Breaking News:

Kondisi Ibu Hamil yang Dianjurkan Melakukan Pengobatan IPM, Simak Penuturan dr. Isrun Masari. Sp.An

Menurut penuturan dr. Isrun Masari. Sp.An, FIPM. CIPS, IPM bisa diberikan jika nyeri yang dirasakan ibu hamil karena suatu penyakit.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
ilustrasi penanganan nyeri pada ibu hamil 

TRIBUNHEALTH.COM - Pada ibu hamil kerapkali ditemui keluhan nyeri.

Nyeri ini biasa muncul pada area bahu, hingga membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.

Diketahui, dalam penanganan nyeri terdapat metode intervensi yang sangat efektif mengatasinya.

Baca juga: Berikut Berbagai Upaya yang Dilakukan dalam Cegah Stunting, Bisa Diikuti Remaja hingga Ibu Hamil

Adalah IPM (Intervention Paint Management). Teknik IPM pada umumnya diberikan pada keluhan nyeri kronik.

Meski dikenal efektif dan dapat diaplikasikan pada ibu hamil, tetapi ibu hamil tak bisa sembarangan mencobanya.

Menurut penuturan dr. Isrun Masari. Sp.An, FIPM. CIPS, IPM bisa diberikan jika nyeri yang dirasakan ibu hamil karena suatu penyakit.

Ilustrasi nyeri pada ibu hamil
Ilustrasi nyeri pada ibu hamil (grid.id)

Bukan merupakan gejala fisiologis yang memang biasa muncul pada saat masa kehamilan.

Misalnya keluhan nyeri bahu yang memang wajar ditemui pada setiap ibu hamil akibat beban selama mengandung.

"Karena kasus biasa tidak perlu sampai ke IPM, kecuali nyeri berat yang misalnya disebabkan oleh saraf kejepit," ungkap Isrun dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Tak Perlu Konsumsi Obat

2 dari 4 halaman

Dalam penanganan IPM, teknik ini menjadi pilihan pada sejumlah kasus yang tidak diharuskan mengonsumsi obat tertentu.

Termasuk salah satunya kasus nyeri pada ibu hamil.

Baca juga: Anak Susah Minum Obat? Berikut Tips Agar Anak Lebih Mudah Minum Obat Menurut dr. Devie Kristiani

"Karena dengan IPM kita tidak perlu lagi memberikan obat yang akan mempengaruhi si Ibu yang memiliki bayi," ucap Isrun.

Lantaran terdapat sejumlah obat tertentu yang bisa membahayakan kondisi janin.

Dengan IPM, dokter bisa mengobati nyeri tanpa membuat ibu hamil harus mengonsumsi suatu obat.

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (health.kompas.com)

"Jadi justru pemberian IPM jadi lebih aman untuk mengatasi nyeri kronik pada ibu hamil."

"Karena kita tidak memberikan obat-obatan selain tindakan IPM," tegas Isrun.

Intervensi Nyeri Kronik

Intervensi manajemen nyeri merupakan suatu teknik mengatasi masalah nyeri langsung pada pencetus nyeri muncul.

Misalnya nyeri bahu, pada bahu terdapat berbagai otot yang berperan menyebabkan nyeri tersebut timbul.

Baca juga: Jangan Sepelekan Nyeri Ulu Hati yang Menjalar ke Bahu, Dokter Sebut Bisa Jadi Tanda Sakit Jantung

3 dari 4 halaman

Intervensi ini menjadi solusi jika dalam penanganan nyeri kronik tak ada perbaikan setelah dokter menganjurkan pasien mengonsumsi obat.

Jika terus dipaksa menggunakan obat, maka akan menimbulkan efek samping pada organ. Seperti gangguan ginjal atau lambung.

"Berbeda dengan manajemen nyeri intervensi, obat langsung diberikan pada sumbernya," imbuh Isrun.

ilustrasi obat
ilustrasi obat (health.grid.id)

Agar tidak salah penempatan, maka dokter akan menggunakan alat bantu dengan USG (Ultrasonografi).

Saat ini USG sangat berkembang, maka bisa dilakukan untuk membantu mendeteksi kelainan otot dan sendi.

"Dengan USG kita tahu, adanya robekan, saraf bermasalah atau sendi mengalami peradangan," tambah Isrun.

Selain itu dengan USG bisa menjadi panduan pada jarum yang akan digunakan untuk ditempatkan pada target nyeri yang dituju.

Syarat IPM

Disebutkan bahwa metode ini baru bisa dilakukan jika metode pemberian obat dan fisioterapi tak lekas memberikan perbaikan pada kondisi pasien.

Baca juga: Manfaat Osteopati dan Fisioterapi, Bisa Atasi Nyeri Punggung Selama Kehamilan dan Pasca Persalinan

Namun demikian, rupanya tak melulu harus melewati tahap terapi pemberian obat dan fisioterapi, pasien juga dapat langsung menjalani teknik IPM ini.

4 dari 4 halaman

Penanganan IPM dapat diberikan jika seorang pasien tidak bisa mengonsumsi obat.

Karena secara alur, jika seorang pasien mengeluhkan nyeri maka penanganan yang akan ditawarkan pertama kali oleh dokter adalah obat, selagi tidak ada kontraindikasi.

ilustrasi pasangan suami istri yang melakukan konsultasi dengan dokter
ilustrasi pasangan suami istri yang melakukan konsultasi dengan dokter (grid.id)

"Misalnya memiliki asam lambung, karena obat-obatan nyeri bisa memperberat maghnya," ucap Isrun.

Begitupula jika pasien menderita penyakit ginjal dan memiliki alergi yang sama halnya akan memicu masalah jika diberikan obat pereda nyeri

Bahkan kata Isrun, terdapat pasien yang belum mencoba meminum obat tetapi ingin langsung diberikan interveni suntik dengan IPM.

Baca juga: Konsumsi Obat Pegal dan Mengoleskan Minyak Gosok pada Tubuh, Ampuhkah Atasi Nyeri? Ini Kata Dokter

Hal ini pun bukan menjadi masalah, maka dokter juga akan mengikuti kehendak pasien.

Dengan demikian, pasien yang mengalami keluhan nyeri bisa segera mendapatkan penanganan IPM, tanpa harus menjalani proses konsumsi obat dan fisioterapi.

"Jadi langsung ke IPM jika pasien tidak mendapatkan respon dari obat-obatan," ungkap Isrun.

Prosedur Atasi Nyeri Kronik

Dalam prosedur mengatasi nyeri kronik, dibutuhkan alat bantu untuk menuju target sumber nyerinya.

Misalnya pada tulang saraf kejepit di area tulang belakang, penanganan melibatkan alat bantu fluoroscopy untuk menuntun jarum ke target penyebab nyerinya.

Tak perlu resah, ini bukan merupakan prosedur operasi melainkan berupa prosedur penyuntikan.

ilustrasi suntik IPM
ilustrasi suntik IPM (klikdokter.com)

Sebelum disuntik, pasien akan diberikan anastesi lokal agar tidak merasa kesakitan.

Jika sudah demikian, prosedur dapat dijalankan pasien dengan nyaman.

Prosedur ini dapat dijalankan di ruang operasi atau poliklinik tergantung kondisi pasien.

"Kalau tulang belakang kita butuh alat flouroscopy di ruang operasi, tetapi kalau otot kita bisa pakai USG (ultrasonografi) di poliklinik," jelas Isrun.

Penjelasan dr. Isrun Masari. Sp.An., FIPM. CIPS ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comibu hamilnyeridr. Isrun Masaridr. Isrun Masari Sp.An
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved