Breaking News:

Jangan Salah, Ini Perbedaan Henti Nafas dan Henti Jantung Menurut dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP.,FIHA

Menurut Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA seseorang yang henti nafas belum tentu henti jantung.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi seseorang yang mengalami henti nafas, begini penjelasan Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA 

TRIBUNHEALTH.COM - Istilah henti nafas dan henti jantung tak asing lagi terdengar, lantas kondisi ini sama atau beda?

Sebagian orang mungkin menganggap sama dan sebagian lagi menganggap berbeda.

Henti nafas

Menurut Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA henti nafas adalah fase berhenti nafas.

Pada kondisi ini tidak ada pernafasan lagi dan dadanya tidak mengembang.

Ketika seseorang bernafas, pasti dada akan mengembang.

Baca juga: Begini Metode Perawatan Bleaching Menurut Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

ilustrasi seseorang yang mengalami henti nafas, begini pemaparan Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA
ilustrasi seseorang yang mengalami henti nafas, begini pemaparan Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Apakah Anak yang Lahir Prematur Memiliki Kecerdasan Lebih Tinggi Dibanding Anak yang Lahir Normal?

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 12 Desember 2022.

Henti jantung

Sementara henti jantung merupakan kondisi jantung berhenti berdetak.

"Tahu dari mana orang jantungnya berhenti berdetak, biasanya kita periksa nadinya. Nadi paling gampang diperiksa dimana, di leher," pungkas Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.

2 dari 3 halaman

"Kalau di leher di raba tidak ada nadi berarti henti jantung," ucap Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.

Seseorang yang henti nafas tidak selalu disertai dengan henti jantung.

Bisa saja seseorang henti nafas namun jantungnya masih berdetak.

Baca juga: Jika Persalinan Pertama Prematur, Apakah Persalinan Kedua Juga Berisiko Prematur? Dokter Menanggapi

Ilustrasi henti jantung, begini pemaparan Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA
Ilustrasi henti jantung, begini pemaparan Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA (tribunnews.com)

Baca juga: Wajib Dilakukan, Sederet Cara Mencegah Kanker Leher Rahim yang Tak hanya Melalui Pola Hidup Sehat

"Mangkanya kita cek selalu ada nadi apa enggak. Apakah pasti pasien henti jantung mengalami henti nafas, udah pasti," tegas Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.

"Kalau uda henti jantung sudah pasti henti nafas. Karena dianggapnya itu udah paling akhir," kata Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.

"Kita menilai pasien meninggal atau tidak meninggal itu dari jantungnya tidak berdenyut lagi," ungkap Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.

"Jadi kalau henti jantung, udah pasti henti nafas. Henti nafas belum tentu henti jantung," tutur Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.

Hal ini sebenarnya sangat penting untuk diketahui oleh orang-orang awam, tidak hanya orang-orang di rumah sakit saja.

"Bukan cuman orang disekitar rumah sakit doang. Tapi orang awam kenapa, bantuan hidup dasar atau BHD itu seharusnya dipelajari dari orang-orang itu dari SD seharunya. Di luar itu dari SMP, SD itu uda mulai diajarin," lanjut Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.

Baca juga: Mitos Jika Bayi Prematur Dianggap Lebih Pintar, Hal Ini Tergantung dari Banyak Faktor

ilustrasi seseorang yang mengalami henti jantung, begini penjelasan Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA
ilustrasi seseorang yang mengalami henti jantung, begini penjelasan Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA (kompas.com)

Baca juga: Psikolog Paparkan Beberapa Hal yang Bisa Menyebabkan Seseorang Mengalami Gangguan Kejiwaan

"Mangkanya itu kasus di Taiwan yang orang-orang meninggal gara-gara kehabisan nafas itu CPR masal. Karena kenapa, karena mereka bisa. Di Indonesia bisa nggak, saya nggak yakin," tambah Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA.

3 dari 3 halaman

Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA mengatakan jika seharusnya hal ini menjadi pelajaran dasar dan menjadi program nasional.

Baca juga: Wapada Kambuh, Pasien Kanker Serviks yang Sudah Sembuh Diwajibkan Terus Lakukan Pemeriksaan

Penjelasan Dokter Spesialis Jantung, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 12 Desember 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comhenti nafasHenti Jantungdr. Bayushi Eka PutraSpesialis Jantung dan Pembuluh Darah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved