TRIBUNHEALTH.COM - Jangan sepelekan penyakit tifus yang tengah dialami.
Segera lakukan penanganan yang tepat agar mencegah kondisi lebih buruk dan bisa menularkan pada orang lain.
dr. Lia Ratna Adi mengatakan, penularan penyakit tifus tak sama dengan flu.
Baca juga: dr. Lingga Pradipta Sp.A : Lebih Dulunya Flu atau Batuk pada Anak Tidak Bisa Dipastikan
Penularan penyakit tifus disesuaikan dengan pola transmisi (perpindahan) penyakit.
Mengingat proses perjalanan penyakit ini bermula dari bakteri yang masuk pada saluran cerna.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, penularannya bisa terjadi melalui makanan yang tercemar oleh kotoran.

"Misalnya jika saya seorang koki yang sedang tifus lalu BAB/BAK namun tidak mencuci tangan, selanjutnya saya menghidangkan makanan yang bersih dengan memegangnya, maka makanan tersebut bisa tercemar dan membuat orang yang mengonsumsinya bisa terkena tifus," kata Lia.
Baca juga: dr. Huminsa Ranto Sp.A, M.Sc Paparkan Pantangan Makanan hingga Proses Penyembuhan pada Tipes Anak
Mudahnya proses penularan ini sangat dipengaruhi kondisi imunitas tubuh dan daerah endemis (lingkungan yang mudah terkena tifus).
Tanda Tifus
Gangguan di saluran cerna tak melulu indikasi penyakit pada lambung maupun usus.
Bisa jadi tanda gangguan saluran cerna merujuk pada penyakit tifus.

Menurut pemaparan Lia, ada sejumlah tanda gangguan saluran cerna indikasi penyakit tifus.
Di antaranya yakni:
- Mual
- Muntah
Baca juga: Alami Batuk Disertai Muntah? Berhenti Merokok hingga Perbanyak Istirahat Bisa Bantu Redakan Gejala
- Sakit perut
- Perut terasa begah
- Susah buang air besar
- Diare.
Demam Tanda Tifus

Salah satu ciri khas dari penyakit tifus adalah muncul rasa demam yang dialami oleh penderita.
Bukan demam biasa, seseorang yang sudah terkena tifus akan mengalami demam tinggi.
Tahapan demam tidak terjadi begitu saja, pasien akan mengalami demam yang tidak terlalu tinggi hingga minggu selanjutnya mengalami peningkatan.
Baca juga: Bahaya Tipes pada Anak Tak Hanya Sebabkan Diare, Tapi juga Mengganggu Tumbuh Kembang
Biasanya demam ini akan muncul saat menjelang sore saja sedangkan pada esok hari menjelang sore hari pasien tidak merasakan gejala apapun.
Pengobatan Tifus
Bila terinfeksi penyakit tifus, maka jangan tunda melakukan pemeriksaan pada dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Ada tiga jenis pengobatan yang biasa diberikan dokter pada penderita tifus.

Antara lain:
1. Minum obat antibiotik
Pasien dianjurkan mengonsumsi obat antibiotik dalam jangka waktu yang panjang.
"Ada 5 hari atau 7 hari, bahkan lebih. Resep yang diberikan dokter ini harus dihabiskan," ungkap Lia.
Baca juga: Asal Beri Anak Obat Antibiotik Tanpa Resep Dokter, dr. Alia Kusuma Sebut Bahaya yang Mengintai
Pemberian antibiotik ini diperuntukan bagi penderita tifus yang tidak mengalami komplikasi.
2. Perubahan makanan
Penderita tifus diharuskan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna alias ramah bagi saluran cerna.
Silahkan mengonsumsi makanan dengan tinggi protein, namun sebaiknya hindari makanan tinggi serat.
3. Perubahan gaya hidup

Terapkan pola makan secara teratur dan rajin mencuci tangan.
Jangan lupakan untuk rutin mengonsumsi air putih, hentikan kebiasaan jajan sembarangan, hindari makan-makanan pedas dan istirahat yang cukup.
Baca juga: 4 Manfaat Penting Minum Air Putih selama Kehamilan, Bisa Cegah Sembelit dan Wasir
Penjelasan dr. Lia Ratna Adi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)