TRIBUNHEALTH.COM - Berikut ini simak penjelasan dr. Eric Herrianto Dwiputra mengenai penyebab ibu hamil rawan mengalami asam lambung.
Asam lambung sering kali ditemui oleh para ibu hamil.
Sering dianggap kondisi yang wajar, namun kira-kira apa yang menjadi penyebabnya?
Baca juga: Minum Kopi Bisa Bikin Asam Lambung Naik, Benarkah? Ini Kata dr. Mega Febrianora, Sp. Jp, FIHA, FAPS
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Pontianak, dr. Eric Herrianto Dwiputra memberikan ulasannya.
Berdasarkan pernyataannya, kondisi ini disebabkan karena pergerakan usus pada ibu hamil sedikit terlambat.

Dengan demikian membuat pengolahan makanan menjadi lebih lambat.
"Imbasnya asam lambung menjadi meningkat," tambah Eric.
Perlu Dirujuk ke Dokter
Karena sering dianggap sebagai penyakit yang umum terjadi, penyakit asam lambung kerep disepelekan.
Baca juga: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Banyak Tidur, Ritual Apa yang Harus Disiapkan untuk Persalinan?
Padahal jika mengalami tanda asam lambung, bisa berisiko mengalami kondisi yang mengkhawatirkan.
Erick menghimbau, bila sudah mulai mengalami asam lambung lalu mengganggu aktivitas sehari-hari sebaiknya tetap waspada.
Bila demikian harap segera datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan.

"Apalagi jika sudah ada gangguan tidur, disarankan segera periksa," imbuh Erick.
Namun begitu, sebaiknya jangan menunggu kondisi memburuk baru berniat datang ke dokter.
Segera periksa ke dokter jika sudah mulai mengalami gejala asam lambung naik.
Baca juga: Magh Kambuh Diiringi Jantung Berdebar, Apakah Tanda Aritmia? dr. Yansen, Sp. JP (K). Menjawab
"Periksa sejak dini juga boleh, jangan sampai sudah parah baru periksa," ungkap Erick.
Disebut sebagai Sindrom Dispepsia
Asam lambung dikenal sebagai penyakit yang umum dialami masyarakat.
Padahal sebenarnya asam lambung adalah kondisi yang normal di dalam tubuh.

Karena masuknya makanan di dalam lambung akan dihancurkan oleh asam lambung.
Untuk itu penyebutan penyakit asam lambung dianggap kurang tepat.
"Jadi kalau orang bilang penyakit asam lambung, sebenarnya kurang tepat."
"Karena asam lambung memang ada di tubuh untuk menghancurkan makanan," kata Erick.
Baca juga: Benarkah Gejala Awal Kanker Ovarium adalah Perut Sering Kembung? Simak Penjelasan dr. Hervy
Daripada menyebutkan kondisi asam lambung, lebih baik istilahnya diganti dengan sindrom dispepsia.
Sindrom dispepsia ini ditandai dengan:
- Nyeri ulu hati

- Perut kembung
- Mual
Jenis Sindrom Dispepsia
Dalam kategorinya, sindrom dispepsia dibagi menjadi 2 jenis. Yakni:
Baca juga: 10 Kondisi yang Sebabkan BAB Berdarah, Termasuk Wasir, Tukak Lambung, hingga Kanker
1. Fungsional
Hal ini menandakan bahwa sindrom dispepsia tidak disebabkan oleh adanya masalah pada organ.
Melainkan karena faktor luar, seperti stres, cemas, kebiasaan makan yang kurang baik, dan kebiasaan konsumsi obat-obatan tertentu.

2. Organik
Berbanding terbalik dengan fungsional, sindrom dispepsia organik ini menandakan bahwa telah ada masalah pada organ.
Kondisi yang dimaksud dalam jenis ini, adalah GERD.
Baca juga: Tanpa Disadari Life Style dan Pola Makan Tidak Sehat Menjadi Faktor Resiko Terjadinya Stroke
Penjelasan dr. Erick Herrianto Dwiputra ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Pontianak.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)