TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa orang memang masih belum memahami gejala dari campak.
Bagaimana gejala dari campak Jerman yang bisa dikenali?
dr. Sindy menyampaikan gejala campak yang klasik, pada campak klasik kekebalannya hampir tidak ada.
Sekarang sudah jarang terjadi gejala yang klasik, kecuali tidak divaksin atau mewabah.
Misalnya di suatu desa sedang banyak campak dan biasanya cakupan vaksinasi tergolong rendah.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anak dengan klik link berikut.

Baca juga: Campak dan Rubella Merupakan Penyakit yang Mirip tetapi Berbeda
Biasanya pasien akan mengalami demam terlebih dahulu, kemudian diikuti gejala batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.
Gejala awal dari campak tidak bisa dibedakan.
Sering kali gejala tersebut dianggap infeksi saluran pernapasan.
Pada hari ke 3 atau ke 4 muncullah ruam-ruam yang memang tidak disadari orang tua karena letaknya di belakang telinga.
Biasanya pada bayi terlihat merah-merah pada garis belakang telinga, sedangkan pada anak yang sudah memiliki rambut panjang sering kali ruam di belakang telinga tidak terlihat.
Ruam-ruam di belakang telinga bisa menyebar ke daerah leher, wajah, tubuh dan tangan.
Baca juga: Campak Jerman yang Menginfeksi Ibu Hamil Memberikan Dampak Buruk pada Janin, Simak Ulasan dr. Sindy
dr. Sindy menyampaikan, demam pada campak biasanya berlanjut .
Kita lihat dari demamnya yang berlanjut, setelah keluar ruam masih mengalami demam, bahkan bisa mengalami demam tinggi.
Demam yang dialami anak bisa sampai 39 derajat bahkan mencapai 40 derajat.
Apabila anak mengalami step (kejang) dengan suhu demam 39 sampai 40 derajat bisa tercetus stepnya.
Demam yang dialami anak bisa semakin tinggi dan bisa juga naik turun.
Anak akan mengalami gejala batuk pilek kemudian muncul ruam pada hari ke 3 atau ke 4, terutama pada area belakang telinga dan kemudian menyebar ke seluruh wajah.
Baca juga: dr. Hari Purwanto Sebut Campak Jerman Lebih Berbahaya Bagi Ibu Hamil Dibandingkan Campak Biasa
Perlu diketahui bahwa demam akan berlanjut sekitar 5 sampai 7 hari.
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah pada hari ke 3, ke 4 ataupun ke 5 untuk memastikan tidak ada infeksi lain, misalnya demam berdarah yang memang ada sepanjang tahun.
Semakin alam anak akan semakin lemas, ruam bertambah banyak, mengalami pneumonia, bahkan bisa mengalami penurunan kesadaran apabila sampai ke otak.
Hanya saja jarang sekali terjadi campak berat pada anak-anak yang sudah diimunisasi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Cirebon bersama dengan dr. Sindy Atmadja,. M.Ked(Ped), Sp.A. Seorang dokter spesialis anak.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)