TRIBUNHEALTH.COM - Milia merupakan benjolan kecil di atas kulit, berwarna putih sampai kuning dan umumnya ukuran dari milia sekitar 2 mm.
Milia bisa timbul akibat tersumbatnya kelenjar keringat dan menumpuk di atas kulit.
Biasanya milia timbul di sekitar area mata, dahi, maupun pada pipi.
Munculnya milia bisa hanya satu saja tetapi bisa juga menggerombol.
Dari sisi medis apakah milia boleh dipencet sendiri?
dr. Reshati Anggit menyampaikan, dari sisi medis milia tidak disarankan untuk dipencet sendiri.
Apabila milia dipencet bisa menimbulkan luka dan menimbulkan bekas luka yang permanen.

Baca juga: Milia Terbagi Menjadi Beberapa Jenis, Ketahui Jenisnya Berdasarkan Penuturan Dokter Kecantikan
Sehingga sangat tidak disarankan untuk memencet milia sendiri.
Milia sebenarnya bisa diturunkan oleh keluarga, tetapi siapa pun dapat rentan terhadap milia tanpa berdasarkan jenis kulit atau usia.
Bisa dikatakan bahwa milia bisa dialami oleh siapa saja.
Milia tidak tentu disebabkan karena faktor genetik, tetapi diturunkan dalam keluarga
dr. Reshati Anggit menyampaikan bahwa penggunaan skincare dengan kandungan tertentu tidak dapat memicu munculnya milia.
Dikarenakan milia terjadi akibat sel kulit mati tidak terkelupas dengan baik, sehingga terjadi penumpukan sel kulit mati atau keratin.
Baca juga: Keterlambatan Regenerasi Kulit di Usia Muda Bisa Menyebabkan Munculnya Milia, Ini Kata dr. Anggy
Tidak ada skincare tertentu yang menimbulkan milia pada wajah.
Adanya milia tidak menunjukkan adanya kondisi yang berbahaya pada kesehatan seseorang.
Ukuran milia yang awalnya bintik-bintik kecil bisa membesar, tetapi ketika muncul proses akan membesar namun tidak membesar sekali.
Jika dibandingkan dengan jerawat, ukuran lebih kecil milia.
Seseorang yang mengalami milia tidak merasakan gejala tertentu seperti gatal maupun peradangan.
Dari sisi medis, milia merupakan bintik kecil yang berwarna putih.
Baca juga: Cegah Kekambuhan Milia dengan Rajin Melakukan Eksfoliasi dan Gunakan Sunscreen
Milia terbentuk karena sel kulit mati atau keratin yang menumpuk dan terperangkap dibawah kulit.
Milia seringkali ditemui pada area bawah mata dikarenakan area bawah mata memiliki struktur kulit ynag tipis, sehingga intergritas antar kulit kurang.
Seringkali orang awam salah artikan milia sebagai jerawat.
Milia bukanlah jerawat, tetapi komedo putih.
Jerawat merupakan benjolan kecil yang terjadi karena penyumbatan pori-pori oleh minyak atau sel kulit mati, sehingga terjadi peradangan pada kulit.
Sedangkan milia merupakan kista yang benjolan berwarna putih dari sel kulit mati atau keratin yang tersumbat.
Baca juga: Mengenal Treatment Electrocauter untuk Mengatasi Permasalahan Milia, Simak Ulasan dr. Anggi Resti
Biasanya milia muncul pada area hidung, pipi, dan juga bawah mata.
Sedangkan jerawat dapat timbul dimana saja selama memiliki folikel rambut yang tersumbat.
Milia memang muncul pada area wajah, sedangkan jerawat bisa muncul dimana saja.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Reshati Anggit Maulani. Seorang dokter kecantikan Lumina Aesthetic Clinic Bali.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)