TRIBUNHEALTH.COM – Tanda-tanda menopause sebenarnya sudah mulai muncul sejak masa perimenopause, yakni periode transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause.
Pada periode ini, produksi hormon estrogen oleh ovarium secara bertahap sudah mulai berkurang.
Secara umum, perimenopause berlangsung selama 4 tahun, akan tetapi juga bisa lebih lama atau lebih singkat.
Untuk membahas mengenai masalah kesehatan reproduksi, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Akibat Makan Berlebih, Ahli Gizi Sebut Penumpukan Lemak Bisa Berisiko Terjadi di Seluruh Tubuh
Baca juga: Pahami SPF pada Sunscreen hingga Aturan Penggunaan Sunscreen yang Disampaikan oleh dr. Amelica
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan seorang Medical Sexologist.
Ia bekerja di klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan.
Selain itu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS juga praktik di Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan seksual sebagai berikut.
Baca juga: Hipertensi, Diabetes, dan Gangguan Tulang Belakang Sebabkan Ejakulasi Dini, Dokter Ungkap Alasannya
Baca juga: Herpes pada Genital Tak Selalu Berhubungan dengan IMS, Kenali Jenisnya dari dr. As Zuhruf Rudhuwan
Pertanyaan:
Kita ketahui jika menopause bisa diartikan sebagai seorang wanita yang tidak bisa mengalami menstruasi lagi secara permanen.
Lantas adakah tanda-tanda seorang wanita yang mengalami menopause selain berhentinya menstruasi, dok?
Kiara, Tinggal di Yogyakarta.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Menjawab:
Ada periode namanya itu menjelang, jadi masalahnya adalah psikologi.
Jadi psikologinya biasanya rasa panas, wajahnya terasa panas, gerah meskipun AC sudah 18 derajat namun tetap merasakan panas, kemudian wajah tampak kemerahan dan yang pasti masalah psikologi juga muncul.
Seperti depresi, cemas, khawatir ataupun sendirian sehingga masalah-masalah itu yang akan muncul.
Masalah ini akan muncul ketika seorang wanita menjelang atau pada saat akan mengalami sampai selesai menstruasi secara permanen.
Akan tetapi perlu dicatat disini, menopause bukanlah akhir hidup segalanya bagi seorang wanita karena estrogennya tidak hilang.
Baca juga: Hati-hati, dr. As Zuhruf Sebut Rentang Waktu yang Diperlukan Skabies Menyebar pada Seluruh Tubuh
Baca juga: Kenali Hal-hal yang Harus Dilakukan dan Dihindari untuk Menjaga Kesehatan Kulit Wajah dan Tubuh
Estrogen dari wanita hanya berkurang atau menurun sampai tidak bisa lagi untuk membuat suatu siklus haid dan tidak ada lagi telur.
Tidak ada lagi ovum atau telur di organ reproduksinya, dalam hal ini di ovarium tidak ada lagi telur yang diproduksi.
Berarti kalau menopause terjadi selain menstruasi maka yang diketahui adalah ia tidak bisa lagi dihamili atau membuat suatu proses kehamilan karena tidak ada lagi telur.
Baca juga: 3 Bahaya Intai para Pria Jika Alami Ejakulasi Dini, dr. Binsar Sebut Salah Satunya Sulit Punya Anak
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.