TRIBUNHEALTH.COM - Pada hari Sabtu, 07 Januari 2023 dihadapan Sidang Terbuka Senat Akademik, Universitas Malahayati yang bertempat di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati, Kota Bandar Lampung, Indonesia, Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D. menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar tetap.
Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Penetapan Guru Besar/Profesor bidang Ilmu Farmakologi. SK Mendikbud Ristek RI No.: 64672/MPK.A/KP.07.00/2022.
Pidato pengukuhan Guru Besar tersebut berjudul ERA BARU PENGOBATAN KANKER DAN PENYAKIT DEGENERATIF, BERBASIS FARMAKOLOGI SEL DAN GENETIK: FOKUS STUDI EFEKTIVITAS VAKSIN DENDRITIK CAR-T (Chimeric Antigen Receptor T-Cell) PADA KASUS GLIOBLASTOMA.
“A New Era of Pharmacology Cell & Gene Therapy to Treat Cancers and Degenerative Diseases: Focusing on the Effectiveness of Chimeric Antigen Receptor T-cells (CAR-T) Dendritic Vaccines for Glioblastoma”
Intisari yang disampaikan meliputi:
1. Prinsip dasar farmakologi sel dan genetik
Baca juga: Prinsip Dasar Farmakologi Sel dan Genetik

2. Masa depan teknologi farmakologi terapi sel dan genetik
Baca juga: Masa Depan Teknologi Farmakologi Terapi Sel dan Genetik
3. Kemajuan teknologi rekayasa genetik CRISPR
4. Efektivitas CAR-T Cell pada glioblastoma
Dari pemaparan yang sudah disampaikan, telah terangkum sebagai berikut:
Farmakologi Terapi berbasis sel dan genetik merupakan sebuah upaya terapeutik spektakuler yang akan menjadi teknik pengobatan terpenting dalam pengobatan penyakit degeneratif dan penyakit keganasan dimasa depan, terutama untuk kanker dan kelainan bawaan atau genetik.
Penerapan terapi ini telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, dan sebagian masih dalam tahap penelitian untuk memastikan keamanannya serta efektivitas, serta mengurangi adverse reactions.

Melihat kenyataan diatas pada uji klinis glioblastoma (Atau Kanker Otak), dimasa depan terapi sel dan genetik menjadi penemuan terpenting dalam sejarah pengobatan.
Dengan demikian, hal ini menjadi harapan baru bagi jutaan penderita penyakit herediter dan degeneratif yang selama ini tidak ada obatnya.
Namun, Investigasi jangka panjang juga diperlukan untuk memastikan sel basal yang ditransplantasikan bebas dari mutasi, bahwa sel tersebut tertanam secara stabil dan bahwa fungsi otak dapat dipertahankan.
Studi selanjutnya untuk menyelidiki dan memperbaiki temuan yang dibahas dalam ulasan ini diperlukan untuk memvalidasi kelayakan terapi berbasis sel untuk pengobatan Glioblastoma.
Demikian pula, perlunya studi lebih lanjut tentang aplikasi transisi gen dan terapi berbasis sel ke perawatan klinis, pada berbagai kelainan degeneratif dan penyakit keganasan kanker lainnya.

Dikutip dari pidato pengukuhan Guru Besar Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D. di Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Lampung dengan Judul ERA BARU PENGOBATAN KANKER DAN PENYAKIT DEGENERATIF, BERBASIS FARMAKOLOGI SEL DAN GENETIK: FOKUS STUDI EFEKTIVITAS VAKSIN DENDRITIK CAR-T (Chimeric Antigen Receptor T-Cell) PADA KASUS GLIOBLASTOMA.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.