Breaking News:

Apakah Benar yang Sering Mengidap Alzheimer Kebanyakan adalah Wanita? Mengapa?

Demensia adalah gangguan fungsi intelektual atau disebut juga fungsi luhur yang menetap debgan gangguan yaitu memori, bahasa, persepsi, emosi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi wanita yang mengidap alzheimer 

TRIBUNHEALTH.COM - Dari berbagai jenis demensia, alzheimer merupakan demensia yang sering terjadi.

Faktor risiko terjadinya alzheimer adalah pertambahan usia.

Perlu diketahui bahwa alzheimer bisa diturunkan.

Apakah benar yang sering mengidap alzheimer kebanyakan adalah wanita? Mengapa?

dr. Debby menyampaikan, dari salah satu faktor risiko secara statistik wanita lebih tinggi menderita demensia alzheimer dibandingkan pria.

Sebenarnya pengaruhnya adalah dari hormonal.

Perlu diketahui bahwa hormonal sangat mempengaruhi segala hal.

ilustrasi wanita yang mengidap alzheimer
ilustrasi wanita yang mengidap alzheimer (kompas.com)

Baca juga: Usia 19 Tahun tapi Mudah Lupa, Apakah Termasuk Wajar dan bisa Terjadi Alzheimer?

dr. Debby juga mengatakan, walaupun masih dalam penelitian mengapa wanita lebih banyak mengidap demensia alzheimer, wanita yang multi tasking, lebih banyak stres, dan sering emosi.

Emosi sangat mempengaruhi, selain itu juga karena faktor hormonal.

Itulah mengapa wanita lebih banyak mengidap demensia alzheimer dibandingkan pria, berdasarkan hasil statistik.

2 dari 3 halaman

Satu hal yang perlu diketahui ketika mengalami demensia, adanya gangguan pada kehidupan sehari-hari.

Sebenarnya jika sudah mengalami perubahan perilaku berarti sudah masuk kategori menengah ke berat.

Karena domain nomor satu alzheimer adalah gangguan memori.

Baca juga: Perawatan dan Penanganan Penderita Alzheimer yang Disampaikan Dokter Spesialis Saraf

Hal-hal yang sederhana saja penderita alzheimer lupa untuk jangka pendek.

Misalnya hal yang baru saja terjadi penderita lupa menaruh barang.

Sebagai contoh sederhana lainnya aialah lupa menaruh kunci atau penulisan kwitansi.

Jika seseorang sudah mengalami perubahan tingkah laku, berarti sudah masuk kategori berat.

Oleh karena itu untuk penyakit demensia alzheimer kadang-kadang deteksi awal tidak diketahui.

Dikarenakan secara awam kita mengatakan " Oh itu pikun, maklum saja".

dr. Debby mengatakan, seperti slogan di dalam alzheimer yakni "Jangan maklum dengan pikun".

3 dari 3 halaman

Ini disampaikan pada Channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Debby Amelia Sp.S. Seorang dokter spesialis saraf.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAlzheimerWanitaDemensia Claudia Scheunemann
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved