Breaking News:

dr. Sindy Paparkan Gejala Campak Jerman yang Bisa Dikenali, Berikut Penjelasannya

Seringkali campak terjadi pada anak-anak. Sebagai orangtua tentu sjaa harus mengenali bagaimana gejala dari campak.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi anak yang mengalami campak 

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa orang memang masih belum memahami gejala dari campak.

Bagaimana gejala dari campak Jerman yang bisa dikenali?

dr. Sindy menyampaikan gejala campak yang klasik, pada campak klasik kekebalannya hampir tidak ada.

Sekarang sudah jarang terjadi gejala yang klasik, kecuali tidak divaksin atau mewabah.

Misalnya di suatu desa sedang banyak campak dan biasanya cakupan vaksinasi tergolong rendah.

Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anak dengan klik link berikut.

ilustrasi anak yang mengalami campak
ilustrasi anak yang mengalami campak (kompas.com)

Baca juga: Campak dan Rubella Merupakan Penyakit yang Mirip tetapi Berbeda

Biasanya pasien akan mengalami demam terlebih dahulu, kemudian diikuti gejala batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

Gejala awal dari campak tidak bisa dibedakan.

Sering kali gejala tersebut dianggap infeksi saluran pernapasan.

Pada hari ke 3 atau ke 4 muncullah ruam-ruam yang memang tidak disadari orang tua karena letaknya di belakang telinga.

2 dari 3 halaman

Biasanya pada bayi terlihat merah-merah pada garis belakang telinga, sedangkan pada anak yang sudah memiliki rambut panjang sering kali ruam di belakang telinga tidak terlihat.

Ruam-ruam di belakang telinga bisa menyebar ke daerah leher, wajah, tubuh dan tangan.

Baca juga: Campak Jerman yang Menginfeksi Ibu Hamil Memberikan Dampak Buruk pada Janin, Simak Ulasan dr. Sindy

dr. Sindy menyampaikan, demam pada campak biasanya berlanjut .

Kita lihat dari demamnya yang berlanjut, setelah keluar ruam masih mengalami demam, bahkan bisa mengalami demam tinggi.

Demam yang dialami anak bisa sampai 39 derajat bahkan mencapai 40 derajat.

Apabila anak mengalami step (kejang) dengan suhu demam 39 sampai 40 derajat bisa tercetus stepnya.

Demam yang dialami anak bisa semakin tinggi dan bisa juga naik turun.

Anak akan mengalami gejala batuk pilek kemudian muncul ruam pada hari ke 3 atau ke 4, terutama pada area belakang telinga dan kemudian menyebar ke seluruh wajah.

Baca juga: dr. Hari Purwanto Sebut Campak Jerman Lebih Berbahaya Bagi Ibu Hamil Dibandingkan Campak Biasa

Perlu diketahui bahwa demam akan berlanjut sekitar 5 sampai 7 hari.

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah pada hari ke 3, ke 4 ataupun ke 5 untuk memastikan tidak ada infeksi lain, misalnya demam berdarah yang memang ada sepanjang tahun.

3 dari 3 halaman

Semakin alam anak akan semakin lemas, ruam bertambah banyak, mengalami pneumonia, bahkan bisa mengalami penurunan kesadaran apabila sampai ke otak.

Hanya saja jarang sekali terjadi campak berat pada anak-anak yang sudah diimunisasi.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Cirebon bersama dengan dr. Sindy Atmadja,. M.Ked(Ped), Sp.A. Seorang dokter spesialis anak.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Sindy Atmadjacampak jerman
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved