Breaking News:

dr. Ermawati: Untuk Menentukan Derajat Nyeri Perlu Dilakukan Pemeriksaan MRI

Masalah saraf kejepit memang seringkali dikeluhkan. Saraf kejepit tidak hanya dialami oleh orang tua, nyatanya dewasa muda juga berisiko mengalaminya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi MRI 

TRIBUNHEALTH.COM - Saraf kejepit merupakan masalah yang sering dikeluhkan.

Seseorang yang mengalami saraf kejepit akan mengeluhkan nyeri menjalar, bahkan disertai kebas, mati rasa bahkan kesemutan pada kedua tangan.

Jika dilihat dari gejala apabila seseorang mengalami nyeri hebat, apakah bisa dideteksi derajatnya?

dr. Ermawati menyampaikan, derajat keparahan 1 atau 2 patokannya adalah bagian lunak yang menekan saraf.

  • Klik link berikut untuk mendapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan Anda. 
ilustrasi MRI
ilustrasi MRI (kompas.com)

Baca juga: Apakah Seseorang yang Mengalami Osteoporosis Pasti Terkena Saraf Kejepit?

Tetapi dilihat dari klinis, biasanya tidak dikategorikan derajat 1 ataupun 2.

Biasanya pada derajat ringan keluhan nyeri yang dirasa tidak terlalu berat dan tidak dirasakan setiap hari, hanya dirasakan pada posisi tertentu.

Apabila nyeri pada derajat berat, biasanya pasien akan mengalami nyeri setiap hari.

Bahkan digunakan untuk jalan, duduk ataupun tidur terasa sakit.

Jika berdasarkan klinis pasien, dokter tidak bisa menentukan derajat nyeri secara spesifik dan tetap harus dilakukan pemeriksaan seperti MRI.

Apa saja pemeriksaan yang bisa dilakukan pasien saraf kejepit?

Baca juga: dr. Ermawati Sudarsono Sp.N Jelaskan Derajat Keparahan dari Saraf Kejepit yang Bisa Terjadi

2 dari 2 halaman

dr. Ermawati menyampaikan, biasanya ketika pasien datang ke poliklinik hal pertama yang dilakukan oleh dokter adalah anamnesa.

Dokter akan menanyakan klinisnya kepada pasien.

Jika sudah masuk ke saraf kejepit, pasti pasien akan mengeluhkan nyeri menjalar dan nyerinya dikategorikan khas.

Setelah itu pasien akan melakukan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan tergolong banyak, tetapi salah satunya adalah mengangkat kaki.

Apabila merasa nyeri yang menjalar dari punggung, kemungkinan terdapat masalah pada saraf.

Baca juga: dr. Ermawati: Frekuensi Terjadinya Saraf Kejepit karena Genetik Sangat Kecil

Yang paling penting dalam menegakkan diagnosa tetap harus dilakukan rontgent untuk melihat kondisi tulang.

Setelah rontgent, pasien akan melakukan MRI tulang belakang untuk melihat secara detail saraf apakah benar karena adanya saraf yang kejepit sesuai dengan analisa dokter dari awal.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N. Seorang dokter spesialis neurologi RS Hermina Solo.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Ermawati SudarsononyeriMagnetic Resonance Imaging (MRI)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved