TRIBUNHEALTH.COM - Sering kali masyarakat mengenal asam lambung sebagai maag.
Dalam dunia medis, asam lambung disebut dengan Dispepsia.
Definisi dari dispepsia atau asam lambung yaitu rasa tidak nyaman pada perut bagian atas dan kondisinya berulang atau kronik.
Biasanya kondisi tidak nyaman tersebut mulai dari rasa penuh pada perut, cepat kenyang, mual, muntah, nafsu makan menurun dan sebagainya.
Rasa tidak nyaman tersebut ada pada ulu hati atau perut bagian atas.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan lambung dengan klik link berikut.
Baca juga: Ketahui Cara Menjaga Asam Lambung Tidak Naik saat Berpuasa, Simak Penjelasan Dokter Berikut
Kondisi yang berulang jika dalam bahasa medis disebut dengan kronis.
Sedangkan akut merupakan kondisi yang baru terjadi.
Penyebab dari asam lambung bisa dikelompokkan ke dalam 5 macam, yaitu :
- 3 penyakit
Penyakitnya adalah gastroesophageal atau penyakit di pencernaan.
Ditandai dengan adanya tukak atau luka pada lambung maupun usus.
Bisa juga terjadi karena tumor dan infeksi.
Infeksi yang terjadi karena kuman yang bernama Helicobacter pylori.
Baca juga: Asam Lambung yang Sembuh Bukan Berarti Sembuh Total, tetapi Sembuh Terkontrol, Ini Kata Dokter
Selain itu, gejala dispepsia bisa disebabkan karena penyakit hati, pankreas dan empedu.
Gejala dari dispepsia, kantung empedu adalah rasa mual.
Penyakit diabetes, penyakit tiroid dan jantung bisa menyebabkan gejala dispepsia.
- Obat-obatan
Sering mengonsumsi obat anti nyeri atau obat anti linu diikuti gejala mual dan nyeri perut.
Kadang-kadang ada muntah darah atau keluar darah dari bawah.
Baca juga: Asam Lambung Sering Terjadi pada Usia Produktif, Penting untuk Mengenali Penyebabnya
- Disfungsional.
Fungsional artinya tidak ada organ yang terkena.
Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tidak ditemukan organ yang terpengaruh.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Lia Ratna Adi. Seorang dokter di RSUD Sukadana Kabupaten Lampung Timur.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)