TRIBUNHEALTH.COM - Sunat adalah memotong atau membuang kulit yang ada di ujung penis atau dikenal dengan istilah prepusium.
Jika di ujung penis masih ada kulitnya, maka sisa kencing hingga sisa lemak akan tertumpuk di bagian tersebut dan dapat menyebabkan infeksi.
dr. Rizka Vinkan Septiani, Sp.B paparkan beberapa manfaat dari melakukan sunat.
- Menjaga kebersihan
- Mengurangi risiko infeksi
Risiko infeksi disini yang di maksud ialah risiko infeksi saluran kencing atau infeksi menular seksual.
Baca juga: dr. Irmadani Intan Sampaikan Macam-macam Sunat Modern dengan Metode yang Lebih Baik

Baca juga: Terdapat Kondisi Penis yang Tidak Boleh Dilakukan Sunat, Simak Penjelasan dr. Agung Aji Prasetyo
Pasalnya di kulit tersebut terdapat reseptor virus seperti halnya virus HIV.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Rizka Vinkan Septiani, Sp.B yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Usia tepat melakukan sunat
dr. Rizka Vinkan menyampaikan, jika berbicara mengenai waktu sunat yang tepat, hal tersebut tergantung dengan indikasi.
Indikasi dibedakan menjadi tiga, berdasarkan agama, berdasarkan sosiokultural, dan secara medis.
Jika terdapat sesuatu hal yang mengharuskan untuk sunat, maka sunat harus dilakukan sesegera mungkin.
dr. Rizka Vinkan menuturkan, menurut perkumpulan dokter anak, sunat disarankan untuk dilakukan secepat mungkin.
Karena sunat sendiri memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan organ reproduksi pria.
Meskipun dua hari setelah dilahirkan bayi sudah boleh melakukan sunat, namun dr. Rizka Vinkan himbau untuk lebih baik melakukan sunat di atas dua minggu setelah kelahiran.
Baca juga: Apakah Sunat Bisa Dilakukan pada Bayi? Simak Penjelasan dr. Agung Aji Prasetyo., Msi, Med, Sp.BA.

Baca juga: Dari Sisi Medis, Apakah Sunat untuk Wanita Juga Perlu Dilakukan? Simak Penjelasan dr. Irmadani Intan
"Jadi waktu yang pas itu dapat menunggu 2 minggu setelah dilahirkan."
"Sunat dilakukan lebih cepat akan lebih baik."
"Namun kembali lagi ya ke persepsi dari masing-masing orangtua."
Sunat dianjurkan setelah 2 minggu kelahiran karena fisik bayi setelah 2 minggu sudah lebih kuat dan lebih baik.
Menurut dr. Rizka Vinkan, sunat dapat dilakukan baik pada bayi ataupun orang dewasa.
Sunat sendiri ialah operasi yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu dan sesuatu yang wajar dikerjakan.
Beberapa daerah memiliki waktu anjuran untuk sunat yang berbeda-beda.
Baca juga: Manakah Metode Sunat yag Terbaik Sesuai Rekomendasi Dokter? Ini Jawaban dr. Rizki Muhammad Ihsan

Baca juga: Sebelum Memilih Metode Sunat, Perhatikan Sejumlah Hal Berikut dari dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U
Ada di beberapa daerah yang baru melakukan sunat ketika memasuki usia SMP namun ada juga yang melakukan sunat ketika dewasa atau karena keinginan dan masalah tertentu.
"Jadi sunat bisa dilakukan usia berapa saja, tergantung indikasinya."
"Kulit di penis itu normalnya semakin bisa ditarik kalau semakin lama."
"Tapi kalau semakin bertambah usia kulit tersebut tidak bisa ditarik, buang air kecilnya akan menyebabkan gelembung di ujung penis yang bernama fimosis."
"Kondisi itu harus diperbaiki secara medis dengan cara melakukan sunat."
"Sehingga sunat harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari hal-hal tersebut."
"Namun jika tidak ada keluhan, kembali lagi ke referensi normalnya."
Baca juga: Begini Cara Meyakinkan Anak Agar Tak Ragu Menjalankan Sunat atau Khitan Menurut dr. Irmadani Intan
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Rizka Vinkan Septiani, Sp.B dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.