Breaking News:

Jarang Keramas Memicu Kutu Rambut? dr. Arieffah: Kemungkinan Berhubungan dengan Hygiene dan Sanitasi

Masalah kutur rambut selain mempengaruhi rasa percaya diri, tentunya berpengaruh terhadap rasa kenyamanan seseorang.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
ilustrasi kebersihan rambut yang kurang terjaga 

TRIBUNHEALTH.COM - Kutu rambut sebenarnya sudah ada sejak dahulu.

Beberapa orang yang mengalami masalah kutu rambut tentu merasa kurang percaya diri.

Ada yang mengatakan bahwa jarang keramas memicu munculnya kutu rambut.

dr. Arieffah menyampaikan, kemungkinan hal tersebut hubungannya dengan hygiene dan sanitasi.

Memang kutu rambut merupakan masalah kesehatan tetapi bukan masalah yang menimbulkan kegawatan.

Biasanya kutu rambut memang mengenai daerah yang hygiene dan sanitasinya kurang baik.

ilustrasi kebersihan rambut yang kurang terjaga
ilustrasi kebersihan rambut yang kurang terjaga (freepik.com)

Baca juga: Ketahui Ciri Khas untuk Menentukan Seseorang Mengalami Masalah Kutu Rambut

Apabila kita rajin mencuci rambut, pasti hygiene dan sanitasinya akan lebih baik.

Kemungkinan untuk tertular kutu rambut pun jauh lebih kecil atau bisa diminimalisir.

Perlu diketahui bahwa penularan kutu rambut bisa dari orang ke orang dan dari benda yang sudah terkontaminasi kutu ke orang.

Jika penularan dari orang ke orang biasanya memang harus yang berkontak erat.

2 dari 2 halaman

Bisa dimungkinkan penularan dengan kontak erat karena satu rumah, satu lingkungan bahkan satu tempat tidur atau bisa saja karena sharing benda seperti sirir dan bantal.

Baca juga: Selain Gatal, Apakah Dampak yang Terjadi jika Kutu Menghisap Darah Kulit Kepala?

Sisir, bantal dan topi tanpa kita sadari bisa menjadi media penularan dari kutu rambut.

Dalam satu rumah tidak harus semua orang tertular, hanya saja jika ada satu individu yang mengalami kutu rambut pasti dokter akan menyarankan untuk skrining.

Setiap anggota keluarga akan dicek terlepas dari bergejala atau tidak bergejala.

Apabila memang suah ditemukan pada salah satu anggota keluarga, misalnya disalah satu anggota yang lain hanya ditemukan telur kutu saja atau kutu, meskipun tidak bergejala ditemukan adanya tanda infeksi pasti akan dilakukan pengobatan.

Begitu juga pada seseorang yang berbagi kamar dan berbagi tempat tidur, dengan atau tanpa gejala pasti akan langsung dilakukan pengobatan.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Timur bersama dengan dr. Arieffah Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Hermina Solo.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkeramasKutudr. Arieffah Sp.KK Pantai Keramas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved