TRIBUNHEALTH.COM - Penyebab rusaknya skin barrier dibagi menjadi 2, yakni penyebab dari dalam dan dari luar.
Penyebab dari dalam yang tidak bisa dihindari adalah usia.
Seiring dengan bertambahnya usia, skin barrier akan semakin melemah, kulit juga cenderung semakin kering.
Terdapat penyakit-penyakit genetik atau penyakit bawaan yang sudah dimiliki sejak lahir seperti dermatitis atopik, psioriasis, dan xerosis (bawaan kulit kering).
Sementara faktor resiko dari luar tergolong bermacam-macam dan bisa saja dikarenakan produk sehari-hari yang terlalu iritatif.
Misalnya menggunakan skincare tetapi bahannya tidak tepat.

Baca juga: 4 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Skin Barrier Sedang Bermasalah, Simak Ulasan dr. Desidera
Pengaruh pekerjaan ternyata juga menjadi faktor resiko, seperti bekerja ditempat penuh debu, bahan-bahan kimi atau sering terkena pajanan sinar matahari bisa menjadi penyebab kerusakan skin barrier.
Ciri-ciri awal dari skin barrier yang rusak sebelum muncul penyakit adalah ketika kulit dipegang terasa kering dan kasar.
Misalnya kulit digores dan tampak garis putih sudah masuk tanda-tanda awal rusaknya skin barrier.
Jika kondisi kulit semakin kering, maka kulit akan muncul sisik-sisik halus.
Apabila pada ciri-ciri awal rusaknya skin barrier tidak segera diobati atau diperbaiki skin barriernya, maka akan berlanjut menjadi bergejala dan lama kelamaan kulit terasa gatal maupun mengalami bruntusan.
Baca juga: Ketahui Tindakan yang Harus Dilakukan Agar Kerusakan Skin Barrier Tidak Semakin Berlanjut
Setelah itu bisa mengalami eksim yang sudah menjadi kemerahan, basah dan konsisi yang parahnya skin barrier benar-benar rusak sehingga harus diobati dengan obat khusus karena tidak bisa diatasi dengan penggunaan skincare sehari-hari.
Perlu diingat bahwa awal dari kerusakan skin barrier adalah kulit menjadi kering, tampak kusam, dan mudah iritasi maupun mudah memerah.
Umumnya skin barrier dikenal juga dengan sawar kulit.
Skin barrier yaitu merupakan sistem pertahanan kulit untuk menjaga kesehatan dan keutuhan kulit, baik serangan dari luar maupun dari dalam keluar.
Serangan dari luar, kulit akan mempertahankan dari bakter-bakteri atau kuman yang menyerang dari luar.
Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama untuk Menyembuhkan Skin Barrier yang Rusak? Begini Penjelasan dr. Desidera
Selain itu juga akan mempertahankan dari radikal bebas maupun sinar UV.
Sementara dari dalam keluar, skin barrier berfungsi untuk menjaga kelembaban kulit agar air yang ada didalam kulit tidak menguap keluar dan menyebabkan kulit menjadi kering.
Apabila kondisi skin barrier sehat, kulit akan terlihat lembab, bertekstur halus, dan kennyal.
Sebenarnya seluruh lapisan kulit berperan dalam skin barrier.
Tetapi yang lebih berperan adalah lapisan yang paling atas, yaitu epidermis dan lapisan paling atas dari epidermis yaitu Seratum korneum.
Pada seratum korneum ini fungsi dari skin barrier dibagi menajdi empat, yakni :
- Menjaga kelembaban kulit
Baca juga: Terlalu Sering Cuci Wajah Sebabkan Kerusakan Skin Barrier, dr. Satya Perdana Sebut Tiga Kali Cukup
Mencegah kelembaban dari air untuk menguap keluar atau mempertahankan kelembaban kulit.
- Mencegah invasi bakteri atau virus dari luar
- Mencegah radikal bebas
- Melindungi dari pengaruh sinar UV
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Desidera Husadani, Sp.DV. Seorang dokter spesialis dermatologi dan venerologi yang berpraktek di Klinik Skin Rachel.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)