Breaking News:

Benarkah Depresi Bisa Terjadi pada Siapa pun? Ini Kata Mayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ

Banyak individu yang sebenarnya mengalami depresi, baik karena pekerjaan, rumah tangga ataupun masalah lainnya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
tribun.com
ilustrasi seseorang yang mengalami depresi 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya banyak individu yang mengalami depresi baik karena tekanan kehidupan, pekerjaan, rumah tangga, sekolah ataupun masalah lainnya.

Tetapi apakah bisa dikatakan bahwa depresi terjadi pada siapa pun?

Mayor Kes dr. Hary menyampaikan, jika kita berbicara masalah rentang umur seseorang mengalami depresi terdapat sebuah data penelitian yang menyebutkan bahwa pada usia-usia sekitar 24 tahun di negara-negara berkembang ada yang sudah mengalami gangguan depresi.

Di negara-negara maju, yang mengalami depresi usia sekitar 26 sampai 27 tahun, Mayor Kes dr. Hary menegaskan mungkin itu sebuah data penelitian yang diambil rata-rata.

Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anda dengan klik link berikut.

ilustrasi seseorang yang mengalami depresi
ilustrasi seseorang yang mengalami depresi (tribun.com)

Baca juga: Dokter: Jika Sudah Mengalami Depresi, Sebaiknya Berusaha untuk Terbuka dengan Orang Tedekat

Hanya saja tidak menutup kemungkinan di usia-usia sebelum 18 tahun juga dengan kondisi risiko genetik yang lebih besar, mungkin kecenderungan mengalami gangguan bipolar bisa mengalami depresi lebih awal.

Mayor Kes dr. Hary menyampaikan, secara teori hal ini terjadi pada beberapa ciri-ciri kepribadian orang tersebut memang mengarah atau berpengaruh yang kemungkinan bisa mengalami gangguan depresi.

Berbicara tentang genetik maupun non genetik, sebenarnya kita pernah mengenal tentang gangguan bipolar.

Berbicara mengenai depresi, secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni :

- Mayor depression disorder atau gangguan depresi mayor

2 dari 2 halaman

- Gangguan depresi bipolar

Baca juga: Penderita Depresi Perlu Melakukan Tilikan Diri Guna Menilai Apakah Butuh Pertolongan atau Tidak

Depresi mayor dan depresi bipolar sebenarnya adalah dua hal yang berbeda secara signifikan, secara gejala dan perjalanannya terkadang juga berbeda.

Berbicara tentang kondisi risiko genetik ataupun penyakit genetik, sebenarnya lebih ke arah gangguan depresi bipolar.

Di mana memang persentase angka kejadiannya cenderung lebih rentan pada orang yang memiliki risiko genetik dengan gangguan afektif bipolar.

Berbicara tentang bipolar, maka tidak hanya kondisi depresi tetapi juga bisa karena kondisi manik ataupun hipomanik.

Kondisi depresi yang bisa menyakiti diri sendiri ataupun bisa sampai berpikir tentang kematian umumnya terjadi pada gangguan depresi bipolar.

Dalam waktu yang cukup cepat dan proses perjalanan penyakitnya juga cukup cepat bahkan gejalanya cepat sekali timbul tanpa adanya stressor yang signifikan atau yang sangat berat tiba-tiba seseorang tersebut memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ. Seorang dokter spesialis kedokteran Jiwa RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdepresidr. Hary Purwono Sp.KJ
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved