TRIBUNHEALTH.COM - Kanker payudara ialah jenis kanker yang menyerang organ payudara dimana sel dalam payudara membelah dan tumbuh di luar kendali.
Pasalnya kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita oleh masyarakat, terutama wanita.
Kanker payudara bisa disebabkan oleh faktor genetik dan non genetik.
"Istilahnya yang non genetik itu namanya sporadic yang muncul bisa sewaktu-waktu atau random," jelas dr. Sumadi Lukman Anwar, M.Sc., PhD., Sp.B (K) Onk.
Hal ini terjadi karena pengaruh dari campuran tubuh kita dan lingkungan.
Baca juga: Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D. Menyampaikan Pidato Pengukuhan Guru Besar

Baca juga: Kemajuan Teknologi Rekayasa Genetik CRISPR dan Efektivitas CAR-T Cell Pada Glioblastoma
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Sumadi Lukman Anwar, M.Sc., PhD., Sp.B (K) Onk yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 07 Februari 2023.
Terdapat beberapa faktor non genetik yang meningkatkan risiko seseorang menderita kanker payudara.
1. Faktor hormonal
Berdasarkan penuturan dr. Sumadi Lukman Anwar, M.Sc., PhD., Sp.B (K) Onk sekitar 60-80 persen kanker payudara disebabkan karena faktor hormonal.
"Jadi karena pengaruh hormon itu karena peningkatan istilahnya faktor hormonal dari perempuan ya," imbuh dr. Sumadi Lukman Anwar, M.Sc., PhD., Sp.B (K) Onk.
2. Tidak memiliki anak
Diperkirakan risiko kanker payudara meningkat pada perempuan yang seumur hidupnya tidak memiliki anak.
"Ini risikonya sedikit lebih tinggi, bukan berarti 2 atau 3 kali lipat, tidak. Cuman risikonya lebih tinggi saja," sambung dr. Sumadi Lukman Anwar, M.Sc., PhD., Sp.B (K) Onk.
Baca juga: Masa Depan Teknologi Farmakologi Terapi Sel dan Genetik

Baca juga: Rahang Bawah yang Kurang Berkembang Bisa Menyebabkan Seseorang Ngorok Ketika Tidur
3. Tidak menyusui
4. Memiliki anak pertama lebih dari 35 tahun
5. Menstruasi lebih awal
Wanita yang mengalami menstruasi lebih awal, artinya kurang dari 12 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker payudara.
6. Menopause paling akhir
"Kan paparan hormonalnya tinggi, nah itu yang sedikit meningkatkan risiko," ujar dr. Sumadi Lukman Anwar, M.Sc., PhD., Sp.B (K) Onk.
7. Gaya hidup
Apabila memiliki indeks berat badan atau massa tubuh yang tinggi, maka memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker payudara.
8. Diet yang tidak seimbang
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Infeksi Gigi, drg. Yossy Yoanita Sebut Bisa Mengancam Jiwa Penderitanya

Baca juga: Faktor Genetik adalah Salah Satu Faktor Risiko Kanker Payudara, Simak Ulasan dr. Sumadi Lukman Anwar
9. Banyak konsumsi lemak atau makanan yang di proses
Hal ini dapat meningkatkan risiko karena jika melakukan diet yang tinggi lemak dan kolesterol ternyata bisa meningkatkan produksi hormon perempuan.
Klik di sini untuk mendapatkan pedoman upaya cerdas menghadapi kanker payudara.
Baca juga: Satu dari Sepuluh Wanita Berisiko Menderita Kanker Payudara, dr. Sumadi Lukman Ungkap Gejalanya
Penjelasan dr. Sumadi Lukman Anwar, M.Sc., PhD., Sp.B (K) Onk dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 07 Februari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.