TRIBUNHEALTH.COM - Sunat memiliki banyak metode, mulai dari sunat konvesional, laser, stapler, hingga klem.
dr. Rizka Vinkan Septiani, Sp.B menuturkan, metode sunat apapun memiliki inti yang sama yaitu memotong kulit yang terletak di ujung penis.
Pemotongan kulit tersebut akan membuat seseorang yang melakukan sunat terluka dan membutuhkan penyembuhan.
Menurut dr. Rizka Vinkan, penyembuhan sunat untuk berbagai metode membutuhkan waktu penyembuhan yang relatif sama.
Sebenarnya yang lebih diperhatikan setelah sunat itu adalah perawatannya.
Baca juga: Mengenal 4 Metode yang Dapat Dijadikan Pilihan untuk Sunat, Simak Ulasan dr. Rizka Vinkan Berikut

Baca juga: Tak Semua Kondisi Boleh Lakukan Sunat, Beberapa Kondisi Ini Harus Terapi Lebih Dulu Sebelum Sunat
Pasalnya setelah sunat dengan metode apapun pasti akan meninggalkan suatu luka.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Rizka Vinkan Septiani, Sp.B yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Berikut ini beberapa perawatan yang perlu diperhatikan setelah melakukan sunat.
1. Jaga kondisi luka agar tetap lembap
dr. Rizka Vinkan menyampaikan, luka setelah sunat akan cepat sembuh jika dalam kondisi yang lembap bukan basah.
Dalam artian luka tersebut harus tetap lembap yang dapat diperoleh dengan cara mengoleskan salep pada luka.
Oleh karena itu, ketika luka tersebut basah sebaiknya segera di keringkan, namun tidak terlalu kering.
Baca juga: dr. Rizka Vinkan Septiani, Sp.B Paparkan Manfaat hingga Waktu yang Tepat Melakukan Sunat

Baca juga: Apakah Sunat Bisa Dilakukan pada Bayi? Simak Penjelasan dr. Agung Aji Prasetyo., Msi, Med, Sp.BA.
2. Menjaga higienitas dan kebersihan
Selain menjaga kelembapan, dr. Rizka Vinkan himbau untuk tetap menjaga kebersihan luka.
Hal ini disarankan karena untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka tersebut.
Untuk menjaga higienitas, setiap setelah buang air kecil harus selalu dibersihkan.
3. Menjaga nutrisi makanan yang dikonsumsi
Untuk mempercepat penyembuhan luka, dr. Rizka Vinkan menyarankan untuk memperhatikan asupan makanan.
Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi karena makanan tersebut dapat membantu mempercepat penyembuhan luka.
4. Kurangi aktivitas fisik
Dalam proses penyembuhan luka pasca sunat, sebaiknya mengurangi aktivitas berat terlebih dahulu.
Pasalnya jika terus melakukan aktivitas yang berat, bengkak pasca sunat tidak akan segera sembuh.
Oleh karena itu, disarankan setelah sunat untuk tetap istirahat terlebih dahulu.
Baca juga: Tren Sunat Metode Cincin, Seperti Apa Tindakannya? dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U Menjawab

Baca juga: Manakah Metode Sunat yag Terbaik Sesuai Rekomendasi Dokter? Ini Jawaban dr. Rizki Muhammad Ihsan
5. Hindari terjadinya gesekan
Untuk menghindari terjadinya gesekan gunakan celana yang longgar.
Sedangkan untuk bayi, menurut dr. Rizka Vinkan jika menggunakan diapers tidak masalah.
Asalkan setelah bayi buang air kecil, diapers diganti dengan yang baru.
Pasalnya jika luka tersebut basah, proses penyembuhan akan terganggu dan memicu munculnya bakteri.
dr. Rizka Vinkan menyampaikan, penyembuhan sunat untuk setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda.
Namun secara umum, penyembuhan luka membutuhkan waktu kurang lebih 7-10 hari.
dr. Rizka Vinkan menghimbau untuk tidak khawatir jika bengkak terjadi selama 2 minggu.
Selama bengkak tersebut tidak mengalami kemerahan, tidak ada infeksi, dan tidak ada cairan berlebihan, tidak ada masalah dengan bengkak tersebut.
Baca juga: Sebelum Memilih Metode Sunat, Perhatikan Sejumlah Hal Berikut dari dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Rizka Vinkan Septiani, Sp.B dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)