TRIBUNHEALTH.COM - Karang gigi adalah wujud dari sisa makanan yang menempel pada sela gigi.
Wujud karang gigi biasanya mengeras seperti batu dan sering dianggap sebagai bagian dari gigi.
Bila karang gigi dibiarkan, lambat laun bisa mencetuskan masalah pada rongga mulut.
Baca juga: Tanda-tanda Karang Gigi Harus Segera Dibersihkan, Timbulnya Bau Mulut hingga Gusi Berdarah
Dikatakan oleh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, karang gigi bisa dicetuskan oleh kebiasaan buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Bila membersihkan gigi tidak ideal maka akan sangat cepat plak timbul lalu mencetuskan timbulnya karang gigi.
Karena perlu diketahui bersama, bahwa pembentukan plak sebagai cikal mula terbentuknya karang gigi bisa terjadi rata-rata 4 jam pasca membersihkan seluruh permukaan gigi secara bersih dan ideal.

Apabila terlambat menggosok gigi atau membersihkan gigi dengan cara tidak tepat, maka kejadian terbentuknya plak gigi akan lebih cepat daripada waktu seharusnya.
"Jadi apalagi jika kita tidak membersihkannya dengan ideal, bisa dibayangkan maka proses pembentukan kalkulus akan sangat lebih cepat terjadi."
"Sehingga kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan rongga mulut sangat berperan," ujar Anastasia.
Baca juga: Sikat Gigi yang Tidak Benar Sebabkan Karang Gigi Masuk dalam Gusi, Berikut Ulasan drg. Eagi Galuh
Walau demikian tak bisa dipungkiri bahwa hal ini juga dipengaruhi oleh:
- Kesehatan umum
- Viskositas air ludah
- Banyaknya air putih yang diminum

- Faktor psikologis.
Namun proses pembersihan secara mekanis (menggosok gigi) menjadi kunci utama dalam memperlambat terbentuknya karang gigi.
Baca juga: Awas Gigi Berlubang Rupanya Bisa Cetuskan Tumor pada Lidah, Simak drg. Riona Ulfah
Untuk itu, agar tidak mudah timbul plak gigi, segera lakukan pembersihan rongga mulut secara berulang.
Yakni pasca mengonsumsi makanan dan minuman selain air putih dan sebelum tidur.
Definisi Karang Gigi
Kalkulus merupakan definisi yang sama dari kondisi karang gigi.
Tidak semua orang memahami definisi dari karang gigi ini dan menduga bahwa karang gigi merupakan bagian dari gigi.

Mengingat bentuk karang gigi yang bertekstur keras dan berwarna kekuningan bila di atas gusi.
Namun jika ditilik lebih dalam, warna karang gigi cenderung kecoklatan bahkan hitam akibat pengaruh kejadian radang atau inflamasi pada area jaringan lunak gigi yang kemudian dapat memicu pendarahan.
Karang gigi cenderung bertekstur keras dan memiliki daya tahan sekuat gigi.
Baca juga: Takut Implan Lepas, Bolehkah Mengunyah Makanan Satu Sisi Saja? Ini Jawaban drg. Hendra Nur, Sp. Pros
Keadaan ini dipengaruhi oleh 70 persen hingga 80 persen bahan karang gigi anorganik.
Dimana terdiri atas 75,9 persen kalsium fosfat, 3,1 % kalsium karbonat dan magnesium fosfat serta beberapa ion-ion yang lain. Sedangkan sisanya terdiri dari bahan organik.
Bahan organik ini terdiri dari campuran protein prolisarida kompleks, sel-sel epitel, dan berbagai jenis mikroorganisme dalam rongga mulut.

Plak gigi merupakan bagian dari material organisme.
Struktur dari kalkulus ini akan mengkristaslisasi dan berlanjut menjadi menjadi mengeras setara batu.
Sebabkan Penyakit Periodontal
Adanya karang gigi, bisa mencetuskan masalah pada rongga mulut salah satunya penyakit periodontal.
Padahal penyakit periodontal merupakan jenis penyakit atau anomali yang menduduki peringkat dua paling banyak dialami masyarakat Indonesia.
Baca juga: Rutin Sikat Gigi dan Pakai Dental Floss Bisa Hindari Terjadinya Penyakit Periodontal
Artinya mayoritas penduduk Indonesia banyak yang mengalami kejadian karang gigi.
Dalam penanganannya, seseorang yang sudah memiliki karang gigi dianjurkan untuk segera melakukan pembersihan karang gigi bersama dokter.
Umumnya waktu yang dianjurkan untuk membersihkan karang gigi ialah 6 bulan sekali.
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)