TRIBUNHEALTH.COM - Kegawatdaruratan pada kehamilan ialah kondisi gawat darurat yang terjadi pada pasien-pasien hamil.
dr. Nordiansyah menyampaikan, tentunya dilihat dari kondisi pasien apabila di UGD terdapat triase yang berwarna merah, kuning dan hijau.
Apabila pasiennya memang mengalami kondisi gawat darurat, maka masuk ke dalam triase merah.
Jika pasien ada gawat tetapi tidak darurat masuk ke dalam triase kuning, sedangkan pasien yang tidak gawat dan tidak darurat masuk ke dalam triase hijau.
Untuk mengonfimasi apakah pasien mengalami kehamilan atau tidak, tentunya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Apabila pasien positif hamil dilihat terlebih dahulu, misalnya mengalami pendarahan banyak dan pasien-pasien kehamilan dengan darah tinggi masuk kegawatdaruratan kehamilan.

Baca juga: Ketahui Faktor-faktor yang Menyebabkan Kehamilan Tertunda, Ini Kata dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG,
dr. Nordiansyah menyampaikan, kegawatdaruratan biasanya terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau lebih dari 20 minggu.
Biasanya pada pasien-pasien yang kurang dari 20 minggu terdapat kejadian abortus atau disebut dengan keguguran.
Abortus dibagi menjadi Imminens, abortus Insipiens, abortus Incomplete atau abortus Complete.
dr. Nordiansyah menyampaikan, baiasanya kegawatdaruratan masuk ke abostus incomplete dan insipiens karena perdarahannya banyak.
Selain abortus, juga bisa mengalami kehamilan ektopik terganggu yang biasa disebut dengan hamil di luar kandungan.
Kehamilan ektopik terganggu atau hamil diluar kandungan masuk ke dalam kegawatdaruratan di usia kurang dari 20 minggu.
Baca juga: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Banyak Tidur, Ritual Apa yang Harus Disiapkan untuk Persalinan?
Pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu juga terdapat kegawatdaruratan pada mola, tentunya jika perdarahan tersebut banyak.
Di usia kehamilan lebih dari 20 minggu biasanya kelainan lebih banyak di perdarahan dan ibu hamil dengan peningkatan tekanan darah.
Pada usia kehamilan yang sudah lebih dari 20 minggu, biasanya terdapat plasenta previa dan solusio plasenta.
dr. Nordiansyah menyampaikan, pada plasenta previa biasanya terjadi karena letak dari plasenta yang salah yaitu tidak di atas tetapi menutupi jalan lahir.
Baik itu menutupi jalan lahir secara parsial maupun total.
Yang masuk kegawatdaruratan pada usia yang lebih dari 20 minggu yaitu solusio plasenta.
Baca juga: dr. Shelly Franciska, Sp.OG Sampaikan Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Masa Kehamilan
Pada solusio plasenta yaitu kondisi plasenta lepas dari rahim, kondisi ini sudah masuk kedalam emeregency.
Usia kehamilan yang lebih dari 20 minggu pada ibu-ibu yaitu peningkatan tekanan darah.
dr. Nordiansyah menyampaikan, perlu dilakukan cek terlebih dahulu jika tekanan darah lebih dari 160/100 harus dicek terlebih dahulu proteinnya.
Jika memang +2 masuk ke dalam PEB atau dikenal dengan keracunan kehamilan, sedangkan istilah medisnya yaur pre-eklemsi berat.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung Official bersama dengan dr. Nordiansyah Putra. Seorang dokter umum RSIA Puri Betik Hati.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)