Breaking News:

dr. Andreas Paparkan Cara Membedakan Batuk Berdahak Akibat Pneumonia dan Batuk Berdahak Biasa

Masih banyak yang tidak dapat membedakan antara batuk berdahak akibat pneumonia dan batuk berdahak biasa. Lantas bagaimana cara membedakannya?

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami batuk berdahak karena pneumonia, simak penjelasan dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR 

TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia ialah suatu peradangan yang terjadi pada paru-paru akibat adanya infeksi.

dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR menyebutkan pneumonia termasuk penyakit menular dan dapat menular melalui droplet.

Misalnya seseorang batuk kemudian droplet tersebut mengenai orang lain, maka orang lain yang terkena droplet dapat tertular.

Oleh karena itu, ketika seseorang batuk sebaiknya melakukan etika batuk dengan menggunakan masker atau di tutup dengan menggunakan lengan saat sedang batuk.

dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR menghimbau untuk tidak membuang dahak dan lendir di sembarang tempat.

Baca juga: Kenali Gejala hingga Penyebab Terjadinya Pneumonia yang Disampaikan oleh dr. Andreas Infianto

ilustrasi seseorang yang mengalami pneumonia, simak penjelasan dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR
ilustrasi seseorang yang mengalami pneumonia, simak penjelasan dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR (kompas.com)

Baca juga: Pengobatan Pneumonia Akan Disesuaikan dengan Gejala yang Dialami, Berikut Ulasan dr. Andreas

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru, dr. Andreas Infianto, MM, Sp.P(K).,FISR yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Salah satu gejala dari pneumonia adalah batuk berdahak.

Pasalnya masih banyak yang tidak dapat membedakan antara batuk berdahak akibat pneumonia dan batuk berdahak biasa.

Berikut ini dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR jelaskan cara membedakan batuk berdahak akibat pneumonia dan batuk berdahak biasa.

Baca juga: Salah Satu Fungsi Paru-paru adalah Sebagai Pertahanan Pertama Terhadap Paparan Partikel Berbahaya

- Perubahan warna dahak

2 dari 4 halaman

Hal pertama yang dilakukan untuk mengetahui pneumonia atau bukan adalah dengan mengetahui perubahan warna pada dahak.

Dahak awalnya berwarna putih jernih, namun jika dahak tersebut mengalami perubahan warna maka perlu diwaspadai.

Dahak batuk biasa tidak akan mengalami perubahan warna.

Sedangkan dahak pada batuk pneumonia akan mengalami perubahan warna menjadi kuning, kehijauan, kecoklatan, dan bahkan batuk berdarah.

Baca juga: Prof. Dr. dr. Harsono Sebut Sesak Napas pada Anak Banyak Disebabkan oleh Asma, Pneumonia, dan TBC

ilustrasi seseorang yang mengalami pneumonia, simak penjelasan dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR
ilustrasi seseorang yang mengalami batuk berdahak karena pneumonia, simak penjelasan dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR (kids.grid.id)

Baca juga: Penyebab Flu dan Batuk yang Tak Kunjung Sembuh, Ketahui Alasannya dari dr. Muhammad Fiarry Fikaris

- Konsistensi dahak

Perbedaan yang kedua dapat diketahui dari konsistensi atau kekentalan dahak tersebut.

Menurut dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR, dahak pada batuk biasa akan encer.

Namun pada pneumonia, dahak tersebut akan mengalami perubahan kekentalan dari encer menjadi kental.

- Dahak berbau amis

Apabila dahak sudah berbau amis, maka menandakan ada sesuatu yang tidak baik di dalam paru-paru.

3 dari 4 halaman

Kondisi ini dapat menjadi pertanda adanya nanah di dalam paru-paru.

Jika sudah mengalami tanda-tanda tersebut artinya pasien sudah harus segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Baca juga: Ini Cara Bedakan Flu dan Batuk Biasa dan Tanda Penyakit Serius menurut dr. Muhammad Fiarry Fikaris

ilustrasi seseorang yang mengalami batuk berdahak karena pneumonia, simak penjelasan dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR
ilustrasi seseorang yang mengalami batuk berdahak karena pneumonia, simak penjelasan dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR (freepik.com)

Baca juga: Bersin dan Batuk adalah Mekanisme Fisiologis Normal dan Belum Tentu Mengindikasikan Suatu Alergi

- Jangka waktu batuk

dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR menuturkan, batuk pada pneumonia terjadi kurang dari 14 hari.

Ketika batuk terjadi lebih dari 14 hari, kemungkinan adalah penyakit lain seperti TB.

Semua batuk yang terjadi lebih dari 14 hari wajib untuk periksa dahak untuk memastikan apakah TB atau bukan.

Pneumonia yang disebabkan oleh virus Covid-19 dihimbau untuk melakukan isolasi mandiri dan dibuktikan dengan tes PCR yang menunjukkan hasil positif.

Baca juga: Informasi Lengkap Mengenai Batuk Disertai Muntah, Mulai dari Penyebab hingga Penanganannya

Akan tetapi jika pneumonia tersebut disebabkan karena bakteri, pasien masih dapat beraktivitas namun pasien tersebut tetap harus menggunakan masker.

"Tapi meskipun begitu, apapun jenis pneumonia saya rasa memang harus isolasi."

"Harus istirahat total, istirahat di rumah dan diberikan surat sakit oleh dokter minimal 7-10 hari."

4 dari 4 halaman

"Sebaiknya memang di rumah, biar tidak menyebar ke tampat lain."

Baca juga: Kenali Perbedaan Batuk Biasa dengan Tanda TBC, Simak Dr. dr. Rini Savitri Daulay, MKed(Ped), SpA(K)

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru, dr. Andreas Infianto, MM Sp.P(K).,FISR dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBatuk BerdahakPneumoniadr. Andreas InfiantoInfeksi Michael Gambon Ringworm (Dermatofitosis)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved