Breaking News:

Mungkinkah Retainer bisa Rusak Apabila Digunakan dalam Jangka Waktu yang Lama?

Retainer ialah alat yang digunakan untuk mempertahankan posisi gigi setelah melepas bracket.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi penggunaan retainer 

TRIBUNHEALTH.COM - Retainer merupakan alat yang digunakan setelah melepas bracket.

Tujuan dari penggunaan retainer yakni mempertahankan posisi dari gigi.

Apakah retaier bisa rusak jika digunakan dalam jangka waktu yang lama?

drg. Ardiansyah Pawinru menjawa, retainer yang digunakan dalam jangka waktu yang lama pasti bisa mengalami kerusakan.

Retainer lepasan yang digunakan dalam waktu lama, potensinya yakni tergigit.

Misalnya gigi atas tergigit dengan gigi bawah.

Selain itu ketika kita gunakan untuk makan tentunya kaan terindikasi.

Contoh saat kita gunakan untuk makan, kemudian tertekan maka retainer akan berubah platnya.

ilustrasi penggunaan retainer
ilustrasi penggunaan retainer (freepik.com)

Baca juga: Penggunaan Fixed Retainer Apakah Selalu Memerlukan Kontrol Rutin ke Dokter?

Tak hanya itu saja, ketika retainer dilepas karena bahannya dari acrilic maka retainer bisa mengecil atau mengkerut.

Apabila retainer mengkerut, maka akan mudah patah dan sebagainya.

2 dari 3 halaman

Sama halnya dengan fixed ratiner, ketika digunakan untuk makan dan tergigit oleh benda-benda yang keras bisa rusak dan patah jika uliran kawat mengalami kerusakan.

Bukan hanya pada retainer saja, pada pemasangan bracket pun juga bisa mengalami kerusakan.

drg. Ardiansyah mengatakan, secara prinsp pengguna fix retainer tidak memerlukan kontrol rutin.

Jika tidak ada keluhan seperti retainer lepas, maka tidak perlu kontrol ke dokter.

Baca juga: Sebelumnya Tidak Menggunakan Behel apakah Diperbolehkan Menggunakan Retainer? Ini Kata Dokter

Karena relatif dan tujuan dari penggunaan retainer ialah perubahan apakah retainer terlepas.

Selain itu, untuk kontrol retainer bisa dilakukan 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali.

drg. Ardiansyah menyampaikan, ketika dilakukan kontrol dokter hanya melihat kondisi fix retainer setelah itu barulah difoto.

Tujuan difotonya dari retainer tersebut ialah untuk mengetahui struktur gigi dari radiografi selama 6 bulan penggunaan.

Jika kondisi gigi sudah bagus barulah diputuskan untuk melepas retainer.

Tetapi jika pasien tidak mengalami keluhan, maka tidak perlu kontrol ke dokter gigi.

Baca juga: Setelah Penggunaan Retainer, Apakah Posisi Gigi Tidak Akan Berubah dan Bertahan Seumur Hidup?

3 dari 3 halaman

Dari berbagai jenis retainer, tentu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

drg. Ardiansyah Pawinru menyampaikan, fixed retainer memiliki banyak kelebihan.

Fixed retainer tidak lagi terkontrol, sehingga ortodontis tidak lagi khawatir terhadap perilaku pasien di rumah

Sebenarnya fixed retainer sama dengan bracket, tetapi kawat tidak elastis dan hanya seperti 2 kawat yang diulir agar lebih kuat dan mengikat.

Kemudian diberikan bahan komposit sehingga antara gigi satu dengan gigi yang lain saling terikat dan tidak berubah sama sekali.

Pada kasus-kasus gigi berjarak, penggunaan fixed retainer merupakan indikasinya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Ardiansyah Pawinru, Sp.Ort(K). Seorang dokter gigi spesialis orthodonsia.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comRetainerdrg. Ardiansyah S. Pawinru Sp.Ort(K)Spesialis Orthodonsia
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved