TRIBUNHEALTH.COM - Banyak masyarakat yang melakukan diet dengan tujuan untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
Dalam melakukan diet tentunya kita harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
Mengganti nasi dengan bahan makanan lain seperti ketela dan kentang apakah diperbolehkan?
R. Radyan Yaminar menyampaikan bahwa mengganti nasi dengan ketela dan kentang diperbolehkan.
Di Indonesia sering kali menganggap, jika tidak mengonsumsi nasi seperti belum makan.
Nasi bisa digantikan dengan sumber karbohidrat lainnya.
Misalkan 1 centong nasi atau 100 gram nasi setara dengan 3 lembar roti tawar atau 2 buah kentang.

Baca juga: Sebelum Melakukan Diet, Akan Lebih Baik Melakukan Pemeriksaan. Ini Alasannya
Jika ingin mengganti nasi merah atau nasi hitam bahkan mengganti nasi shirataki juga tidak menjadi masalah.
Apabila mengganti dengan ubi-ubian kelebihannya adalah kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan nasi.
Konsumsi serat yang tinggi ketika diet bisa mengenyangkan dan membuat rasa kenyang lebih lama.
Ketika diet tidak harus mengonsumsi nasi sebagai karbohidrat.
Misalkan ingin mengonsumsi nasi dan diselingi makanan lain tidak menjadi masalah dan tinggal diatur saja.
R. Radyan Yaminar menyampaikan bahwa diet bukan untuk menurunkan porsi makan tetapi untuk memilih jenis makanan yang tepat atau rendah kalori.
Contohnya adalah diet untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: 5 Makanan yang Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Cocok untuk Diet Penurunan Berat Badan
R. Radyan Yaminar menyampaikan bahwa diet tidak mengonsumsi karbohidrat tentu tidak bisa.
Dalam satu jenis bahan makanan tidak hanya mengandung satu jenis zat gizi.
Misalkan nasi mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin tetapi dalam kadar yang berbeda.
Di Indonesia terdapat istilah sumber karbohidrat, sumber protein, dan sumber lemak.
Bahan makanan yang bisa disebut sebagai sumber, artinya bahan makanan tersebut kandungan gizinya lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan gizi lainnya.
Misalkan, yang paling menonjol dari nilai tinggi pada nasi adalah karbohidrat sehingga nasi disebut sebagai sumber karbohidrat.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Diet Tanpa Konsumsi Karbohidrat, Simak Ulasan R. Radyan Yaminarr
Dari lauk paling tinggi ialah kandungan protein, oleh karena itu disebut sebagai sumber protein.
Ketika mengonsumsi lauk, kita tetap mendapat asupan lemak dan karbohidrat walaupun dalam jumlah yang sedikit.
R. Radyan yaminar menegaskan bahwa kita tidak bisa menghilangkan konsumsi karbohidrat.
Sangat tidak disarankan menghilangkan konsumsi karbohidrat dalam sehari.
Jika melakukan diet dengan cara menghilangkan karbohidrat memang penurunan berat badan akan cepat, tetapi sangat disayangkan karena nantinya tugas karbohidrat akan digantikan oleh protein.
Padahal fungsi protein tidak bisa digantikan oleh zat gizi lainnya.
Protein berperan untuk membangun sel, memperbaiki sel-sel yang rusak.
Akhirnya orang-orang yang melakukan diet tanpa konsumsi karbohidrat tidak hanya mengalami penurunan berat badan yang cepat tetapi juga mengalami penurunan massa otot.
Baca juga: Masih Bisa Sembuh, Prediabetes Dapat Diatasi dengan Kombinasi Diet Sehat dan Olahraga Rutin
Karena protein yang merupakan simpanan otot digunakan untuk energi.
Akhirnya seseorang tersebut memiliki tubuh yang kurus tetapi lemaknya bergelambir.
Tentunya pernah kita ketahui orang-orang cepat kurus tetapi terlihat tidak sehat.
Misalkan kulit terlihat lemas, tentunya orang tersebut melakukan diet yang ekstrem.
Jika melakukan diet yang benar dan mengonsumsi karbohidrat tetapi dikurangi porsinya, artinya karbohidrat diatur untuk memenuhi kebutuhan hidup saja.
Tetapi dari setengah kebutuhan lagi diambil dari lemak.
Sehingga lemak akan berkurang dan massa otot tetap ada.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan R. Radyan Yaminar, S.Gz. Seorang ahli gizi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)