi miom (GRAMEDIA)

Baca juga: Pentingnya Konsumsi Makanan yang Cukup Nutrisi agar Ukuran Miom Tidak Semakin Membesar

Masalah pada wanita seperti miom atau gangguan abnormal di dalam rahim, jika kita deteksi awal dan tidak progres ke kondisi yang buruk tentunya bisa menghindari hal-hal yang mengkhawatirkan kedepannya.

"Jadi deteksi awal, periksa dini jangan takut. Justru semakin cepat dideteksi, semakin cepat diatasi akan lebih baik ke depan." pungkas dr. William Halim Sp.OG

Jangan takut dan merasa ragu jika ingin mengetahui kondisi kesehatan rahim.

Kebanyakan miom asimtomatik atau tidak bergejala.

Tetapi juga tergantung dari posisi miom dan besar ukuran miom.

Baca juga: Pasien Sedang Hamil Namun Terdapat Miom, Apakah bisa Membahayakan Janin? Ini Kata dr. William Sp.OG

Dari posisi dan besar miom akan menyebabkan gejala-gejala.

2 dari 2 halaman

Umumnya wanita asimtomatik tidak ada gejala, tetapi jika mengalami gangguan pada menstruasi atau adnaya benjolan pada perut, bahkan bisa terjadi gangguan pada BAB dan buang air kecil harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Beberapa miom akan membesar tergantung dari kondisi tubuh pasien.

Jika miom sudah membesar dan posisinya tidak menguntungkan, akan menimbulkan gejala yang merugikan.

Konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula ataupun tinggi lemak seperti menyuburkan daerah-daerah pertumbuhan miom.

Baca juga: Apakah Miom Pemicu Terjadinya Kanker Rahim? Simak Penjelasan dr. William Halim Sp.OG

Misalkan miom berukuran kecil tetapi karena makanan dan minuman yang menyebabkan obesitas, adanya gangguan hormonal, maka lemak-lemak di sekitar tubuh akan dikonversi menjadi hormon esterogen.

Adanya hormon esterogen akan menyuburkan perkembangan miom.

Maka dari itu, kita perlu menghindari makanan dan minuman yang tinggi gula, tinggi lemak dan juga alkohol.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews Bogor bersama dengan dr. William Halim, Sp.OG. Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RS St Carolus Summarecon Serpong, Tangerang.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.commiomdr. William Halimasimtomatik
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved